13. dia pergi

14.6K 920 35
                                    

------->🖤<------

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

------->🖤<------

Perlahan,  sinar matahari pagi mulai masuk melalui celah-celah gorden,  mengusik seorang wanita cantik yang tengah tertidur pulas di atas ranjang. 

"Engghh..." wanita itu mulai menggeliat kecil.  Ia perlahan membuka matanya.  Pemandangan pertama yang dilihatnya adalah wajah pahatan malaikat milik Park Jimin. 

"Good morning kitten" sapa Jimin ceria.  Pria itu sudah bangun beberapa jam yang lalu.  Saat ini ia masih menggunakan Bathrob nya,  selepas mandi ia langsung menghampiri Jina,  niatnya ingin membangunkan gadis itu,  namun yang ada Jimin justru terjebak dalam pesona Oh Jina. 

Entah sudah berapa lama Jimin menatap Jina yang tertidur. 

"J-jimin.  Apa yang kau lakukan di sini? " tanya Jina terkejut.

Bukannya langsung menjawab, Jimin justru terkekeh kecil. 
"Apa kau lupa, semalam kita sudah melakukan--"

"HENTIKAN!  jangan membahasnya lagi! " ucap Jina spontan sembari menutup wajahnya yang memerah menahan malu.  Sontak hal itu membuat Jimin gemas sendiri. 

Tiba-tiba Jimin mencubit kedua pipi Jina.  Membuat pemiliknya meringis kesakitan.

"Jimin Sakit! Hentikan Pabo! " bentak Jina sembari memukul tangan nakal Jimin.

"Kenapa kau masih di sini.  Bukankah kau harus segera pergi ke kantor? " tanya Jina sembari berusaha duduk.

"Mmm. Kau masih punya hutang pada ku.  Morning kiss? " ucap Jimin sembari menunjuk bibir gembulnya.

"Jangan aneh-aneh, aku sudah terlambat,  hari ini aku ada kelas" ucap Jina sembari menjauhkan pandangan nya dari Jimin. 

Ketika gadis itu hendak turun dari ranjang.  Jimin langsung menarik tangannya, ia kemudian menindih dan mengunci tubuh Jina. 

"Jimin!  Apa yang kau lakukan?!" bentak Jina tidak terima.

"Aku mau morning kiss ku! Kalau tidak, aku akan terus mengganggumu" ucap Jimin sedikit mengancam.  Bukan nya takut,  Jina justru gemas menatap Jimin.  Bagaimana bisa pria itu bertingkah kekanakan seperti ini. 

"Aku tidak bisa memberimu morning kiss.  Aku harus segera mandi dan pergi ke kampus" ucap Jina lembut.  Namun Jimin tetap tidak mau melepaskan Jina. 

"Jadi kau lebih memilih menemui profesor botak itu dari pada memberikan ciuman hangat untuk pria tampan ini?!!" ucap Jimin tidak terima.  Ia langsung bangkit dan mengambil ponselnya. 

Jimin merajuk? 

Sungguh,  ini pertama kalinya Jina melihat Jimin merajuk seperti anak kecil. Entah apa yang membuat hati Jina tergerak.  Tiba-tiba ia memajukan tubuhnya dan mecium dahi Jimin. 

That girl  || Park JiminTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang