"Meskipun aku harus sakit berkali-kali. Aku akan tetap mencintai mu."
--------------->🖤<--------------
Kembali lagi ke titik ini. Di mana Jina menjadi objek permainan Jimin.
Menjadi wanita simpanan Park Jimin? Jika dulu, Jina mungkin akan menolak dengan tegas, bahkan ia mungkin saja membunuh pria di hadapan nya ini. Namun kali ini, Jina tidak bermain menggunakan akal sehat nya. Karena benda itu sudah lama hilang.
Saat Jimin memintanya untuk tetap tinggal, bagaimana bisa Jina menolak?
Siang ini, Jimin meminta Taehyung menyiapkan kontrak, lagi.
Awalnya Taehyung bingung. Bahkan ia sempat marah. Namun pria itu tak bisa berkutik ketika menatap mata Jina.
Jimin duduk dengan angkuh di atas korosi kebesaran nya. Ia menatap Jina tajam.
"Mulai besok datang lah ke rumahku. tentu saja kau tidak akan tinggal di sana. Datanglah ketika aku meminta mu! Tugas mu hanya satu, melayani semua kebutuhan ku. Termasuk makan, bersih-bersih, dan tentunya...sex. "
Mata Jina membulat sempurna. "T-tunggu! Memangnya aku pembantu mu?!!" Bentak Jina tak terima. Tentu saja kontrak ini tidak adil.
Jimin mengangkat sebelah alisnya, ia menatap Jina tajam.
"Wae? Sirreo-yo?!"
"A-ani--"
"Jina-ssi! Bukan kah dulu kau juga pernah menjadi wanita ku. Lalu kenapa sekarang kau menolak? Apa kau kurang puas dengan gajinya?" Tanya Jimin sarkastik.
Pria itu berjalan ke depan dan duduk di atas meja di hadapan Jina. Ia kembali mendekat kan wajahnya ke arah Jina. Membuat gadis itu kembali menelan ludah kasar.
"Kalau kau menolak pun, tidak masalah. Aku akan mencari wanita lain yang--"
"BAIKLAH!! AKU BERSEDIA!!"
Tidak akan! Jina tidak akan pernah membiarkan wanita lain menyentuh Jimin nya. Membayangkan pria itu tidur bersama wanita lain. Membuat kepala Jina serasa ingin meledak.
Jimin tersenyum smirk. Ia menyodorkan kontrak tadi ke arah Jina. "Good girl. Sekarang, tanda tangan!"
Jina melakukan semua perintah Jimin tanpa terkecuali.
Gure! Tidak masalah meskipun Jina harus mengorbankan dirinya. Ini kesempatan nya untuk membuat Jimin kembali mengingatnya. Batin gadis itu.
"Sekarang kau boleh pergi" ucap Jimin dingin yang lebih terdengar seperti perintah.
Jina mengepalkan tangannya di atas paha. Ia kemudian bangkit dan hendak pergi. Namun Jimin kembali manahan tangan nya.
"... Satu lagi. Aku tidak mau ada orang lain yang mengetahui hal ini. Dan ingat, tugas mu hanya melayaniku. Kau dilarang mencampuri urusan pribadi ku. Saat di kantor, Bersikaplah seolah kita tidak saling mengenal. Sekarang pergilah!"
KAMU SEDANG MEMBACA
That girl || Park Jimin
FanfictionWARNING! yang baca cerita ini bisa kecanduan. author tidak tanggung jawab ✌ Jimin: "Di mataku, semua perempuan itu SAMA. Mereka itu seperti PAKAIAN yang bisa aku ganti kapan pun aku mau. Itu lah prinsipku" "Oh Jina-ssi, Jual tubuh mu padaku, mak...