Di bangku kelas 12 ini, semua siswa siswi sibuk mempersiapkan dirinya untuk lebih matang dalam ujian maupun cobaan hidup kedepannya, seperti memilih universitas, mencoba mencari tempat magang atau sebagainya.
Sama seperti Damara, ia slalu belajar dan berlatih mempersiapkan agar dirinya mantap dalam ujian tes akmil nanti. Sesuai dengan cita citanya, damara selalu bersemangat dalam latihan fisik ataupun akademik.Gue slalu berfikir untuk ikut bimbingan belajar diluar, karena berfikir kalo belajar bareng damara itu canggung banget. sumpah, bener bener kek apa ya canggung banget dah pokoknya.
Akhirnya gue searching aja di mbah google tuh tempat les/bimbingan belajar yg deket.Ga lama gue nemuin tempat les dekat dengan sekolah gue. Gue bisa jalan atau naik angkot untuk nyampe ke tempat les. Akhirnya gue memutuskan pulang sekolah hari ini untuk pergi ke tempat les itu.
Pulang sekolah pun gue langsung minta anter sama jihan sama wawa buat anterin gue daftar les, akhirnya mereka mau setelah gue bujuk.
"Wa, gue mau daftar les di tempat les deket KFC itu,belakang sekolah"
"Lah kesambet apaan lo, kemarin bilang lo mau belajar barengnya mau sama damar. Skrg berubah lagi" jawab wawa
"Ya gimana ya, gue ga srek ah sama si damara. Dia ngajarin gue ogah ga ogah aja. Kadang iye mau kadang kagak"
"Yaudah deh lo mau les dimana? Biar gue anter" jawab jihan sesimple itu ini anak satu.
"OKE IKUT YUYAYA" ajak gue.Akhirnya gue dan kedua teman gue jalan kaki sambil asik mengobrol membicarakan tingkah teman teman dan bergosip ria membicarakan wanita wanita lain.
Ketika gue sampe depan gerbang les gue itu. Gue liat orang yang hampir mirip banget dengan damara, tubuh yang tinggi,pundak yang bidang dam kepala plontosnya itu. Tapi gue ga perduli, mungkin saja itu orang lain. Ngapain juga mikirin si damara yg ribet.
Akhirnya gue langsung aja daftat dan ambil hari yang bisa gue masukin untuk ikut les disini, teman teman gue pun malah ikut les bareng tapi mereka dapet beda kelas sama gue. Akhirnya kita langsung masuk ke ruangannya. Karena kita ambil juga les hari ini.
Gue duduk di pertengahan diantara yang lain di dalem kelas. Di depan gue ada lelaki yg sudah duduk. Akhirnya gue pun duduk di belakangnya, karena hanya itu tempat yang pw untuk di duduki di kelasnya.
■■■
Damara melihat wajah tak asing ketika dia akan masuk ke ruangan les nya ini. Tapi dia tidak menyapa atau menggubrisnya melainkan dia hanya melihat dan langsung masuk ke kelas.
Semua murid les yg dijadwalkan hari ini dan waktu sepulang sekolah pun masuk kelas dan mulai pembelajaran. Alena mengeluarkan buku catatan khususnya dan mengeluarkan tempat pencil nya. Pada saat pembelajaran Alena di haruskan mengisi test soal menggunakan pencil. Ia lalu mencari pencil nya yang ia punya.
"Ishhh. Tadi perasaan ada deh di tempat pencil waktu di kelas. Ko gaada yaa aduh" batin alena.
Tiba tiba seseorang memberikan pencilnya kepada Alena. Iapun girang dan menerimanya tanpa melihat siapa yang memberikannya.
"Maa..... loh ko lo lagi sih?" Alena terkejut melihat damar yang memberikan pencil kepadanya.
"Lah lo ngapain, ngikutin gue ya?" Celoteh damar
"Ngapain juga gue ngebuntutin lo, udh gabutuh gue."Pengajar les pun memperhatikan kita berdua yang akhirnya kita pun langsung mengikuti kelas.
....
Di perjalanan pulang hari ini, alena tidak membawa mobil kesekolah karena alasan macet. Akhirnya alena memesan ojek online untuk mengantarkannya pulang. Alena berpamitan bersama wawa dan jihan karena mereka pulanh berbeda arah. Disisi lain damar yang memakai motor hari ini menghampiri alena yang sedang berdiri dioinggir jalan sembari mengecek handphone nya sesekali.
"Mau nebeng ga lo, kursi belakang masih kosong" goda Damar.
Memang sudah beberapa hari ini setelah kejadian hari hari yang lalu, damara selalu menggoda Alena dengan kata kata dingin yang tetap saja membuat alena tidak mengerti kenapa damara bisa secepat itu berubah.
"Ogah" jawaban singkat dari alena membuat damara mengerti, lalu meninggalkan alena.
"Ih apaansih, gangerti gue sm damar."
(WhatsApp) Pesan Baru : Damara"Alena?"
"Apaan sih"
"Jutek amat"
"Ya apaan. Lo gj. Dulu buang buang gue, sekarang lo kejar kejar kejar gue"
"Siapa yang ngejar lo? Pede amat jadi orang"
"Lah kan lo munafik"
Chat terakhir dari alena hanya di baca saja oleh damara. Memang damara akui. Dirinya kini senang sekali menggangu Alena. Entah apa yang dipikirkannya, tapi baginya setiap menggangu atau menjaili alena itu menyenangkan. Damara pun mengakui dengan jujur. Bahwa dia belum merasakan hal yang lebih ketika bersama alena.
....
"Sudah cukup mas!! Aku udah gamau denger lagi semuanya. Biar kita selesaikan saja hari ini!!" Hikss hikss..
Sura itu membangunkan lamunan Alena. Dari kamarnya dia mendengar suara ibunya yang sambil menangis.
Sudah dadi 2hari yang lalu, orangtuanya pulang kerumah dan cukup lama untuk kali ini orangtuanya pulang kerumah. Tapi ada yang berbeda dengan orangtuanya kali ini, ketika orangtuanya pulang kerumah alena selalu mendengar keributan dan tangisan dari kamar. Tapi alena belum berani untuk menanyakan kepada ibunya dengan situasi saat ini.
Akhirnya alena coba membuka pintu kamarnya, kamar alena berada di lantai atas dan kamar orangtuanya dibawah. Alena melihat ayah dan ibunya sedang cekcok di lantai bawah.
Tapi ada yang salah. Ayahnya kini sudah membawa tas dan koper."Dad!! mau kemana malam malam begini?"
"Alena?!"tanya bersamaan dari orangtuanya."Pls jelasin semua ini sama Alena. Alena sudah mendengar semuanya. Daddy dan momy kenapa selama 2 hari belakangan ini slalu ribut!"
"Alena.. maafkan momy. Momy sudah tak sanggup"
"Kenapa mom? Jawab!! Dad pls tell me!!" Nada alena berubah menjadi lebih tinggi dan diikuti air mata yang jatuh dari mata indahnya."Please mom,dad Tell ME WHY!!!!!" Hikss..hiks..
"Alena, maafin daddy. Daddy ga bermasuk menyakiti hati kalian. Daddy khilaf" sahutnya dengan wajah penuh putus asa.
"No dad, kita bisa beresin semua ini dengan baik baik. Daddy gausah pergi pergi lagi. Pls mom. I don't want our family to be destroyed"Alena sungguh tidak mengerti kenapa semua ini bisa terjadi. Daddy yang melakukan kesalahan ini benar benar membuat hati nya kecewa.
"Alena. Momy gabisa melanjutkan semua ini, momy sudah berusaha mempertahankannya tapi momy ga sanggup. Alena tinggal sama momy. Momy akan tinggal di bandung dan gaakan lagi ninggalin kamu sendirian sayang"
Alena berlalu lari ke kamarnya. Dia langsung mengunci pintu kamarnya karena benar benar tak mengerti dengan situasi saat ini. Alena bingung harus cerita kesiapa, karena Alena adalah anak satu satunya dirumah ini."
_____________
Hi guys! Sorry for late late late post!😭 aku sebenernya pengen banget lanjutin cerita ini, tapi dari sekian cobaan yang menghadang. Akhirnya aku bisa lagi lanjut ini karena slalu ada komenan yang selalu mananti🖤
Terimakasih yang sabar menungguku update. Selamat membaca..jangan lupa tinggalkan jejak💬🖤
KAMU SEDANG MEMBACA
DAMAR
General FictionDamara Dwi Putra adalah seorang lelaki yang sangat disiplin. Ia adalah anak tunggal, sejak ia duduk di bangku SMA ia sudah sangat terbiasa dengan dunia militer hingga akhirnya ia di pertemukan dengan seorang wanita yang sangat berbeda prinsip dengan...