10. Tatapan itu

12.5K 1K 46
                                    

------>🖤<------

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

------>🖤<------

"J-jimin... " ucap Jina mengintrupsi. 

"Oh Jina!!  Bukan kah sudahku katakan.  Kau itu wanita ku!  Jadi jangan pernah berani bermain di belakang ku, atau kau akan merasakan akibatnya. Sekarang ikut aku!" Jimin langsung menarik tangan Jina menjauh dari tempat itu.

Sesampainya di meja makan,  Eunwo dikejutkan dengan kehadiran Jina bersama sosok pria asing. 

"Jina-ya.  Siapa dia? " tanya Eunwo memastikan.

Jimin tersenyum masam ke arah Eunwo.  "aku?  Aku adalah keka--" belum sempat Jimin menyelesaikan kalimatnya.  Jina langsung menutup mulut pria itu dengan tangan kanannya. 

"D-dia sepupu ku!  Iya,  dia ini sepupu ku..." Jimin menatap Jina tajam, begitu pula sebaliknya. Mereka berdua terlihat sedang berkomunikasi melalui tatapan mata.  Sontak hal ini membuat Eunwo sedikit curiga.

"Jadi kau sepupu Jina?  Kenalkan, aku Cha Eunwo.  Sahabat Jina sekaligus orang terdekat nya" ucap Eunwo percaya diri. 

Sontak Jimin tertawa remeh. 
"Kenalkan,  aku Park Jimin.  Sepupu Oh Jina. Baiklah, SAHABAT Oh Jina, karna malam ini aku punya urusan penting dengan wanita ini.  Jadi aku akan pamit dan membawanya bersama ku!" ucap Jimin terdengar mengintimidasi.

"T-tapi...Jimin, aku--" ucap Jina terbata-bata.

Belum sempat gadis itu berpamitan pada Eunwo,  Jimin sudah terlebih dahulu menarik tangan gadis itu menajuh. 

Sementara Eunwo,  pria itu hanya bisa menatap kepergian mereka dengan sejuta pertanyaan.  Bukankah marga mereka berbeda?  Bagaimana bisa mereka bersaudara? Dan juga tatapan pria itu. Ada apa dengan tatapan itu?

------->❤<-------

Jimin dan Jina sedang berada di tempat parkir, lebih tepatnya mereka baru saja masuk ke dalam mobil.

Suasana di dalam mobil sangat mencekam.  Entah kenapa,  Jimin tiba-tiba mengeluarkan aura aneh.  Seakan-akan pria itu hendak membunuhnya.

"Jimin-ssi?  Apa kau marah?" tanya Jina hati-hati.  Sontak Jimin langsung menatap Jina kesal.  Bukan kah sudah jelas saat ini ia sedang marah.  Jadi untuk apa gadis itu bertanya.

"Kau masih bisa bertanya?" ucap Jimin kesal sembari menatap Jina dengan mata tajamnya.

"Mwo?  SEPUPU?  Yang benar saja!  Kenapa aku harus mengaku jadi sepupumu?  Memangnya siapa pria tadi?  Aaaa... Aku ingat,  dia orang yang paling dekat dengan mu kan! Iya kan!  OH JINA, JAWAB AKU!" bentak Jimin kesal.

Sejujurnya saat ini Jina benar-benar kesal, ia marah,  namun ia juga merasa bersalah. Jadi yang bisa dilakukan gadis itu hanya menundukkan kepalanya. 
.
.
.

That girl  || Park JiminTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang