Jam efektif di SMA Walens sudah di mulai sejak beberapa menit yang lalu, seharusnya siswa siswi ada di dalam kelas atau di lapangan untuk menerima materi hari ini, tapi berbeda dengan seorang siswi yang berjalan menuju gerbang sekolah. Terlihat dari kejauhan ia berjalan sangat dramatis, di temani hembusan angin yang membuat rambut panjang curly nya berterbangan bak seorang model sedang catwalk di atas red carpet .Tapi sayang, semua momen itu rusak, ketika ada seorang lelaki yang berlari lalu menabraknya dan membuat wanita itu terjatuh.
"ADUH SAKIT WOI,MASHA ALLAHHHHHH" wanita itu meringis kesakitan tetap dalam posisi duduk dan memegang lututnya kesakitan, di lihatnya orang yang menabrak nya tadi. Lelaki tinggi, dengan porsi wajah luar biasa tampannya. Hidung mancung bak seluncuran perosotan. Tidak lupa, rambut cepaknya membuat penampilannya sangat perfect di hadapanku.
Lelaki itu hanya melihat, lalu berlari meninggalkannya, wanita itu langsung berdiri dan melihatnya serta memanggilnya "weiiii furgosa! Kau tak punya etika y!!!!! Bukannya minta maaf malah lari begitu saja,ishhh!" Tapi lelaki itu tidak menggubrisnya dia hanya terus berlari sampai punggungnya tak terlihat lagi.
Wanita ini pun melanjutkan perjalanannya, hari ini dia datang ke SMA Walens untuk bertemu dengan Kepala Sekolah, ia di pindahkan oleh orang tuanya dari surabaya ke Bandung. Ia datang sendiri karena orangtuanya sedang berada di luar kota dan ayahnya,sudah menitipkannya kepada kepala sekolah. Alasan ia di pindahkan ke bandung,Karena orang tuanya adalah asli bandung, lebih banyak keluarga di bandung yang bisa mengurus dia dan adiknya. Karena orang tuanya sering sekali pergi keluar Negri.
"Nah sepertinya ini ruang kepala sekolahnya"
Tok.. tok.. tokk
"Ya, silahkan masuk"
"Assalamualaikum bu"
"Waalaikumsalam, silahkan duduk"
"Perkenalkan bu, saya Alena Putri. Anak dari Bpk Migi dwi cahya"
"Ohiya, kamu Alena pindahan sekolah dari Surabaya ya? Ibu sudah tau tentang kamu dan semua prestasimu di sekolah sebelumnya. Ayahmu juga sudah berpesan kepada ibu, bahwa kamu di titipkan di sekolah ini untuk di didik lebih baik lagi."
"Iya bu"Setelah perbincangannya selesai dengan Ibu Kepsek, Alena langsung memasuki kelas 12 Ipa 3.
Saat Alena akan masuk bersama ibu Kepsek, terlihat ada bapak guru sedang mengajar pelajaran bhs indonesia di dalam.Tok..tokk..
Ibu kepsek mengetuk pintunya, lalu mengucapkan salam dan langsung berbicara kepada guru yg ada di dalam. Yang tidak lain adalah Bapak Suhadi,guru bhs indonesia di sekolah ini dan juga sebagai guru kesiswaan.
"Oke anak anak, disini ibu membawa teman baru untuk kalian. Dia pindahan dari surabaya. Ayo masuk" bu Ida selaku kepala sekolah memperbolehkan ku masuk.
Ketika aku masuk, bermacam macam ekspresi yang di pancarkan oleh siswa siswi di dalam kelas.
"Widih cewe nih, boljug"
"Asyik euy ada temen baluuuuu"
"Ah apaansi, biasa aja"
Kira kira seperti itulah respon yang diberikan berbeda beda.
Lalu pak Suhadi langsung menyuruh siswa siswinya untuk tidak ribut, dan langsung mempersilahkan Alena untuk memperkenalkan diri kepada teman teman barunya.
"Silahkan perkenalkan diri"
"Halo,perkenalkan nama saya Alena Putri. Saya pindahan dari Surabaya. Semoga kalian bisa menerimaku. Terimakasih"
Perkenalan Alena sangat jelas dan sangat ringkas, langsung saja pak Suhadi mempersilahkannya duduk di jajaran bangku tengah, dalam kelompok orang sebelah kanannya melihat sinis dan sebelah kirinya memberikan respon baik. Seperti 2 alam yang sangat berbeda.■■
Kringg.. kring..
Jam istirahat sudah dimulai..
Jam istirahat pun sudah berbunyi, orang orang langsung berlari meninggalkan kelas. Mungkin ada yang ke Kantin, ke toilet atau hanya sekedar keluar mencari angin.Berbeda dengan Alena, dia hanya diam di kelas dan mengeluarkan kotak nasi dalam tasnya. Alena slalu seperti itu membawa bekal nasi kesekolah, bagi Alena ini kebiasaan yang baik agar tak jajan sembarangan.
Ketika Alena akan menyantap makan siangny, segerombolan anak menghampirinya. Yaitu nazwa dan jihan."Hai Alena, boleh kita duduk disini?" Tanya nazwa kepadanya. Lalu alena langsung mempersialhkan mereka untuk duduk sembari membereskan kembali tempat makannya.
"Hmm.. kenalin nama gue Nazwa bisa panggil wawa aja ko, dan ini Jihan panggil aja jian, terserah lo deh. Hm by the way lo ga ke kantin?"
"Engga nih, hehehehe. Soalnya gue udah biasa dari dulu slalu bawa bekal buat makan di sekolah, supaya gak jajan sembarangan." Jawab alena sembari mencoba memberikan respon baik.
"Bagus ko bawa bekal, kadang kita juga bawa bekel ke sekolah hahaha" sambung Jihan seraya mendukung Alena.
"Oh iya, kalo ada apa apa jangan sungkan sungkan ya ke gue sama Jihan. Kita disini baik ko, mau berteman sama siapapun wkwkwk" nazwa berbicara sambil terkekeh geli mengingat perkataan yang keluar dari mulutnya.
"Okey deh tenang ajaa, gue makan dulu ya" jawab Alena singkat.Nazwa dan jihan pun pergi meninggalkan ale karena akan pergi ke kantin.Baik juga ternyata Nazwa dan Jihan. Mungkin aku akan nyaman bila berteman dengannya.
Di awal masuk sekolahnya, Alena sudah merasa sangat nyaman. Banyak sekali teman teman yang baik dan mah berteman dengannya, meskipun ada seseorng yang sepertinya tidak menyukai Ale. Tetapi bodo amat, ale seakan tdk mementingkan hal itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
DAMAR
General FictionDamara Dwi Putra adalah seorang lelaki yang sangat disiplin. Ia adalah anak tunggal, sejak ia duduk di bangku SMA ia sudah sangat terbiasa dengan dunia militer hingga akhirnya ia di pertemukan dengan seorang wanita yang sangat berbeda prinsip dengan...