eleven

310 32 2
                                    

"assalamualaikum"

gue yang sedang membuat susu coklat pun menengok,merasa mendengar salam dari luar. gue akhirnya memutuskan untuk membukakan pintu dan menghampiri seseorang yang berada di luar

"lucas?"

"selamat hari sabtu pagi,la"

gue terkekeh pelan. sapaan dengan wajah datarnya menyambut sabtu pagi gue. "ngapain?"

"nih mau kasih ini"

dia mengangkat kotak berisi donat yang sepertinya baru dia beli. gue lagi lagi terkekeh pelan "buat apa?"

"ya buat dimakan lah"

dingin,tapi malah terkesan lucu karena dia sedikit peduli. entah sengaja atau terpaksa

"masuk dulu yuk? aku lagi buat susu coklat"

"ini donat dari jeno. tugasku cuma antar" dia menyambar dengan cepat,tetap dengan nada dinginnya. sorot matanya terlihat kesal,tapi tidak bisa dia ungkapkan

"o-oh"

gue mengambil kotak itu dari tangannya lalu tersenyum tipis. sedikit kecewa,karena ternyata bukan pemberian dia "kirain dari kamu. ya udah"

"ya"

dia berbalik badan lalu naik ke motornya. masih tampak kesal. gue pun masih tidak mengerti,mengapa dia mau saja disuruh jeno untuk mengantarkan donat ini sementara dia saja selalu cemburu?

"bilang jeno,lain kali kalo mau pacaran jangan suruh gue!"

setelah berbicara seperti itu,dia pun melesat pergi meninggalkan gue yang masih terdiam di ambang pintu

jeno zaidan,
terimakasih sudah membuat lucas kembali dingin kepada diri gue.

❄️❄️❄️

masih hari yang sama,bedanya kali ini gue sudah pergi ke perpustakaan. sekedar membaca buku. sebenarnya malas,tapi ya mau gimana? tugas sudah menumpuk dan harus segera diselesaikan

oh iya,gue belum ikut bimbel apapun. jadi,belum terlalu sibuk. karena menurut gue sekarang masih sanggup untuk belajar sendiri

handphone gue bergetar pelan,menandakan ada pesan masuk. gue langsung mengeceknya. membosankan untuk berlama lama di sini,malam minggu harus menghabiskan waktu di perpustakaan. jumat kemarin yuqi padahal mengajak gue untuk sekedar bermain pump it up atau minum di cafe,tapi gue menolaknya dengan alasan harus ke perpustakaan

sungguh hidup yang datar

pesan masuk,dari lucas. gue hanya melihat namanya,tidak berniat membaca apa isi pesannya. biarkan saja,mungkin tidak terlalu penting. dia masih terlalu cemburu untuk mau berbasa basi lagi dengan gue

tapi berhubung buku yang gue baca dan kerjakan kali ini membosankan,gue pun memutuskan untuk membaca pesannya

lucas
| ngapain

lala
| hah?

lucas
| ngapain malam minggu di perpustakaan
| sendirian lg

lala
| belajar

lucas
| udah malam
| mau ditemani?

lala
| tau darimana gue di perpus sendirian?

lucas
| mau ditemani apa nggak?

cold | lucas wongTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang