56

300 43 110
                                    

SUDAH KU BILANG JANGAN PERNAH MENYENTUH MEREKA!!"

****

Hana menampilkan smirknya ketika melihat Jimin yang sudah sangat emosi.

"Sepertinya kau keliru Jimin-ssi. Perlu kubantu mengingatkan?" Ucap Hana sembari menaikan salah satu alisnya.

Flashback.

"Apa sudah kalian lakukan apa yang ku perintahkan?" Ucap Hana yang sedang berbincang dengan seseorang dari balik ponselnya.

"Bagus, jangan sampai kalian buat anak itu mati. Aku masih ingin bermain-main dengannya. Cukup buat anak itu trauma, kufikir itu akan menyenangkan." Ucap Hana dengan segelas wine di tangannya.

"Adik dari Namjoon itu dari dulu cukup menarik perhatianku. Bagaimana bisa ia mendapat banyak perhatian. Aku gemas dengannya. Terlalu dini untuk mengakhiri semuanya." Ucap Hana lagi dengan santainya.

"Ku pikir besok aku ingin bermain-main dengannya secara langsung di rumah sakit, jadi siapkan semuanya yang kubutuhkan. Kalau tidak, kau yang akan ku habisi!!" Ucap Hana dengan penekanan nada di setiap katanya.

Hana pun melempar ponselnya ke atas sofanya.

"Bocah sialan, bisa-bisanya ia mendapat pertolongan secepat itu dari teman-temannya." Ucap Hana bermonolog dengan dirinya sendiri.

"Kim Jihyun, kau memang menarik perhatian." Ucap Hana sembari duduk bersandar pada sofanya.

Prang....

Sebuah vas bunga yang disusun rapih seketika mendarat dengan sempurna di lantai apartemen Hana.

"Apa maksud dari ucapanmu?" Tanya Jimin sembari berjalan mendekat kearah Hana dengan mengepal kedua tangannya.

"J...j....jimin? A...ada a...apa kau kemari?" Ucap Hana terbata-bata.

"JELASKAN PADAKU APA MAKSUD DARI UCAPANMU TADI!!!" Ucap Jimin yang sudah sangat geram dengan Hana.

"T....tenang dulu. Aku t...tidak bilang apa pun. Mungkin kau salah dengar. Lupakan Jimin-ah." Ucap Hana sembari berjalan mendekati Jimin.

"KAU PIKIR AKU ANAK KECIL??? JELASKAN PADAKU APA MAKSUDNYA???JADI KAU YANG MENCELAKAKAN JIHYUN??? KAU GILA!!" Ucap Jimin yang sudah sangat emosi sembari menatap tajam kepada Hana.

Hana menghela nafas berat dan mengurungkan niatnya untuk menghampiri Jimin. Ia kembali lagi duduk di sofa empuknya sembari menuangkan wine kedalam gelasnya yang sudah kosong.

"Baiklah Jimin-ah, santai saja. Tidak perlu pakai otot seperti itu." Ucap Hana sembari menampilkan smirknya.

"Aku tidak akan pernah memaafkan mu jika sampai terjadi sesuatu dengan Jihyun!!" Ucap Jimin geram.

"So sweet. Jadi kau menyukainya?" Ucap Hana sembari menatap Jimin.

Jimin diam mendengar pertanyaan yang Hana lontarkan.

"Kenapa kau diam? Ah, benar rupanya kau menyukainya." Ucap Hana diimbangi dengan tawa jahatnya.

"Bukan urusanmu!!!" Ucap Jimin kasar.

"Baiklah, baiklah. Karna kau sudah mendengar semua yang ku bicarakan, kau akan mendapat penawaran khusus dari ku. Bagaimana? Kau mau?" Ucap Hana santai.

"Penawaran khusus?? Kau pikir kau siapa? Mengenalmu saja membuatku menyesal!!!" Ucap Jimin sarkastik.

"Jimin-ah. Kau kasar sekali. Aku sepertinya sakit hati dengan ucapanmu. Ah, ingin rasanya aku segera menemui Jihyun untuk sedikit bermain-main dengannya. Menurutmu sekarang atau besok?" Ucap Hana sembari menaikan salah satu alisnya.

COMPLICATED ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang