29. Revange

10.1K 857 127
                                    

"Love is full of bitter and sweet"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Love is full of bitter and sweet"

------>🖤<-------

Jimin duduk di sofa ruang tamu bersama Taehyung. Menikmati teh nya sembari menyambut pagi.

Jimin kembali menatap Taehyung yang tengah bergelut dengan berkas berkas di meja.

"Jadi, bagaimana? Apa kau sudah mendapatkan apa yang aku minta?" Tanya Jimin memastikan.

Taehyung menghela nafas, ia kemudian menyodorkan berkas dengan sampul hitam ke arah Jimin.

"Ini hasil investigasi terbaru. Saham Park company anjlok. Pertama, ini karena ulahmu, berita kematian mu membuat beberapa investor menarik investasi nya, tapi aku sudah mengurus hal ini. Faktor lain karena manajemen yang buruk. Cha Eun wo benar benar pria brengsek. Dia bersekongkol dengan para petinggi dan melakukan korupsi" jelas Taehyung panjang lebar.

Jimin tersenyum miring. "Dia berani!"

"Ini daftar nama para petinggi yang terlibat kasus korupsi" ujar Taehyung sembari menyodorkan sebuah kertas berisi nama-nama petinggi Park comp.

Jimin kembali tersenyum "mereka benar-benar berani!!"

Pria itu kembali menatap Taehyung tajam.

" Siapkan berkas berkas yang aku perlukan. Sebentar lagi kita akan menyaksikan pertunjukan seru"

------->🖤<-------

Sementara itu, di Exmin comp.

Jina terlihat membereskan barang barangnya. Beberapa saat lalu,  ia menemui sang manager.

Pria itu meminta Jina untuk pindah ke perusahaan lain. Lebih tepatnya gadis itu di mutasi ke perusahaan inti, karena Exmin adalah perusahaan bawahan.

"Kenapa pak Choi tiba-tiba meminta ku pindah? Lagi pula perusahaan apa yang akan ku tempati nanti? Semoga tidak buruk" ujar Jina kecewa. Wajahnya ditekuk.

Dengan langkah lesu, Jina berjalan menuju mobil yang sudah disiapkan oleh pihak perusahaan.

"Selamat pagi nona. Saya mendapat perintah untuk membawa anda menuju Park company" jelas pria paruh baya di balik kemudi itu.

Mata Jina membelalak.
"Ne?! P-park company?!!! Kenapa Park company?!!" Tanya Jina dengan suara keras.

"Jusunghamnida. Saya kurang tahu. Saya hanya menjalankan perintah, nona" balas pria itu sopan.

Bahu Jina merosot. Gadis itu menghela nafas gusar. "Apa harus perusahaan itu?"
Jina memejamkan mata nya. Kepalanya terasa sakit.

Setelah menempuh waktu sekitar setengah jam perjalanan. Akhirnya mereka sampai di depan gedung besar yang menjulang tinggi.

That girl  || Park JiminTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang