fifteen

219 22 3
                                    

aku tidak baik baik saja

apapun alasanmu meninggalkanku,itu sungguh menyakitkan. bahkan kita belum pernah memulainya,sedikit pun. satu langkah pun belum kita jalani,tapi mengapa kamu memutuskan untuk mengakhirinya?

"lucas"

nama dia terselip diantara isak tangis yang menjawab kalimatnya barusan. kalimat yang mengatakan kita harus menyudahi ini semua

"maaf la,i didn't mean to make you cry. please dont,jangan menangis karena aku"

"lucas,jika kamu memang tidak bermaksud dan tidak ingin aku menangis,please stay. kumohon untuk tetap menetap disini,jangan mundur karena alasan apapun"

lucas mengelap bulir bulir air mata yang menuruni pipi gue. menyapu dengan pelan menggunakan ibu jarinya,lalu tersenyum tipis

"la,kamu bodoh?"

dia tertawa pahit,sebelum melanjutkan kalimatnya

"kamu memintaku menetap,sementara kamu tau itu dapat menyakiti dirimu kapanpun. lala,kamu menyakiti dirimu sendiri"

"im not"

"you lied"

gue mencoba menghentikan tangis. tuhan,mengapa rasanya sangat pedih aku pun tidak mengerti. entah kenapa,semua berjalan terlalu jauh dan terlalu rumit

"la—"

"lu,tolong. aku gak mau dengar apa apa lagi. aku minta kamu tetap singgah,jangan pergi. terserah kamu ingin menyakiti ku lagi terserah lucas"

dia menggenggam tangan gue erat,mengelusnya perlahan. "aku bakal belajar jadi orang yang lebih baik dari waktu ke waktu,sama kamu"

ditengah tengah obrolan mellow kita,handphone lucas berbunyi. dia mengeceknya,dan nama aleya terpampang jelas disana

dia mengusap wajahnya kasar. seketika terlintas satu pertanyaan di pikiran gue,apa yang mereka lakukan disaat tidak ada gue?

"lucas,apa yang kalian lakukan bersama disaat kamu mulai menjauh?"

"dia minta aku buat ngelakuin banyak hal demi dia"

sakit,lagi lagi hati gue terasa sakit. kenapa mencintai lucas sebegini sakitnya ya?

"aku punya alasan sendiri kenapa aku melakukan itu"

"i know. kamu selalu punya alasan sendiri untuk melakukan hal hal seperti itu"

gue mengangkat bahu,mencoba terlihat baik baik saja didepan dia. gue melihat ke jendela depan,hujan sudah mulai reda

"sudah sore,sebaiknya kamu pulang. terimakasih,lucas"

gue dan lucas berjalan keluar pintu,tapi tiba tiba dia berhenti didepan pintu

"sorry"

"for what?"

"untuk semua perlakuan buruk dari aku. you deserve someone better than me"

dia naik ke motornya lalu pergi,tanpa mengatakan hal hal lainnya

lucas,aku sakit hati. kamu mengerti kan?




lucas aldric pratama, selama dua hari dan setiap bersikap dingin sama lala

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


lucas aldric pratama, selama dua hari dan setiap bersikap dingin sama lala.

cold | lucas wongTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang