maafkan aku

231 10 0
                                    

                  🌷~ author pov~🌷

Cleo dan hyun tersentak mereka kaget melihat kehadiran deby, matanya berkaca kaca, hyun menggeleng perlahan melepas kerah baju cleo.

"Tidak.. Ini tidak seperti yang kau duga deb".     Ujar hyun

"Tidak! ..  aku yang salah duga hyun, aku sudah tahu bukan kamu dalang semua ini.. Dan aku minta maaf aku telah termakan omongan cleo, aku sudah mendengar semuanya tadi.

Cleo mendengus rencana untuk adu domba telah sirna.

"Ah.. Bodo amat sama kalian berdua".     Meskipun agak sedikit malu cleo beranjak pergi tetapi deby menahannya hingga tatapan mereka bertemu.

"Akan kupastikan kau akan menyesal menuduh kami",  ancam deby sembari melepas pegangannya pada lengan gadis tomboy itu. . . cleo mendengus kesal dan pergi dengan gusarnya.

~ langkah gadis itu membuat hyun berdebar debar ia tak sangka akhirnya deby memaafkannya, deby menunduk malu saat langkahnya sudah cukup dekat dengan hyun berdiri. Deby menelan ludah menyesal.

"Aku minta maaf hyun seharusnya aku tidak memfitnahmu.. Seharusnya aku ... "...

"Sudah lah deby.. Aku mengerti kok, berada di posisimu sangatlah rumit dan seharusnya aku meminta maaf karena telah menghancurkan perasaanmu saat tangan ini berani membuka cadarmu.. Jelas itu perbuatan tercela..   Hyun ikut tertunduk menyesal, deby tersenyum dibalik cadar .. " aku udah maafin kamu kok ".

Ungkapan deby membuat kedua bola mata hyun melebar senyuman sumringannya yang lucu kini terukir kembali, jika saja ia sudah halal dengan deby mungkin hyun akan memeluknya dengan erat. Otaknya memang sudah lama memikirkan hal itu ia berjanji akan melamar deby usai lulus.

"Terima kasih ukhti!".
Deby mengangguk dan tersenyum lebar dibalik cadar, pria itu rupanya belajar bahasa arab juga dengan ustad abdi . .

"Iya akhi".

"Ayo keluar .. Takut ada fitnah nanti, bisik hyun dan segera berlalu meninggalkan deby yang membeku membuat sekujur tubuh deby merasakan hal yang aneh . . . sepertinya jantungnya mulai berdetak tak kendali, ia segera menghapus perasaan itu.. Perasaan aneh baginya.

~~ malam hari~~ 🌚

Rumah deby dipenuhi gelak tawa, dari tadi ahmad cekikikan karena kakaknya menggelitik adiknya yang nakal telah berani mengejek kakaknya dengan mengatakan kak bii jomblo

"Darimana kamu dengar gituan ayo ngaku". Sambil menggelitiki badan kecil ahmad.

"Hahah ampun kak ampun hahha gelii.. Kak bii".  Tubuh ahmad kecil menggeliat geliat karena kegelian .

Merasa puas debypun berhenti dan mulai menatap adiknya yang masih lelah habis ketawa terus, ia jadi ingat kepada ayah dan ibunya.

"Ayah.. Ibu.. Kami rindu..". 

Tak ingin berlarut dalam sedih deby menepis jauh jauh pikirannya itu,
ia takut ahmad kecil melihat dirinya lemah lagi. . . malu rasanya bila ahmad kecil lebih dewasa sikapnya dibanding dirinya.

Setelah membuat  ahmad tertidur pulas, deby mengendap endap keluar dari kamar ahmad dan mengunci pintu kamar.

Ia segera mengambil air wudhu dan mengerjakan sholat isya dengan khusyuk, tangannya menengadah ia mulai berdoa , airmatanya mengalir .. Sungguh air matanya mengalir deras karena menyesal.

"Ya Allah maafkan hamba telah lalai selama ini... Hamba merasa berdosa telah mengatakan engkau tak adil.. Hamba telah melakukan kesalahan terbesar ,hamba memfitnah hyun dan hamba telah lalai dalam perintahmu untuk tetap menjadikan sabar dan sholat sebagai penolong ..   ".  Isak gadis itu di keheningan malam,

"Ya Allah ampuni hamba.. Dan tolong hamba tunjukilah hamba jalan yang lurus, berikan hamba kekuatan menghadapi ujianmu.. Ya Allah ya Rabb.. Hasbunallah wanikmal wakil ni'mal maula wani man nasir, doa terakhirnya adalah keselamatan di dunia dan di akhirat bagi kedua ibu bapaknya.

Gadis itupun melerai air matanya penuh penyesalan, baru ia sadari selama ini ia telah gagal melalui ujian dari sang khalik.. Ia telah dipermainkan oleh setan.  Hati deby kemudian berdesis ketika melirik alqur'an yang pernah sudah lama ia tidak baca. Dengan sergap deby meraih al qur annya dan menangis ketika hendak membaca kembali ayat-ayat suci Allah. Ia sessugukkan hatinya kembali luluh oleh ayat-ayat indah Allah swt.    Malam itu deby sadar bahwa setiap langkah harus disertai selalu mengingat Allah,agar kita hambaNya selalu dilindungi olehNya,dan selalu disertai ridho Allah azza wa jalla. 

Sebagai manusia biasa tentu deby tidak luput dari hilaf dan dosa, gadis seusia muda itu sudah mengalami tekanan hidup yang berat tentu saja ia yang masih labil butuh penyemangat dan butuh seseorang agar ada yang bisa menguatkannya untuk hidup.

My LifeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang