mengenalnya lebih dalam

235 13 2
                                    

🍁🍁🍁🍁🍁

🌸🌸🌸🌸🌸🌸🌸

🍁🍁🍁🍁🍁

Suara jam dinding rumah itu menguasai keheningan sore, air seperti beras itu berjatuhan di pelipis pria itu, Wajahnya suram, sesekali ia menengok ke arah kamar yang tertutup itu.. Di dalam kamar nenek masih mengobati gadis yang tidak sadarkan diri, usai sholat ashar tadi pria itu berdoa.. Agar deby baik-baik saja, perempuan ke 3 setelah ibu dan nenek, ia sudah masuk di hati dan doa hyun, hyun takut bila selama ini gadis itu punya riwayat penyakit
Malang sekali gadis itu .

Nenek yin keluar dan menutup kamar itu dengan pelan,hyun memegang tangan neneknya bertanya sangat penasaran, nenek menghela nafas berat, hal itu membuat hyun semakin khawatir. Nenek mengajaknya duduk.

"Ia sepertinya punya penyakit kanker, nenek kurang tau itu kemungkinan.. ". Jelas nenek.

Hyun begitu kaget bibirnya terbata-bata "kan.. Ker?". Nenek yin mengangguk dan melanjutkan

"Sepertinya ia juga sering disiksa."

"Apa maksud nenek?" . wajah hyun berubah menjadi penasaran dengan maksud ungkapan neneknya.

" banyak bekas pukulan dan memar memar di sekujur tubuh wanita malang itu". Nenek mendalami luka yang dia lihat di tubuh deby, rasanya ia juga mampu merasakan kesakitan itu.
Hyun terdiam, pria itu ingin kesal kepada oarng yang telah menyiksa pujaannya, tangannya mengepal endusan nafasnya berat,nafasnya naik turun emosi.. Matanya memancarkan kemarahan,

nenek tahu cucunya pasti marah bila tahu gadis yang ia suka i di lukai.
"Doakan dia sembuh yung, nanti saat sadar kita tanyakan apa yang terjadi.

🌷🌷🌷🌷

Gadis itu meremas kepalanya, ia masih belum bisa bangun, terasa dingin pada bagian-bagian badannya . deby meraba apa itu,ternyata itu obat yang berasal dari tanaman-tanaman, obat itu membuat deby sedikit enakan.. Nenek yang tadinya melipat baju berbalik melihat deby sudah sadar.

"Nek.. Aku kenapa?". Gadis itu masih kebingungan melihat dirinya terbaring dan hijabnya lepas.

"Tadi kamu pingsan".

Deby mengangguk, ia sulit bergerak saat ini..

Hyun mencoba mencari tempat agar mampu mendengar percakapan mereka, nenek berencana ingin bertanya mengenai dirinya, dan hyun yakin jika ia masuk pasti deby tidak mau cerita.. Lagipula ia sedang diobati pasti auratnya kelihatan.

Nenek masih meramu obat untuk deby, sambil mencoba mempertanyakanya.

"Jujur kepada nenek saja.."ungkap nenek dengan pelan.

"Apa nek" . deby mencoba duduk dengan pelan,sambil menatap nenek yang sibuk meracik.

" kamu punya sakit kanker kan?".

Deby terdiam, rasanya tidak ingin berbagi cerita piluhnya.. Tapi apa boleh buat nenek sudah deby anggap sebagai neneknya sendiri,
nenek menatap berharap kejujuran gadis itu.

"I..ya nek kanker stadium menuju ke 3 ".

Hyun lemas mendengar penuturan gadis itu. Deby meneteskan air matanya,rasanya nenek orang yang tepat untuk berbagi piluh hidupnya, nenek memeluk pelan gadis itu, hyun yang diluar merasa sedih.

"Nek,.. Aku capek nek, ditengah isak gadis itu mencoba berbicara .

"Katakan saja.. Nenek akan mendengarmu".

Nenek melepas pelukan dan menatap mata gadis itu. Deby memegang erat kedua tangan nenek yin dan mulai bercerita. Deby memulai dari kisah perpisahan kedua orangtuanya,lalu ibunya yang menghilang.. Dan deby harus menjalani hidupnya bersama penyakit yang selalu menyakiti dirinya.

"Lalu bagaimana dengan luka pukulan sebanyak itu?".
Deby terdiam .. Nenek ternyata melihat luka-lukanya,

"Ayah menyiksaku setiap hari" . lirihnya.

Hyun semakin tidak kuasa, gadis itu ternyata punya hidup kelam, jika dilihat deby gadis yang kuat,tegas,murah senyum juga ..tapi ternyata dibalik semua itu ia gadis yang selalu terluka .

Isakan deby semakin piluh, hyun meremas dadanya,rasaanya dia mampu merasakan kepedihan gadis yang sedang menangis piluh itu, deby menceritakan hari-harinya yang disakiti oleh ayahnya, deby juga mengalami tekanan di sekolah.. Ia selalu di bully dan disakiti,dimana sekarang ia juga difitnah..

Sesekali gadis itu berucap istigfar di tengah isaknya, tangan nenek merasa di remuk keras oleh genggaman deby yang bercerita.. Saking ia pedihnya menjalani hidup, nenek ikut meneteskan airmata..

Tangan nenek mulai menghapus air mata deby yang masih saja turun.. Isakan gadis itu kian terdengar.. Deby tidak bisa membendungi kesedihannya.. Rasanya ia ingin berteriak,menangis,meronta.. Tapi ia tahan.. Ia hanya mampu menangis, nenek menenangkan gadis yang mulai terisak isak itu.

🌸🌸🌸🌸

Gadis itu benar-benar tertidur pulas. Setelah nenek menenangkannya agar istirahat dan berhenti menangis.
Sangat memprihatinkan.. Gadis seusia mudanya harus mengalami hal buruk di kehidupAannya. Nenek yin beranjak dari tempatnya deby istirahat ,ia keluar dengan pelan agar deby tidak terjaga.

Saat keluar dari kamar hyun
Melihat ekspresi nenek yin yang sendu , hyun segera berdiri dan menatap nenek dengan wajah yang khawatir, nenek menggeleng pelan menatap kedua mata cucunya yang memancarkan kesedihan yang dalam, hyun memeluk nenek yin dengan sergap..

"Aku sayang dia nek." ungkap hyun

Mendengar ungkapan cucu kesayangannya bukan hal yang mengagetkan, baginya itu hal yang ia sudah tau sejak dulu .. Nenek itu menepuk punggung lebar cucunya.





~~ tepat usai sholat isya,deby sudah lengkap dengan cadarnya.. Gadis itu beranjak berdiri setelah merasa lebih baik, gadis itu melangkah pelan keluar kamar.

Aroma teh wangi tercium di ruangan itu, nenek dan hyun sedang bercengkrama di depan tv, merasa ada yang berjalan ke arah mereka, hyun dan nenek berbalik ke belakang terlihat gadis bercadar itu berdiri .

"Hyun.. Nek.. Aku pamit pulang". (Berbalik pelan).

"Tapi ini malam.. Kau tidak apa?".
Kakinya terhenti melangkah dan berbalik memandang hyun ,

"Aku juga khawatir ayahmu akan menyiksamu lagi". Lanjut hyun membuat deby cukup tertegun, berarti nenek telah memberitahukan segalanya kepada hyun.batin debi.

" in shaa Allah .. Ga apa-apa.. Lagian deket kok hyun. Sahutnya nada lemas. Nenek berdiri dan memberikan obat herbal itu kepada deby. "Kamu harus rajin minum obat ini agar kamu sembuh". Deby mengagguk mantap "terima kasih nek".

Hyun tertegun ia khawatir melihat gadis itu, dilihat dari jalannya begitu lemah. Gadis itu sudah hilang dengan ucapan salamnya keluar dari rumah.
Nenek menyentuh tangan hyun yang masih menatap lurus dimana gadis itu hendak berjalan keluar, nenek tersenyum kecut.

" tingkahmu ini hyun,menjelaskan segalanya".

Hayalan hyun buyar mendengar ucapan neneknya, hyun tersenyum malu.

"Ah nenek .. Biasa aja ". Ucapnya dusta, nenek terkekeh mendengar cucunya berdusta,jelas sekali ekspresi muka hyun berbohong.
.
🍁🍁🍁🍁🍁🍁






☁☁☁☁☁☁☁☁☁☁☁☁☁

😂 hai hai hai. Maaf sebelumnya akhi ya ukhti, author nulisnya ngaco terus.. Maklum anak baru .

😭 maaf kalo berantakan bahasanya.

😆tapi in shaa Allah kisahnya seru kok.

Next ya di read😅 😍😇🍁♥♥♥

My LifeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang