Hari berikutnya aku mulai memberanikan diri untuk ikut Daniel bekerja. Seperti kilat, Daniel dengan cepatnya mengangkatku sebagai asisten pribadinya, entahlah bagaimana caranya dia bisa memutuskan hal seperti itu dengan keputusannya sendiri. Mungkin ini karena jabatannya yang sangat berpengaruh untuk perusahaan ini, aku tidak tahu.
Aku memakai setelan kemeja dan celana jeansku. Memang tidak sepantasnya, tapi bagaimana lagi? Aku tidak mempunyai baju yang lebih formal.
Daniel meninggalkanku tepat didepan lobi kantornya. Saat pertama kali aku menginjakkan kakiku disana semua karyawan berdecak kaget. Tak terkecuali Celline yang langsung mendekatiku. Dia mengira bahwa aku telah berada di Indonesia.
Percakapan itu terasa begitu ringan, sebelum akhirnya dia bertanya tentang pertunanganku dengan Daniel. Aku terbelalak kaget dan memegangi tangannya, bagaimana dia bisa berfikir seperti itu?
Ternyata dia mendengar salah satu percakapan Daniel dengan Mr. Keiji yang mengatakan bahwa Daniel sedang tinggal bersama orang yang dicintainya-Siapa dia Mr. Keiji? Aku membantah ucapan Celline dengan mengatakan bahwa mungkin itu cerita Daniel saat dia masih mempunyai kekasih, namun Celline menyangkalnya dan mengatakan bahwa percakapan itu terjadi baru tiga hari yang lalu.
Aku tak tahan mendengarnya, aku memotong pembicaraanku dengan Celline dan berlari kearah lift. Aku memang tak tahu dimana ruangan Daniel, namun tadi aku melihatnya menekan tombol lift lantai lima. Ku kira itu lantainya.
Setelah sampai di lantai lima, aku kembali berlari melongok ke dinding kaca yang menyekat setiap ruangan. Sampai akhirnya aku melihat salah satu ruangan yang lebih tertutup. Ku kira itu ruangan Daniel. Benar saja, setelah aku melirik dari arah luar terlihat Daniel yang sedang sibuk mengotak - atik berkas di mejanya. Akupun langsung memasuki ruangan itu dengan penuh amarah.
"Apa yang sudah kau bilang ke bosmu?!" Tanyaku yang baru saja masuk keruangannya.
Daniel tersentak kaget. "Aku tidak mengatakan apa- apa," timpal Daniel dengan santainya, setitik senyuman tersirat di wajahnya seperti biasa.
Amarahku semakin memanas ketika melihat tanggapan Daniel yang cengengesan. Aku mendekat ke meja Daniel dan menumpukan telapak tanganku."Kau mengatakan kepada bosmu bahwa aku telah tinggal dirumahmu selama ini!"
"Iya, apa ada yang salah?" Tanya Daniel yang mulai terlihat serius.
"Kau tak sama sekali tidak memikirkan apa yang akan mereka pikirkan tentangku?!" Tanyaku membentak.
"Mereka tidak akan memikirkan apapun!" Ucap Daniel sambil bangkit dari kesibukannya.
"Bagaimana kau bisa seyakin itu? Apa kau bisa mengendalikan pikiran mereka?!" Aku bertanya dengan nada yang sama.
"Apa aku salah?" Tanya Daniel.
"Ya, kau salah! Kenapa kau masih mempertanyakannya?!"
"Apa masalahnya jika aku mengatakan itu? Hanya sekedar tinggal, bukan apa - apa!"
Aku hanya terdiam dan menangkupkan kedua tangan ke kepala mendengar perkataan Daniel yang kini membuatku pusing.
Daniel pergi dari ruangannya dan tiba - tiba berhenti dan terdengar berbicara dengan seseorang, aku mengenal suaranya. Celline. Dia berbicara sedikit keras kepadanya, dia terdengar sangat marah. Aku tak tau apa yang sedang mereka bicarakan tapi Celline tak menjawab perkataan Daniel.
Aku tak tahan mendengar suara bisikan dan bentakan itu, membuatku berbalik arah dan berjalan keluar. Di bibir pintu aku melihat punggung Daniel yang terlihat tegap dan Celline yang sedang tertunduk takut mendengar bentakkan Daniel.
"I am sorry, it is office," ucapku.
Daniel hanya menoleh dan melanjutkan pembicaraanya sebelum akhirnya Celline yang menunduk pergi meninggalkannya.
"Seharusnya kau tidak bersikap seperti itu," ucapku yang bersandar di bibir pintu dalam.
"Maafkan aku," Daniel masuk ruangan dengan langkah lesu.
"Kau bilang kau tinggal bersama orang yang kau cintai," kataku lirih.
Daniel menoleh. "Ya, aku mencintaimu!" Ucapnya mendekat ke arahku.
Dia meletakkan kedua tangannya disamping kepalaku yang membuatku menatap matanya dari dekat. Dia terlihat begitu marah dan sedih.
"Tapi kita baru saja bertemu!" Ucapku menundukkan pandangan.
"Apa salahnya jika aku ingin mencintai seseorang lagi?!" Daniel menyandarkan dahinya ke atas kepalaku. Aku merasakan nafasnya yang berat dan mendengar deguban jantungnya yang memburu.
Aku tak berani mengangkat kepala, lidahku kelu dan tubuhku gemetar. Dia mencintaiku?
💮💮💮💮💮
Eit pendek banget ya..
Ah.. biar!😢😢Beberapa bulan ini panas banget yah..
Popay😄
Created : 16/nop/18 - posted : 10/des/18Maaf telat post.
KAMU SEDANG MEMBACA
Flow Eyrimend Peter - Lost in japan [TBC]
Roman d'amour⚠WARNING : CERITANYA KACAU.⚠ 🚨"Ada bunga sakura mekar di musim salju" JANGAN HIRAUKAN ITU!😂🚨 🆓TETAP TERIMA KRITIK🆓 💐💐💐 Note : Welcome holiday... I've creat my track.. We will find our paradise.. Japan.. please say welcome.. Salju turun denga...