marah itu asalnya dari syetan maka bersabarlah

346 22 0
                                    

                         ~~author pov~~

Dijalan yang sedikit cuaca mendung itu, terlihat langkah deby semakin cepat entah apa yang dipikirkan gadis bermata coklat itu .. Ia seolah-olah marah dan tak peduli pada ahmad .. Ahmad yang sedari tadi berkomentar dan melontarkan beberapa pertanyaan .. Ke deby namun ia hiraukan dan lebih memilih fokus berjalan cepat terlebih jalan itu sedikit berbatu membuat ahmad terjungkal jungkal namun tetap ditahan oleh deby yang tetap fokus berjalan ke depan.. Situasi ini membuat ahmad heran dan begitu sedih..

" kak bii kenapa hari ini? ". Tanya ahmad namun Deby hanya terdiam .
deby tetap fokus malah semakin cepat langkahnya dan tidak berniat melihat ahmad, sepertinya deby termakan amarah yang memuncak ia benar-benar emosi dilihat dari cara pandangan matanya.. Sambil menutup bagian hidung dan bibirnya menggunakan tangan kiri karena tangan kanannya masih memegang tangan mungil ahmad, tentu deby harus tetap menyembunyikan wajahnya dari orang orang.
    
      -- ahmad terjatuh tengkurap.. membuat lututnya berdarah.. Hal ini membuat deby terdiam.. Dia berbalik melihat ahmad..  
  
"Ahmad!!! Bangkit!!
       Teriak deby untuk pertama kalinya.. Membuat jalan sunyi itu jadi mencekam bagi ahmad..

" Kak bi,. Kaki ahmad sakit.. Hu
...hu.. Hu kak bi jahat.."  teriaknya .ahmad masih tengkurap sambil menutupi wajahnya yang sudah berlinang air mata.. Bajunya kotor karena tanah yang cukup berdebu ..

"Kak bii sudah bilang bangkit!! Bangkit!!! Sekujur tubuhnya gemetar karena perasaan sedih campur marah.
  
  
   " ahmad!! Kakak bilang bangkit!! Sekarang.. Ayo!! ". --deby mengangkat kasar lengan bocah itu..    membuat ahmad kesakitan.. .. Deby kembali menuntun jalan.. Dan kemudian ahmad jatuh tengkurap lagi karena kakinya begitu sakit ia semakin merengek.. Dan kali ini deby berhenti sejenak, tangannya mengepal .

    Air matanya sedikit demi sedikit mengalir.. Ahmad pun menangis dengan suara yang kencang .. Mereka berdua menangis di sunyinya jalan perkampungan itu..

    Ahmad yang menangis karena luka begitupun dengan deby ia menangis karena terluka juga .

Bagaimanapun seorang wanita bercadar, ia tidak akan luput dari kesalahan. Kali ini  deby melakukan kesalahan yang sangat besar .. Untuk pertama kalinya ia emosi dengan hidupnya.. Apalagi sampai deby berani menyakiti ahmad.. 

-- deby pun akhirnya Berbalik menangkap sosok ahmad yang masih tengkurap sambil menutupi kedua matanya yang bersimbah air mata, deby tak peduli gadis itu semakin marah, ia kemudian duduk dan menangis di depan ahmad.

" kakak lelah !!kakak lelah ahmad!! .. Suara deby sudah sangat parau ..  

  -- ahmad kecilpun menatap wajah kakaknya yang lebam dan mimisan.
ahmad segera menghapus air matanya dan berusaha terbangun dari kesakitannya, dengan rasa ibanya ia berdiri dan memeluk kakaknya yang duduk melemas di tanah.

"Kak bii maafin ahmad, aku janji ga bakal jalan lambat lagi. Maaf kak "   perkataan ahmad dengan polosnya ia beranggapan bahwa mimisan itu berasal dari lelahnya deby berjalan... 

Deby mulai semakin menangis .. Bahunya naik turun menangis sesunggukan .. Semua luka semua kepedihan ditambah emosinya tadi .. Membuat hatinya semakin perih ..

"Kak jangan menangis.." ---bocah malang itu mencoba menenangkan kakaknya, kemudian menghapus air mata deby.. ..

" ahmad janji ga gitu lagi.. Jangan sedih.. "      ucap ahmad dengan ekspresi takut melihat kakaknya seperti itu.

Beberapa menit usai menangis deby merasa sedikit tenang, hati deby mulai menyesal memperlakukan adiknya dengan kasar.

  "Maafin kakak ahmad.. Maafinn kak bii "      deby memeluk ahmad dengan erat dan mencium kepala ahmad. Ia sangat merasa jahat telah memperlakukan adiknya dengan kasar.. Deby hanya bisa menangis dan terus menangis sambil memeluk adiknya.. Seolah-olah adiknya adalah obat dari segala sakitnya itu..

"Udah kak bi..   ,, ahmad gak marah ini hanya luka kecil.. Tidak sebesar luka yang kakak tanggung selama ini."

Kata yang dilontarkan ahmad membuat deby terdiam .. Bagaimana bisa anak sekecil dia begitu pandai berkata speerti itu ..

"Iyah udah kita pulang.. Yuk dek.. Kak bii gendong ya??"

"Iya kak .. Ayo"..

"Tapi kakak pinjam kain yang ada di tas kamu buat tutupin muka kakak.. Soalnya cadar kakak basah.. " ahmad menggangguk setuju.

🍃🍃🍃🍃🍃🍃

sepulang sekolah mereka tiba di rumah .. Kali ini deby merasa ketakutan, ayahnya bisa saja melakukan hal gila kepadanya lagi.. Tapi ia harus berani terlebih deby harus mengobati luka ahmad.. Jika saja ia tidak sekasar itu mungkin ahmad baik-baik saja.. Hal itu selalu membuatnya menyesal dan mengutuk dirinya sendiri.. Sungguh deby rasanya ingin marah tapi tidak tahu harus pada siapa ia meluapkannya.. ..
 
   -- tiba di depan rumah
deby menghela nafas kemudian siap mental untuk menghadapi ayahnya.. Bagaimanapun beliau tetap ayah terbaik baginya.. Setelah surganya pergi dari rumah.. Yaitu ibunya.. Maka tentu sekarang surganya berada pada ayahnya..      Ia tetap sabar.. Ini adalah ujian.. Baginya..

My LifeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang