3. introgasi | LOST IN JAPAN

45 25 15
                                    

Lift yang kutumpangi sudah sampai di lantai yang kutuju. Aku pun berjalan menyusuri lorong yang hanya terdapat dua pintu, kurasa dia tak akan mengikutiku sampai sini! Kecuali dia benar - benar ingin mengikutiku. Namun, ketika aku berbalik badan hendak membuka pintu aku melihatnya dia masih berada dibelakangku. Aku sungguh tidak tahan lagi.

Aku berbalik arah dan melangkah mendekatinya. Guide tidak mengantar tamunya hingga ke kamarnya! Daniel tersenyum melangkah meninggalkanku yang menatapnya tajam, aku hanya berfikir apa yang biasa orang fikirkan jika berada di tempat sepi. Daniel menyandarkan tubuhnya di dinding seberang pintu appartemenku sambil tersenyum tanpa mengatakan sesuatu. Sekarang dia benar - benar membuatku marah. Aku kembali berjalan menuju pintuku dan dengan bergegas aku memutar kunci berharap aku akan segera enyah dari hadapan Daniel.

Namun dari arah lain terdengar suara yang sama. Aku kaget dan langsung memutar badanku melihat apa yang terjadi. Apakah pencuri berani membobol appartemen seperti ini? "Sekarang aku bukan lagi guide-mu" kata Daniel memutar gagang pintu yang dipegangnya.

"Maksudmu?" Tanyaku yang masih terbelalak.

Daniel tidak menjawab pertanyaanku, dia malah berpaling dan menghadap ke pintu yang berhadapan dengan appartemenku. Aku tak mengerti apa yang dia lakukan. Tapi tak berapa lama terdengar suara dan pintu itu terbuka. Daniel menyeringai ke arahku. Apa artinya seringaian itu? "Aku adalah tamu, sama sepertimu! Selamat malam!" Katanya lenyap di balik pintu.

Apa aku tidak salah dengar? Berarti dia juga tinggal disini, aku bahkan tak pernah melihatnya sebelumnya. Apa ini sebuah kebetulan? atau kesialan beruntun? Aku akan bertemu dengannya setiap kali membuka pintu. Sungguh aku tidak siap melewati semua keabstrakannya!

Aku tak mau mengambil pusing untuk semua yang terjadi hari ini, kurasa kakiku sudah cukup sakit dan hariku juga sudah cukup abu - abu. Badanku terasa lengket, namun tetap saja kedinginan. Kurasa aku tau hal yang tepat untuk dilakukan! Mandi dengan air hangat.

💮💮💮💮💮💮

Aku suka dengan suasana Jepang yang dingin, karena aku dapat memakai semua baju musim dingin yang sudah lama aku punya namun tak pernah kupakai. Bayangkan saja jika aku memakainya di Indonesia, mungkin akan lebih nampak seperi orang gila. Ku lihat pantulan tubuhku berbalut Mini-dress putih dan celana jeans cokelat yang membuat penampilanku semakin cerah, meskipun rambutku masih tak karuan.

Aku menyisir rambutku yang basah dibagian bawahnya. "Tok.. tok.. tok." Suara ketokan pintu appartemenku terdengar jelas. "Siapa yang datang ke kamarku? Aku tak merasa memesan sesuatu." Gumamku dalam hati. Aku tak membukakan pintuku, karena mungkin saja itu ketukan di pintu kamar Daniel. Aku pun kembali fokus menyisir rambutku sampai akhirnya ketukan itu berbunyi lagi. Apakah ini benar - benar ketukan pintu kamarku? Tapi siapa? Tak menunggu lama, aku segera membukakan pintu tanpa mengintip di lubang kaca yang ada dipintu.

"Hei!" Seorang laki - laki berambut gelombang menyapaku.

Aku mengenal suara itu, tidak salah lagi. Dia Daniel yang selalu menghantuiku, apakah dia belum puas menggangguku?

Aku menyandarkan tubuhku di bibir pintu tanpa membiarkan satu senyum pun menyentuh wajahku. Daniel yang melihatku dengan sikap seperti itu akhirnya menghentikan sikap konyolnya dan meminta maaf. Kukira dia mengerti kenapa aku kesal. Dengan merasa bersalah Daniel mengajakku untuk kerumah sakit untuk memeriksakan kakiku. Tapi aku sudah merasa lebih baik, sepertinya itu tidak perlu.

Sikapku yang acuh ternyata tidak cukup berhasil untuk mengusir Daniel, dia tetap berdiri didepanku sambil menatapku yang enggan melihat wajahnya. Dia kembali bertanya dengan sikap konyolnya dengan pertanyaan yang abstrak "apakah kau tidak merasa ada barangmu yang hilang?" Seketika itu pransangkaku kembali dan berpikir bahwa dia telah mencuri barangku ketika aku lengah. Aku hampir saja berteriak namun dengan cepat Daniel membungkam mukutku dengan tangannya.

Flow Eyrimend Peter - Lost in japan [TBC]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang