18 | -BELAJAR DARI MASA YANG LALU-

72 1 0
                                    

Baguslah jika kini kamu sudah menemukan hati lain yang nyaman untuk kamu singgahi. Tubuh yang bersedia menjadi tempat bersandar di saat kamu merasa lelah. Seseorang yang bisa menemani dalam keadaan apapun dalam hidupmu.

Setidaknya aku bisa kembali melihat senyum terukir di wajahmu seperti yang seharusnya terjadi. Bukan hanya mendengar keluhan-keluhan akan kehidupan yang keluar dari bibirmu.

Aku ikut senang melihatmu juga senang sekarang. Kamu sudah bisa bahagia dengan dia yang menerimamu apa adanya. Kamu sekarang tak sendiri lagi, sudah ada dia di sampingmu. Kamu tak usah khawatir lagi, ada dia yang akan selalu memperhatikanmu. Dia yang lebih baik dariku. Dia yang tak akan mengabaikanmu, seperti diriku.

Satu pesan dariku, kamu jangan menyia-nyiakan dia. Belajarlah dari masa yang sudah kamu lalui. Dia sudah bersedia bersamamu, jangan membiarkan dia menunggu terlalu lama. Yakinkan dia, pastikan dia. Bahwa kamu juga ingin memilikinya.

Jangan karena hanya sudah tau perasaan satu sama lain tanpa saling ucap, membuat kamu tak perlu mengatakan apa yang kamu rasa. Wanita bisa ragu kapan saja, jangan sampai hal pada masa yang lalu terjadi lagi. Karena jika wanita sudah mulai ragu, segala keyakinan yang dia punya bisa lenyap dengan perasaan yang sedikit demi sedikit terkikis.

Aku hanya tak ingin kamu kembali dicampakkan begitu saja. Meski ada ikatan tak terlihat yang terasa di antara dua orang yang sama-sama punya rasa, tapi semua wanita itu butuh kejelasan. Kejelasan bahwa rasa yang dia punya jatuh pada pemilik yang benar.

Ahh aku berbicara terlalu banyak ya? Tapi aku hanya tak ingin kamu kehilangan seseorang yang tulus padamu-lagi. Aku harap kamu bisa belajar dari masa yang lalu, saat kamu bersamaku.

Ahh sebelumnya, maafkan aku yang sudah mengabaikan kamu beberapa kali, begitu saja. Aku yang tiba-tiba hilang tanpa membalas pesan-pesan yang kamu kirimkan. Biar aku jelaskan sekarang.

Aku kecewa padamu, lalu sepercik keraguan mulai jatuh di benakku. Meski nampaknya kita dekat, atau mungkin terlihat lebih dari teman, aku masih sering kali ragu apakah kamu memang memiliki perasaan yang lebih dari sekedar itu.

Aku merasakan ada ikatan yang tak terlihat di antara kita. Sebuah ikatan yang mengisyaratkan kita seperti merasakan hal yang sama. Namun ikatan itu sangatlah rapuh, dapat terputus kapan saja di waktu yang tidak terduga. Dan aku kecewa, karena kamu tak mau memperkuat ikatan itu.

Setelah kecewa itu muncul, rasa ragu mulai hinggap dihatiku. Apakah benar kamu memiliki rasa yang sama, apakah kamu menginginkan aku, atau semua itu hanya harapan semu yang kamu tabur tanpa memikirkan apa akibatnya.

Rasa ragu yang ada, membuat rasa di hatiku sedikit demi sedikit terkikis. Kemudian memudar dengan seiringnya waktu. Dan kamu hanya diam saja, tak melakukan apapun. Padahal, aku masih berharap kamu mau memperjelas ikatan yang tak terlihat itu.

Sampai akhirnya, rasa yang ada untukmu hanyalah rasa yang sudah berlalu. Dengan mudah, kamu membuatku mengabaikanmu begitu saja. Meski kadang kamu membicarakan tentang perasaan, namun bagiku sudah tak ada rasa lagi.

Seperti itulah, maaf jika aku sudah mengabaikanmu. Mungkin aku ada hanya untuk memberi kamu suatu pelajaran. Bukan untuk kamu dapatkan. Jadikan aku sebagai tempatmu belajar dari masa yang lalu.

Sekarang berbahagialah karena disebelahmu sudah ada seseorang yang lebih baik dariku. Jangan sampai dia sama sepertiku, mengabaikanmu karena ragu yang datang sebab kamu tak kunjung memperjelas ikatan.

-uw-

Tanpa NamaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang