33

2K 74 5
                                    


Baru sahaja Hazeem Saqeef hendak melangkah keluar, pinggangnya dipeluk erat dari belakang. "Please don't leave me, I love you, Qeef." kata Munisa Layana. Perlahan-lahan pelukan Munisa Layana direnggang, "You can't be in love with two person in a time, Yana. Kalau ada jodoh di antara kita, in Shaa Allah, suatu hari nanti, somewhere, someday, we'll meet again. And if pada masa itu, kalau keadaan mengizinkan, we will be back together. Beri saya waktu, let me heal. And I'm doing this for your happiness." Hazeem Saqeef menggenggam tangan isterinya itu, air matanya akhirnya tumpah jua. Jujur dia tidak sanggup menghadapi perpisahan ini, namun apakan daya.. dia harus melakukannya demi kebahagiaan dirinya dan Munisa Layana. 

"Awak jamin ke saya bahagia bila kita berpisah? Jangan ceraikan saya, Qeef.." Munisa Layana berkata dalam tangisnya. Haruskah dia menangisi segalanya? Ya, dia  mengaku segala-galanya berpunca kerana dirinya. Kalau dia tidak melayan Raziq Qifli, pasti segala ini tidak akan berlaku.

"I won't for the time being.. we'll see. I love you since the day I laid my eyes on you, even now. When I have so many reasons to not love you, but the heart wants what it wants."  Hazeem Saqeef memandang wajah Munisa Layana yang lencun dengan air mata. "Promise me, we will be together and grow old together?" 

Hazeem Saqeef hanya tersenyum hambar sebelum melangkah keluar daripada rumah itu.

Biarlah masa menentu segalanya..


Aku Pilih KamuWhere stories live. Discover now