twenty two

195 23 0
                                    

hari ini cukup melelahkan

tadi gue harus menjalani ambil nilai olahraga,keliling lapangan tiga kali. untung saja nggak pingsan kayak waktu itu. repot kayaknya kalau sampai pingsan

sekarang,gue dan yuqi sedang berada di kantin. yuqi sedang memakan mi ayam nya dan gue yang sedang menyeruput susu coklat yang barusan saja gue beli. melihat keadaan kantin yang penuh dengan anak anak kelas gue. mereka semua kelelahan

"hoi,bintang kelas dateng" yuqi berbisik sambil menyenggol bahu gue. gue reflek menengok ke arah beberapa anak yang baru saja memasuki area kantin. oalah,mark dan lucas rupanya. kirain siapa

"yeh,nggak jelas ah" jawab gue sambil memalingkan wajah ke arah lain. jangan kira gue nggak tertarik ya,ini memalingkan biar nggak blushing aja. habis lucas terlihat begitu indah dengan kaus olahraga nya dan wajah kelelahannya

"dih? kenapa kok tumben amat nggak mau lihat"

"ya gapapa,habis ganteng banget" jawab gue sambil menghela nafas yang dibalas yuqi dengan tawanya yang menyebalkan. "ish apasih!" kata gue sewot. dia masih saja lanjut tertawa

"woi lucas aldric! katanya rashandra lo ganteng banget!"

satu detik,
dua detik,
tiga detik.

"APASIH NGGAK!"

gue menelungkupkan muka setelah sadar apa yang baru saja diteriakkan oleh song yuqi. memang dia sedikit gila. tidak suportif banget sih ke sahabatnya sendiri?

seisi kantin langsung menyoraki. gue semakin malu sebagai yang punya nama. gue dengar yuqi hanya tertawa tawa riang tanpa mencoba membantu

"apasih berisik dah" gue mendengar lucas berbicara seperti itu dengan nada yang lembut. syukurlah,dia tidak marah. 

"la,lucas jalan kesini"

yuqi menyenggol tangan gue heboh. sekarang gantian,jantung gue berdetak heboh. benar benar ya song yuqi,segitu niatnya memperlakukan sahabatnya sendiri

sekarang yang bisa gue dengar hanyalah suara tertawa yuqi pelan. tiba tiba,gue merasa ada nafas yang menghembus di kuping gue. yuqi?

"ya memang gue ganteng sih,jujur aja nggak apa apa. gue nggak akan marah juga. jangan malu malu gitu dong,kayak baru pertama kali kenal aja. makasih ya confess nya,i really love that and i really appreciate that"

sekarang,
gue merasa harga diri gue sudah tidak ada lagi.

cold | lucas wongTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang