11. camping | LOST IN JAPAN

37 25 0
                                    

Hati - hati mentemen.. part ini bikin jantungan.
Jantung kalian bakalan berdetak.. soalnya kalian hidup.. wkwk.. heheww.. jan maraaah..

💐💐💐💐💐💐
"Kau bilang kau rindu dunia luar," kata Daniel yang terdengar begitu abstrak.

"Ya, itu kenapa aku berdiri disini," kataku tak berbalik arah membelakanginya.

"Dan sekarang apa kau sudah siap?" Kata Daniel yang sedari tadi tidak terdengar jawabnya.

"Siap..."

Aku yang tadinya bersiap mengguyur Daniel dengan bentakjan pertanyaan tiba - tiba terdiam dan kaget melihat sesuatu yang sedang dibawa Daniel.

Daniel berbolak balik menaik turuni tangga untuk mengambil barang - barang yang terlihat seperti peralatan camping. Aku yang sedari tadi hanya berdiri kebingungan melihat apa yang dilakukan Daniel akhirnya mengambil satu barang yang tersisa dengan pertanyaan untuk apa semua ini.

Daniel kembali berjalan kearah rumah dan menghampiriku, dia mendekatkan tubuhnya ke tubuhku untuk menggapai barang itu. Dan sekarang posisi dia seperti sedang memelukku yang membuatku membeku saat bertatapan dengannya. Dan mengatakan kata - kata yang begitu misterius. Kau akan segera mengetahuinya! Dan kembali ke tempat dimana dia meletakkan barang - barang yang dibawanya tadi.


Aku memang belum mengerti untuk apa semua itu, namun aku memutuskan untuk mendekatinya berharap dia akan sedikit ramah untuk mengatakannya. Namun belum selesai aku menuruni satu anak tangga, Daniel meneriakiku untuk kembali dan mengambil makanan diatas meja dapurnya. Entah sihir apa yang memasuki pikiranku, aku menuruti perintah Daniel tanpa mengelak seperti biasanya dan memasuki rumah yang masih asing bagiku.

Ini adalah pertama kalinya aku memasuki rumah orang Jepang, meskipun sebelumnya aku pernah kesini tapi aku belum pernah masuk. Aku mengedarkan pandanganku dan terpukau kepada sebuah lukisan yang begitu mirip dengan pemandangan yang berada di tempat ini.


Ada sebuah rumah yang menghadap danau dan beberapa pohon bunga sakura. Satu hal yang berbeda dari penampakan sebenarnya, didalam lukisan itu terdapat dua angsa putih yang mengatupkan kedua paruhnya sehingga berbentuk hati yang membuat mereka nampak romantis. Aku terpaku dengan lukisan itu sampai aku terlupa akan apa yang membuatku masuk ke rumah ini.

Daniel masuk sambil berlari dan berhenti sambil membungkuk memegangi lutut dengan nafas terengah - engah ketika melihatku yang sedang berdiri menatap sebuah lukisan yang terpajang di dinding ruang tamunya.

"Aku memintamu untuk pergi ke dapur, dan kau tak segera kembali. Aku takut jika terjadi apa - apa lagi!" Jelas Daniel masuk ke ruangan setelah ruang tamu.

Aku hanya terdiam tak membalas kata - kata Daniel dan malah kembali menatap lukisan itu, bahkan aku juga tidak memperhatikan Daniel yang sedang kesusahan membawa banyak makanan di tangannya dan membawanya keluar.

Daniel kembali lagi dengan nafas yang kembali terengah - engah. "Apakah kau senang... telah membuatku.. berlari - seperti ini?" Tanya Daniel dengan nafas yang memburu dan membungkuk.

Aku heran kepadanya, untuk apa dia berlari? Tidak ada yang mengejarnya dan dia pun sedang tidak memburu sesuatu. Daniel hanya menggeleng - gelengkan kepalanya heran ketika aku hanya diam dan tak menjawab pertanyaan konyolnya dan menarik lenganku keluar rumah.

Daniel melepaskan tarikannya ketika aku menolaknya, kukira aku masih berjalan sendiri. Aku menuruni lima anak tangga sambil berpegangan kayu yang berdiri disampingnya. Aku tak mendengar sesuatu dari Daniel yang mebuatku berbalik arah, ternyata dia masih ada disana dengan ekspresi yang memendam.

Flow Eyrimend Peter - Lost in japan [TBC]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang