2. that girl (18+)

22.5K 1.1K 136
                                    

(Warning!! Mature content!! Bocah dilarang mendekat. Dosa tanggung sendiri. Harap bijak. Okay, selamat membaca 😘)

 Okay, selamat membaca 😘)

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


"Tolong. T-tolong aku. Jeball" ucap Jina sembari mengerang kecil.

Jimin tersenyun menatap gadis itu.
"Kau tidak buruk juga. Baiklah, kali ini aku akan menyelamatkanmu"

Jimin mendekati tubuh gadis itu dan langsung menindihnya, ia mulai menciun bibir peach Jina rakus, Jina merasa aneh dengan tubuhnya. Ada perasaan takut dan nikmat yang muncul secara bersamaan.

"Kau memabukkan..." ucap Jimin di sela ciuman panas nya.

Jimin kembali mencium bibir Jina, ciuman itu mulai turun ke rahang dan leher gadis itu, tak lupa Jimin memainkan dua gundukan besar di hadapannya itu.

Jimin sempat terkejut ketika menatap ciptaan tuhan di hadapannya itu. Sangat indah dan menggiurkan. Tanpa menunda lagi, pria itu langsung melahap rakus payudara Jina. Tangan kanannya memelintir puting payudara sebelahnya yang sudah mulai mengeras.

"Arggghhh..." erangan Jina lolos begitu saja.

Jimin tersenyum smirk.
"Moan my name beby" ucap Jimin seduktif.

"A-aku-- tidak tahu na-ma mu!" Balas Jina menahan erangannya.

Jimin seketika langsung menghentikan aksinya. Ia menatap wajah Jina lekat. Gadis ini, apa ia tinggal di planet mars? bagaimana bisa ia tidak mengenal seorang Park Jimin.

" Park jimin. It's my name"

Jimin tersenyum. Ia kembali melanjutkan aksinya yang sempat tertunda. Pria itu mulai turun ke bawah mencium perut rata Jina.

Ia lalu menatap Jina erotis.
"You're so wet"

Jimin mencium lubang bawah jina. ia lalu memasukkan tiga jari dan mengocoknya pelan.

"Argghh... what are you doing?"
"Moan my name!"

"Arghh. Jim-in. Park jiminnn..."
Beberapa detik kemudian, Jina langsung mendapat pelepasan pertamanya.

Jimin langsung menegang mendengar erangan Jina. Tanpa menunggu lagi, pria itu langsung melepaskan seluruh pakainnya.

"I'll show you paradise to night. My little girl" ucap
Jimin seduktif, tepat di telinga Jina.

Entah kenapa Jina merasa ada yang aneh dengan dirinya. Perutnya benar benar mual. Tiba-tiba Jina nendorong tubuh Jimin, ia langsung menyemburkan muntahannya ke hadapan Jimin. Cairan laknat tersebut mengenai badan Jimin, walaupun hanya sedikit.

"Aiisshh. Apa-apaan ini. Sialan!" Kesal Jimin. Pria itu langsung berjalan menuju kamar mandi untuk membersihkan dirinya.

Sejujurnya, Jimin adalah pria yang mencintai kebersihan. Jadi dia tidak akan sudi melihat kotoran sedikit pun menempel di tubuh atletisnya.

"Augghhh. Kepala ku, perut ku" ucap Jina menyadarkan dirinya.

Gadis itu masih berada di bawah pengaruh alcohol. Namun tidak separah tadi.

"Apa yang terjadi? sial. Apa--aku? Aishhh... oh jina babo!" Ucap gadis itu merutuki dirinya.

Ia lalu berjalan gontai dan langsung memakai pakainnya.

Ia melihat sekeliling tempat ini yang benar-benar hancur berantakan.

"Omo. Apa ini ulahku?" Tanya gadis itu pada dirinya sendiri.

Jina meraih tasnya yang tergeletak di lantai. Ia lalu mengambil selembar sticky note dan menulis sesuatu di atasnya.

"Maaf atas semuanya. Aku harap kau melupakan malam ini. Anggap saja semua ini tidak pernah terjadi"

Gadis itu lalu memberikan tanda kiss di kertas tersebut, ia lalu meletakkan kertas tersebut di atas meja. Tak lupa ia juga meletakkan beberapa lembar uang berwarna merah di atasnya.

"Aku harap dia bisa di ajak bernegosiasi" ucap gadis itu lemah. Ia lalu memakai sepatu nya dan berlalu pergi meninggalkan ruangan itu.

Jimin baru saja selesai membersihkan tubuhnya. Ia keluar dari kamar mandi dengan menggunakan bathrob yang menempel di tubuhnya, menampilkan dada bidangnya yang sedikit terekspos.

"Aaisshh. Aku benar-benar sial malam ini" gerutu Jimin kesal.

Ketika ia kembali ke kamar. Ia tidak mendapati siapapun di tempat itu.

"Kemana perginya gadis tadi?" Gumam pria itu heran. Ia lalu menatap selembar sticky note yang ada di atas meja.

Sedetik kemudian pria itu langsung meremas kertas tersebut dan menatap lembaran uang yang ada di atas meja itu.
"Gadis ini. Benar-benar sesuatu"

Jimin lalu mengambil ponselnya yang ada di atas nakas.

"Perintahkan anak buah mu untuk menutup semua pintu keluar. Cari gadis berambut hitam panjang, dia--memiliki bau seperti vanilla. Aku tidak mau tahu, gunakan segala cara dan bawa dia pada ku. Sekarang!" Perintah Jimin pada bodyguart nya.

tentu saja Jimin bebas melakukan apapun di tempat ini. Secara, tempat ini adalah miliknya.

Tapi, bagaimana nasib Jina? apakah dia akan tertangkap?

----------------------------------------------------

Hi guys.  Enjoy my story?

Hari ini aku cepet update. 
Soalnya

Hari ini

Ulang tahunnya

PARK JIMINNNNN
🎉🎉🎉🎊🎊🎊🎉🎉🎉

Mari berdoa yang terbaik untuk uri chimin oppa.  Semoga dia tetep menjadi pria yang keren, baik, and wish he all the best.

Jalja...  👋

That girl  || Park JiminTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang