janji Allah bagi hambanya yang sabar adalah surga

403 16 0
                                    

Deby berlari menuju kelasnya yang ternyata guru mata pelajaran bahasa inggrisnya sudah mengajar, dengan cadar putihnya dibalut dengan hijab putih rabbany yang panjang itu membuat gurunya risih, untungnya di sekolah ia dibebaskan menggunakan cadar meskipun deby tentunya harus terima resiko seperti, dicaci,dihina,dan dihindari oleh teman temannya termasuk sebagian guru..   --

Bagi debi itu bukan masalah, yang penting ia harus tetap istiqomah menjalankan sunnah .. deby percaya dengan bersabar ia bisa melalui semuanya .. " Allah bersamamu deb" ucapnya dalam hati, sembari menyunggingkan senyum tipis dibalik cadar.

"Hei  you.. Masuk cepat !! Kenapa lagi² kamu terlambat ! "  tegur guru itu saat melihat deby di tengah pintu kelas, deby menelan ludah yang tiba-tiba padat untuk turun.
teriakan guru itu membuat deby ketakutan, dan seluruh teman-teman sekelas menyorotinya.

     Sungguh ia bergetar terlebih guru yang ada didepannya itu terkenal cukup galak dikalangan murid, dengan sedikit ragu ia melangkah masuk ke kelas.

"Maklum sir.. Dia habis dari arab jalan-jalan ketemu onta " ..hahaha" .

Tawa anak-anak pecah setelah fandy sekelasnya melontarkan kata-kata yang cukup menyayat hati debi..

" istighfar deb.. Istigfar jangan marah.."  deby mencoba tetap tenang.

" ketempat mu cepat.. ".    Deby segera ke tempat duduknya namun kali ini keusilan terjadi lagi, ada yang mendorongnya sehingga membuat deby jatuh, kini badannya cukup merasakan sakit .. --

" ah.." rintih debi

" woi bisa jalan gak sih "   bentak Rei yang merupakan pria yang menguasai kelasnya .. 

  Deby berusaha berdiri  kali ini air matanya hampir jatuh tapi ia berusaha menahannya ia selalu beristigfar tak ada yang bisa menolongnya kecuali Allah .. 

Hal Ini memang sudah deby rasakan sejak masuk ke kelas ini .
--dibanding siswa lain yang kaya raya deby justru diperlakukan tidak adil pada teman terutama guru-gurunya.. --Jelas  guru-guru disini dibayar tinggi oleh orang tua siswa, agar anaknya mendapat nilai yang tinggi itulah perbedaan deby dengan yang lain..
Satu-satunya siswa miskin di sekolahnya .

" heii you deby!! Kenapa selalu membuat kerusuhan !   . dengan gaya berkacak pinggang sang guru memarahi deby.

Guru itu meraih buku tebalnya dan melemparkannya tepat ke wajah gadis malang itu, ia tersentak kaget merasakan perihnya, deby tertegun ..
Guru yang dihadapannya sudah keterlaluan, tidak bisa membedakan mana yang salah dan mana yang benar, bahkan beliau telah berbuat kasar kepadanya, ingin rasanya deby berlari untuk sholat dhuha memohon kepada RabbNya agar segera dicabut nyawanya saja , saking lemahnya jiwa deby

deby hanya menunduk dan meminta maaf kepada gurunya ..--guru itu hanya menggeleng dan kembali membalakangi murid untuk menulis di papan.

Kali ini deby begitu lemas terlebih jika pulang nanti ayahnya akan menyiksanya sekarang ia harus di bully lagi ..   --Deby pun merapikan bukunya yang terjatuh di lantai.  --ia duduk sendiri tidak ada yang mau duduk sebangku dengannya, karena di kelas itu setiap siswa disatukan mejanya dan terdapat dua bangku. Meskipun sering di cemohh di hina disiksa tak mengapa ia tetap bersabar ..

Sebenarnya Senyum gadis itu sudah lama hilang, ia menjadi tipe penyabar dan pendiam .. Ia sudah tak bisa seceria dulu, sudah sangat lama apalagi semenjak kepergian teman sebangkunya keyla ,, merupakan teman terbaiknya ia meninggal saat pulang dari rumah deby dan mengalami kecelakaan.. Jika mengingat keyla rasanya ia ingin menangis.. Dia adalah sahabat sekaligus ibu .. Sifat dewasanya itu yang membuat deby kuat untuk tetap sekolah disini.
Deby sebenarnya sudah ingin pindah tapi ia terlanjur bagaimanapun juga tak ada biaya untuk pindah kesekolah lain sudah cukup disini gratis karena latar belakangnya miskin..

                           ~~deby pov~~

Dadaku sesak .. Kali ini begitu sakit.. Kanker ini benar-benar membuatku kesakitan.. "Ahh.. Astag..firullah.. Astagfirullah" aku mencoba agar nafasku kembali normal ....
" huf.. .. Ya Allah.. Hah.. "  butuh beberapa  lama aku mengatur nafasku

--tiba-tiba aku mimisan lagi .. Jelas terlihat apalagi saat ini aku memakai cadar putih..

Aku kaget,untungnya saat ini jam istirahat semua teman-teman ke kantin. Aku segera berlari ke wc

Segera kubuka cadarku .. . aku sangat kaget melihat wajahku lebam akibat tadi sir arnold melemparkanku sebuah buku tepat diwajahku..  Aku menunduk tak kuasa menahan perihnya hidupku.. Lukaku ini tak seberapa dibanding sakitnya perkataan mereka...  

            
                        ~~ author pov~~

Gadis itu menangis .. Tak kuasa menahan kesedihannya, ia segera mencuci darah yang keluar dari hidungnya.. Baginya bukan luka lebam dari gurunya itu yang membuatnya menangis .. Namun cemohan dan hinaan orang-orang terdekatnya.. Bersama air matanya ia tak kuasa melihat dirinya di depan cermin wc..
Ia menunduk menangis sesunggukan .. "Ya Allah ya rabb.. Kuatkan aku.. Aku benar-benar lemah .. Tak berdaya.... " deby begitu sedih tubuhnya lemas.. Ia duduk lemas di tepi wc itu.. Ia menangis ..
Rasanya ingin mengakhiri hidupnya namun itu ia tahan.. Ia ingat .. Allah melarang keras hal ini.. Dan ia juga masih punya ahmad yang butuh dirinya.. .

  ---Deby pun berdiri membersihkan cadarnya yang sudah bersimbah darah itu .. Cukup lama berada di wc menangis.. Ia berdiri kemudian kebingungan entah apa yang harus ia gunakan sedang cadarnya basah kuyup,  ia memutuskan untuk pulang saja.. Dibanding wajahnya harus dilihat oleh ikhwan-ikhwan yang bukan mahrom..  Gadis bertubuh putih itu menutupi sebagian wajahnya dengan kedua tangannya sambil berlari sekencang mungkin.. .

   -- melihat tubuh kecil ahmad sudah menunggunya deby segera meraih tangannya kemudian buru-buru pulang..

"Kak bii kenapa ?tumben pulangnya cepat.. ?"    --karena deby memang sering terlambat pulang tak jarang ahmad takut menunggu sendiri di depan sekolahnya itu ,kali ini deby menghiraukan pertanyaan ahmad.. Deby hanya menunduk sambil menutupi sebagian wajahnya.. Dengan langkah yang cepat, ahmad hampir saja jatuh..

              

My LifeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang