Gue sedang menuju salah satu meja yang tersedia disana, untuk duduk karena kaki gue pegel berdiri terus. Tapi Zenonya masih ngobrol gitu yaudah gue bilang aja mau duduk terus katanya nanti dia nyusul.
Gue duduk sambil minum-minuman yang sudah tersedia dimeja.
"Laura" panggil seseorang yang suaranya udah gak asing bagi gue.
Pas gue liat ternyata Aksa. Buat apaan lagi sih Aksa nyamperin gue lagi.
"Apaan"
"Kita harus bicara berdua Laura, ikut gue sini" ucap aksa yang langsung menarik tangan gue.
"Lepasin, Sayangnya gue gak minat" ucap gue yang langsung berdiri dan beranjak dari tempat itu.
Tapi dengan cepat aksa menahan pergelangan tangan gue.
"Please, dengerin dulu penjelasan gue La"
"Engga ada yang perlu lo jelasin lagi, itu semua sudah jelas dengan apa yang gue lihat dengan mata kepala gue sendiri" ucap gue yang berusaha melepaskan tangan gue dari Aksa.
Tapi, nihil gue gak bisa melawan tenaga Aksa. Tentu tenaga cowo lebih kuat dari cewe.
"Laura" ucap seseorang yang langsung menarik gue agar menjadi disampingnya.
Akhirnya dateng juga lo Zen :')
"Lo apain cewe gue?" tanya Zeno dengan dinginnya.
Cewe pala lo peyang, pengen protes tapi gue lagi kepepet juga. Ya gimana dong?
"Santai bro, gak gue apa-apain kali" ucap Aksa yang langsung pergi menjauhi gue dan Zeno.
"Maafin gue ya, karena udah biarin lo pergi sendiri tadi"
"Iya gapapa, Udah selesai belum pulang yuk sekarang lagian udah jam 9 malem" ucap gue.
"Yaudah ayo"
***
"Tadi dia siapa lo?" tanya Zeno sambil fokus menyetir.
"Mantan" ucap gue secukupnya
Drtt drtt
Hanphone gue geter geter, pas gue check ternyata ada yang ngirim pesan gini.Laura, gue sayang lo
Siapa coba gak jelas banget, guepun langsung menghubungi anak buah gue.
"Halo, kamu lacak nomor ini sekarang, nomornya saya sms"
"....."
Dengan cekatan gue langsung mengirimkan nomor tersebut agar bisa dilacak itu nomor milik siapa karena akhir-akhir ini gue sering dapet pesan gak jelas.
Contohnya ya kayak tadi. Ada juga yang lain kayak minta ketemuan gitu tapi ya gue ignore doang.
Terus 30 menit kemudian gue dapet telpon dari anak buah gue tadi terus kata dia nomor itu ngirim orang yang bernama Aksa reoson.
Aksa? What jadi dia yang kirim pesan gak jelas itu ke gue?
Itu cowo maunya apa sih? Gak cukup apa udah buat gue kecewa saat gue mulai move on dari dia kenapa dia muncul lagi.
Terlalu rumit untuk dipikirkan.
"Zen, Masih lama gak?" tanya gue ke Zeno sambil nguap.
"Masih deh kayaknya La, lo kalo ngantuk tidur aja nanti gue bangunin kalo udah sampe"
"Yaudah gue tidur ya Zen" kata gue yang memutuskan untuk tidur. Ngantuk banget udah gak tahan gue. Jadi tidur itu adalah pilihan yang baik.
***
Gue baru aja sampe di apartemen langsung mandi dan segala macem.
Semalem gue tidur di apartemen zeno pas gue tanya kenapa gak bangunin gue aja dia malah bilang 'gue gak tau password apartemen lo, terus gue ga tega bangunin lo jadinya ya gue bawa ke apartement gue deh'.
"Lo tidur dimana semalem hah" tanya Melvi yang baru aja nyampe yang langsung duduk di sofa dan diikuti yang lainnya.
"Apart Zeno"
"Serius lo" kata Seira
"Iya, ga penting gue tidur dimana, yang penting gue engga kenapa-kenapa"
"Ya iyalah lo kenapa-kenapa, mana berani Zeno apa-apain lo yang ada lo udah susah diraih tambah lebih susah lagi kayak kupu-kupu yang semakin dikejar terbangnya makin tinggi"
Gue yang ngedenger itu pun hanya diam, but what should i do if that is the fact?
Oh iya ada yang lebih penting dari ini yang harus mereka tahu.
"Ada yang lebih penting yang kalian harus tau lebih dari ini, Aksa balik lagi nemuin gue" kata gue.
"Kok bisa?"
"Dimana?"
"Kapan?" pertanyaan demi pertanyaan terlontar dari mulut mereka satu persatu.
"Kemarin pas gue diajak ke acara kondangan Sepupunya Zeno disana ternyata ada Aksa, terus Aksa nyamperin gue minta ngomong berdua tapi udah gue tolak dan sialnya Aksa tetep kekeh minta ngomong berdua tapi untungnya Zeno dateng tepat waktu gue jadi bisa lolos dari paksaan manusia itu"
"Setan, gak tau malu banget itu orang ya" ucap Melvi dengan Kesal.
"Dan gak cuma itu, udah seminggu ini gue dapet pesan yang aneh-aneh dan kemarin gue dapet juga karena gue jengkel akhirnya gue suruh orang buat ngelacak nomornya ternyata itu nomor Aksa" lanjut gue
"Sialan, Cowo macem apa sih dia"
"Gue harus apa? Gue udah coba move on dari dia. Tapi dia muncul lagi dikehidupan gue"
"Menurut gue, Lo harus lupain Aksa dari hidup lo, Buang jauh-jauh bayangan Aksa dari hidup lo karena dengan itu lo akan bisa move on dari dia" ucap Melvi
"Dan cowo dunia ini bukan cuma Aksa La, banyak yang sayang sama lo banyak yang suka sama lo tanpa lo sadari, karena lo terus menerus menutup diri lo kepada orang lain, bahkan sama Zeno" lanjut Viena
"Kita tahu lo udah mulai terbiasa dengan adanya Zeno di hidup lo, kita tahu lo udah mulai nyaman dengan adanya Zeno tapi lo terus menentang perasaan itu, jadi sekarang coba buka hati lo buat Zeno, Zeno itu orang yang baik dan tulus walaupun dia kadang tingkahnya diatas batas normal tapi satu yang perlu lo tau La, Dia sayang banget sama lo, dia Cinta banget sama lo" balas Seira
"Kita pamit mau pergi dulu ada urusan masing-masing lo baik-baik disini" pamit mereka dan gue sendiri lagi.
KAMU SEDANG MEMBACA
ZELLA ✔
Teen FictionLo" ucap gue menunjuk Aksa "Kalo gue memilih lo , itu artinya gue sama aja gue masuk ke lubang yang sama lagi, sama aja gue kalah dengan masa lalu gue. Dan Gue gak akan memilih lo, jadi gue mohon Aksa lo jangan ganggu gue lagi karena gue sudah memp...