20. I hate you

9K 881 49
                                    

"I wish I could go back to the day I met you, and just walk away. Because honestly, it would've saved me somuch hurt and pain"
🍃🍃🍃

Semua orang ditempat itu terdiam. Sama halnya dengan jina, ia hanya bisa diam membeku sementara Jimin. Amarahnya sudah melebihi batas, 10? rasanya tidak lagi. Amarahnya sudah sampai di angka 100! Ia murka!

"Mwo! Kau tadi bilang apa? Aku tidak salah dengar kan?!" Ucap Jimin pelan sembari menahan emosinya.

"Ani-yo! Kau tidak salah dengar! Mulai saat ini aku akan melindungi jina dengan mempertaruhkan hidupku!" Balas Eun wo mantab.

Jimin tertawa meremehkan, tangannya sudah tidak sabar ingin menghabisi pria di hadapannya ini.
"Menikah? Dengan gadis ini? Yang benar saja!" Ucap Jimin kesal.

"Iya! Aku akan menikahi jina--"

"Eunwo-ssi! Apa kau tau. Apa yang sudah di sembunyikan gadis ini dari mu? Apa kau tau siapa dia? Apa kau tau rahasia apa yang selama ini disembunyikannya dari mu!?" Jimin menatap eunwo sengit.

"Sajangnim! Geumanhe! Sudah cukup!" Bentak jina pada Jimin, gadis itu mulai emosi. Ia bahkan mengepalkan tangannya sembari menatap Jimin tajam.

"Mwo? Jina-ssi. Kenapa kau terlihat ketakutan? Apa kau belum memberi tahu kekasihmu ini? Apa dia tau kalo sebenernya kau--" jina langsung memotong ucapan Jimin.

"Geumanhe!! Kau sudah keterlaluan!" Jina menahan seluruh amarahnya. Rasanya ia ingin menampar pria di hadapannya ini.

"Jimin-ssi. Tolong hentikan! Tidak masalah meskipun jina berbohong atau pun menyembunyikan sesuatu dari ku. Aku akan tetap mencintai nya!" Ucap Eun wo mantab sembari menggenggam tangan jina yang mulai gemetaran.

Bukan nya berhenti, Jimin justru semakin murka karena terbakar api cemburu. Pria itu menatap wajah eunwo dengan seksama, ia tersenyum, seolah meremehkan pria di hadapannya itu.

"Kau benar-benar naif eunwo-ssi! Kau tidak tahu saat ini kau sedang berhadapan dengan wanita seperti apa!" Balas Jimin sembari berusaha menahan amarahnya.

"Apa kau tau? Sebenarnya jina itu bukan saudara ku!" Lanjut Jimin.

"PARK JIMIN!" bentak jina marah.

"DIA ITU WANITA KU! KAMI TINGGAL BERSAMA! BERBARING DI RANJANG YANG SAMA! KAMI BAHKAN TIDUR BERSAMA--"

Plakkkk...

Satu buah tamparan mendarat di wajah tampan park Jimin. Sontak pria itu langsung terdiam. Saat ini ia benar-benar murka. Pria itu menatap jina nyalang.

Semua orang di tempat itu terdiam, bahkan eunwo tidak mampu berkata apapun lagi, wajahnya sarat akan kekecewaan yang mendalam.

Sementara oh jina, gadis itu menangis. Ia merasa dipermalukan di depan semua orang. Ia hancur, sehancur-hancurnya, martabatnya, bahkan harga dirinya sebagai wanita sudah hancur karena satu orang.

Rasanya mungkin tidak akan sesakit ini jika orang itu bukan pria ini , rasanya mungkin tidak akan sesakit ini jika orang yang melakukan itu bukan pria ini. Semua ini terasa benar-benar menyakitkan karena orang yang menghancurkan harga dirinya adalah park Jimin...

Pria yang dicintainya.

Jina mengusap air matanya. Ia berusaha tetap terlihat tegar di hadapan pria itu.

"Park Jimin....aku benar-benar membencimu. Sangat teramat membencimu!" Setelah mengatakan itu, ia langsung berjalan keluar dari restoran itu.

Tanpa banyak bicara lagi, eunwo langsung menyusul jina. Ia tahu ada banyak hal yang harus ia tanyakan pada park Jimin. Namun saat ini ada hal yang jauh lebih penting dari semua itu. Ia harus segera menyusul oh jina.

"Jina-ssi! Jina-ssi!!!"

Atmosfir di tempat itu benar-benar mencekam. Sedetik kemudian Jimin membanting meja dihadapannya.

"AAARRGGGHHHHH...!!"

"BAJINGAAANN!!!"

"AKU AKAN MEMBUNUH KALIAN SEMUA!!"

Bora yang sedari tadi diam langsung bangkit dan berjalan menjauh meninggalkan Jimin. Semua orang ditempat itu ketakutan. Mereka takut melihat Jimin murka. Karena murkanya tuan muda mereka berarti kiamat dunia.

"Oh jina!! Lihat saja, aku tidak akan pernah melepaskan mu" gumam Jimin lemah. Saat ini pria itu diliputi rasa marah, dan rasa sesal.

Ia marah melihat Jina bersanding dengan eunwo. Namun ia lebih menyesali tindakannya, karena dirinya telah membuat oh jina terluka.

------>🖤<------

Oh jina berlari di tengah derasnya hujan. Entah begaimana bisa, perkiraan cuaca hari ini tidak tepat, mereka berbohong. Cuaca hari ini tidak cerah, tidak ada sinar matahari atau hembusan angin, yang ada hanya awan kelabu dan rintikan hujan yang sangat deras.

Jina berlari tanpa tahu arah, ia tidak perduli dengan orang di sepanjang jalan yang memandang nya aneh. Ia terus berlari, entah lah. Ia hanya ingin menghilangkan rasa sakitnya.

Tiba-tiba saja gadis itu tersandung dan kakinya mengeluarkan banyak darah.

"Omma...kenapa hidupku berakhir seperti ini. Omma, bawa aku pergi. Aku ingin bertemu dengan mu. Jebal..." jina bergumam ditengah hujan deras.

Tiba-tiba saja gadis itu ambruk dan kehilangan kesadarannya.

"Jina-ya!! Oh jina!! Kumohon bangunlah. Maafkan aku...ku mohon bertahan lah. Aku benar-benar mencintai mu jina-ya"

Samar-samar gadis itu bisa melihat sosok pria, ia mengangkat tubuh jina dan setelah itu. Jina benar-benar kehilangan kesadarannya.

"Jimin-a...aku membencimu"

-----------------------------------------------------

Otte otte otte...?
Bagus nggak ?

Jan lupa kasi jempol yaa biar ane cepet up lageee...karena vote kalian adalah semangat untuk aneee...luv yu yorobun 😙

That girl  || Park JiminTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang