"All mine is always be mine"
------->🖤<-------
Matahari kian menyembunyikan dirinya di balik awan-awan tebal. Oh Jina baru saja keluar dari dalam gedung fakultasnya. Sebuah senyum manis tak henti-hentinya tersirat di wajah cantik gadis itu.
Hari ini adalah ulang tahun Eun wo, pria itu mengajak Jina untuk makan malam bersama, tentu gadis itu berfikir bahwa ini adalah kencan, tidak salah kan?
Jina mempersiapkan dirinya sebaik mungkin. Ia menggunakan dress berwarna merah selutut, tak lupa high heels berwarna senada ikut menghiasi kaki mulusnya.
Gadis itu tampak sangat cantik dan memesona. Pantas saja ia dianggap sebagai dewi kampus, meskipun menurutnya, julukan itu terlalu berlebihan.
Tiba-tiba ponsel Jina bergetar manandakan adanya panggilan masuk.
"ne, oppa..."
"Jina-ya, kau di mana?"
"aku akan berangkat, oppa tunggu sebentar. Aku sedang memesan taksi"
"baiklah, hati-hati di jalan"
Dengan sekali sentak, gadis itu langsung meraih tasnya dan berlalu keluar dari rumah besar Park Jimin.
"Apa aku harus memberi tahu Jimin? Ah, aku sudah tidak ada waktu lagi. Aku akan pulang sebelum dia pulang" ucap Jina meyakinkan dirinya sendiri.
Gadis itu langsung masuk ke dalam taksi yang sudah di pesannya.
"Ajhussi, tolong antarkan aku ke tempat ini" ucap Jina sembari menunjukkan gambar pada google map di layar ponselnya.
Tidak memakan banyak waktu, Jina kini sudah berada di depan restoran yang terbilang cukup mewah. Jina tidak menyangka Eun wo akan mengajak nya bertemu di tempat seperti ini.
"Tunggu dulu. Aku rasa pakain ini terlalu berlebihan. Oh Jina, kau benar-benar...ini hanya makan malam biasa, apa yang kau harapkan sih" Ucap gadis itu yang lebih ditujukan pada dirinya sendiri.
"Sudah tidak ada waktu lagi... Oh Jina, kau harus bersikap wajar. Jangan gugup"
"Oh. Oppa! " Jina melambaikan tangannya pada Eun wo yang sudah duduk di salah satu kursi di dalam restoran tersebut.
"Maaf lama, oppa pasti lelah menunggu ku" ucap gadis itu menyesal.
"Guencana... baiklah, kau mau pesan apa?" tanya Eunwo dibarengi senyum manisnya.
"Mmm. Aku pesan pasta oglio saja. Tapi, kenapa oppa mengajakku makan malam di sini? Bukan kah, makanan di sini sangat mahal?" tanya Jina penasaran.
KAMU SEDANG MEMBACA
That girl || Park Jimin
FanfictionWARNING! yang baca cerita ini bisa kecanduan. author tidak tanggung jawab ✌ Jimin: "Di mataku, semua perempuan itu SAMA. Mereka itu seperti PAKAIAN yang bisa aku ganti kapan pun aku mau. Itu lah prinsipku" "Oh Jina-ssi, Jual tubuh mu padaku, mak...