🌿🌿🌿🌿🌿🌿🌿🌿🌿🌿🌿🌿
*** author pov***Lagi-lagi kelas itu berisik, karena guru harus melakukan rapat. Kelas deby memang terkenal berisik guru BK sudah malas melihat kelas pembuangan itu.
Ada yang asik main gitar, ada yang asik main hape,ada yang baca novel cinta, ada yang saling kejar-kejaran. . .
deby menghela nafas jelas saja argumen cleo mempengaruhinya, ia mencoba menghapus kepusingannya dengan membaca kembali buku pelajarannya . di samping itu hyun masih menatap gadis itu, rasanya ia rindu dengan suara cuek wanita itu, bahkan hyun harus menghindari pertanyaan nenek mengapa deby tidak pernah berkunjung ke rumah, hyun menggaruk kesal rambut coklatnya.
Beberapa selang waktu tiba-tiba kegaduhan terjadi lagi. Gadis yang sering disapa feby itu terkenal bawel dan ia merupakan sepupu dari almarhum claudi, ia melangkahkan kaki menuju ke bangku deby, gadis itu merampas buku yang dibaca serius oleh deby.
"Sok suci cih!!!" sambil meludah ke samping, semua pun terdiam menyoroti aksi feby yang terkenal seksi dan berisik itu. Sebenarnya hyun ingin menyelamatkan deby, tapi deby sedang marah padanya jadi ia hanya terdiam, deby dengan wajah datarnya mulai berdiri menatap kedua mata febi .
"Apa lagi?". Ucap deby dengan nada berat.
"Kamu itu pembunuh!!" semprotnya.
"Mengapa kau selalu menuduhku?". Sahut deby datar.
"Jelas .. Kami semua tau kalau kamu itu yang udah bunuh rei sama claudi,bisa jadi kamu juga yang bunuh ayah kamu sendiri". Deby yang awalnya datar mulai emosi lagi ia sebenarnya muak di kelas ini, tetapi deby tetap bersikap tenang .
"Mengapa tidak menuduh pendatang baru saja? ". Mendengar ucapan gadis bercadar itu Febi mengerutkan kening kebingungan, yang lain mulai serius menatap gadis bercadar itu, masih bertanya tanya maksud wanita itu apa.
"Apa maksud kamu?". Tanya febi penasaran.
Sejenak deby terdiam.
"Semenjak ia datang rei dan claudi meninggal dan semenjak ia datang di hidupku ayahku juga meninggal" . sambil melirik hyun, gadis itu termakan pengaruh cleo.
hyun mulai curiga bahwa yang dimaksud deby adalah dirinya.
jawaban deby membuat teman-temannya mulai berpikir dan berasumsi bahwa yang dimaksud ini adalah park hyun.
Park hyun menatap deby dari kejauhan ia menggeleng pelan tak percaya gadis itu menuduhnya.. Semarah itukah deby, kedua tatapan mereka bertemu deby menatap hyun dengan kebencian sedangkan hyun menatap tidak percaya .Cleo masih duduk di bagian kursi depan tak berbalik, terlihat cleo tersenyum miring mendengar penuturan gadis itu, ia tak percaya deby terpengaruh dengan tuduhannya.
kali ini hyun ditatap sinis oleh teman-temannya, febi yang tadinya ingin memojokkan deby tapi ia urungkan .. Sekarang ia berbalik menatap penuh curiga kepada hyun, menurut febi perkataan deby ada benarnya .
"Mengapa kau lakukan ini debi?". Tanya hyun berharap ini semua hanya mimpi.
"Apa yang aku katakan benar.. Jika saja kau tau.. Aku mendekatimu karna aku hanya ingin tahu siapa kamu sebenarnya, latar belakangmu saja tidak jelas.. Dan semenjak kamu ada di kelas ini semuanya kacau! Semprot deby ,
hyun benar-benar terpengah, tak ada yang lebih sakit dari ini.. Rasanya ini semua mimpi buruk, semua mata teman teman kini menatapnya tajam
mereka mulai berbisik bisik satu sama lain, seolah mengatakan bahwa kali ini dugaan deby benar. Saat hyun menangkap manik kedua mata deby..
Deby malah buang muka dan berlalu pergi meninggalkan hyun bersama tatapan curiga teman teman yang lain.
Cleo yang merasa tertarik dengan suasana akhirnya bertepuk tangan pelan sambil berbalik menuju ke arah hyun.
"Daebak!!.. Luar biasa ". Ucap cleo sambil bertepuk tangan pelan, kini ia senyum miring.. Gadis berambut pendek itu mencoba memperkeruh suasana .
"Ternyata orang korea ini licik, ia juga berhasil menipu kita semua.. Bulst!! "
Ucap cleo untuk meyakinkan teman-temannya... bahwa deby benar hyunlah pembunuhnya.
Kedua mata hyun memancarkan kebencian ia tak menyangka deby setega ini..
Gadis tomboy itu melangkah mendekat ke samping telinga kiri hyun, dengan pelan tapi pasti"Tenanglah, deby itu mudah dipengaruhi . .. Hasil ancamanmu kepadaku berbuah manis. Bukan?". Bisiknya .
Bisikan cleo membuat hyun menatapnya sergap, Ternyata cleo yang telah mempengaruhi deby, wanita ini masih ingat saat hyun mengancam akan memukulnya karena berani menghina deby bukan hanya deby tetapi menghina agama islam.. Jika saja deby tau .. Ah.. Sial wanita ini! Ia dendam kepadaku gara-gara kemarin aku hampir memukulnya.." gerutu hyun dalam hati..
" kenapa menatapku?"
Cleo tersenyum tipis.Rasanya ingin memukulnya tapi ia wanita dan terlebih cleo menang banyak, bisikan cleo membuat hyun melotot tajam menatapnya, gadis itu mengejek sambil menunjuk kepalanya sendiri dan mengatakan tolol, seolah peragaan yang ia lakukan untuk mengejek hyun bahwa ia tolol.
Tangan hyun mengepal keras, rasanya ingin meninju wanita itu, tetapi ia beristigfar, hyun yakin ini cobaan seperti yang dikatakan deby .. Ah.. Jika mengingat gadis itu ingin rasanya hyun menjelaskan semuanya.. Wajar bila kepercayaan gadis itu sirna, itu semua karenanya,
sebenarnya hyun benci dengan orang di kelas ini, mereka mudah terpengaruh,suka menuduh tanpa bukti.. Dimana sebenarnya keadilan kelas ini, sekarang hyun mengerti bagaimana perasaan deby saat dipojokkan seperti ini.
Tak ingin berlama lama hyun melepas tatapan tajamnya dari cleo yang naif,
" kalian lihat saja.. Siapa yang benar dan siapa yang salah". Ucap
hyun sambil berjalan pergi dari kelas itu, cleo mengagguk dan tersenyum evil. " bermain main dengan api, itu tidak baik ". cleo berucap sendiri sembari tersenyum kecut.Kelas itu kembali bergosip mempertanyakan masalah hari ini, terlihat kedua kursi itu kosong, penghuninya mengalami konflik batin yang rumit. Tidak mereka sangka deby akan melakukan hal ini . . ia terkenal gadis bercadar yang lemah ketika dihina justru kali ini ia menang,argumenya berhasil membuat hyun jelek dimata teman-temannya.
seseorang baru kini jadi perbincangan siswa siswi, siapa sangka bahwa pria tampan itu seorang pembunuh, satu kelasnya jadi takut kepadanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Life
SpiritualKisah kehidupan seorang gadis bercadar yang bernama deby, hidupnya dipenuhi banyak cobaan . ia juga harus mengalami depresi terhadap perlakuan teman-temannya yang sering membullynya, dan muncul lagi masalah baru yaitu adanya teror . Hingga ia bertem...