Munisa Layana tersenyum lebar sebaik sahaja dia bangun dari tidur. Suaminya tersenyum memandangnya. "Good morning, beautiful!" kata Hazeem Saqeef lantas menghadiahkan satu kucupan pada pipi isterinya. Munisa Layana tersenyum kecil, "Morning, baby." Hazeem Saqeef tersenyum kecil lalu mengambil telefon bimbitnya. "Eh, Ibu ada miss called." kata Hazeem Saqeef membuatkan riak wajah Munisa Layana berubah. Kali terakhir dia berjumpa dengan ibu mertuanya adalah sewaktu kejadian itu, dan kali terakhir itu juga, wanita itu memandang dirinya dengan penuh benci dan hina. Agak-agaknya bagaimana pula reaksi wanita tua itu apabila dirinya melihat Munisa Layana dan Hazeem Saqeef yang sudah berbaik semula?
"Ya, Ibu...Balik? Mungkin...InshaAllah..tak, tak. Tak seorang pun, ada teman...ish apa pula ibu ni, mengarut je. Okay, waalaikumsalam." Hazeem Saqeef memutuskan taliannya. Wajah isterinya dipandang dan bahu isterinya dicuit lembut. "Termenung jauh nampak?" katanya perlahan, dia seakan-akan tahu apa yang berlegar di dalam otak isterinya. Munisa Layana hanya membalas soalan suaminya dengan senyuman kecil. Dia berjalan masuk ke dalam tandas, dalam kepalanya sekarang adalah situasi yang berkemungkinan terjadi apabila dia balik ke Malaysia kelak. Setelah siap dia membersihkan diri, dia terkejut melihat dua cawan kopi yang siap terhidang. "Made you coffee." kata Hazeem Saqeef sebelum dia pergi masuk ke dalam bilik mandi.
"Hey, kenapa tak minum lagi?" soal Hazeem Saqeef mengejutkan Munisa Layana. "Eh, sorry. Orang tunggu awak je." jawabnya perlahan. Hazeem Saqeef memerhati isterinya. Sepertinya, diri dia tahu apa yang membelenggu si isteri. "Sayang?" panggil Hazeem Saqeef, mengejutkan Munisa Layana. "Okay ke ni, asyik terkejut je?" soal dirinya. "Ah, okay je. Kenapa?" "Something is bothering you kan? Hal ibu eh?" soal Hazeem Saqeef. Munisa Layana mengeluh. "Don't get me wrong, b. Tapi things ended up pretty bad with ibu and then now I takut dengan reaction dia if she knows we are in good terms." Hazeem Saqeef memegang tangan isterinya. "Hey...hey. It's okay, I'm here. We are gonna get through this together, alright? You and me against all odds..." kata Hazeem Saqeef lalu disambut tawa kecil oleh isterinya. "Don't worry. I will make sure Ibu and everyone faham, and even if they don't, it's okay. It's about us now baby. Jangan risau." kata Hazeem Saqeef, mengesat air mata Munisa Layana. "How can I not be worried?" soal Munisa Layana. "Sayang, yes. I can guarantee you, that we will have the tough times, and I guarantee that at some point in this relationship, one or both of us wanted to get out. But this will make us stronger, I know that those things yang happen is just a phrase to uji kita, we learnt something didn't we? By now, we should come off as even more stronger. I love you, and this time...I promise you, that I won't walk away the way I did last time. Baby, jangan risau... even if there are tons of people who are against us, it's them versus us, we are a team and in a team, we shouldn't give up kan on one another? Let them hate, but as long as we are together, we do know we are good." kata Hazeem Saqeef lalu memeluk Munisa Layana.
Pada saat ini, Munisa Layana pasti. Keputusan yang dibuatnya adalah tepat dan benar sekali, dan jika masa diundur kembali, dia akan tetap membuat keputusan yang sama. "Thank you so much for giving me the chance so many times no matter how screwed up I am. Thank you for understanding me even things can be so stupid sometimes and thank you so much for loving me, suami."
________________________________________________________________________________
Mereka tiba di bumi Malaysia tepat pada jam 10 malam. Munisa Layana menyalami tangan suaminya. "I see you tomorrow, okay?" Hazeem Saqeef berkata mengucup lembut tangan isterinya. Munisa Layana mencebikkan bibirnya. "Okay." Hazeem Saqeef tertawa kecil. "Manjanya isteri Hazeem Saqeef ni." katanya lalu mencuit hidung mancung si isteri. Munisa Layana memeluk lengan suaminya. "I miss you already." Hazeem Saqeef merangkul tubuh isterinya. "Sayang, I'll see you tomorrow at 8 am. And tonight, kita call the whole night." Munisa Layana memberi jari pinky promise, "Janji?" "Janji." kata Hazeem Saqeef lalu mengait jarinya dan Munisa Layana.
"Ugh...Grab I dah sampai. Call okay?" kata Munisa Layana lagi. Hazeem Saqeef menganggukkan kepalanya. Dia memerhati Munisa Layana sehinggalah kereta Axia itu hilang dari pandangannya. Hazeem Saqeef tersenyum. Terasa dirinya sedang baru bercinta pula! Tidak sabar rasa hatinya untuk berjumpa kekasih hati esok pagi!
______________________________________________________________________________
Munisa Layana tiba di hadapan rumah keluarganya. Jam sudah menunjukkan 11.05 malam, mungkin masa ini semua yang berada di dalam rumah itu sudah masuk ke dalam bilik masing-masing.
"Muny!" panggil satu suara yang membuatkan darah Munisa Layana berderau. Raziq Qifli berdiri di sisinya saat ini. Pada masa ini, dunia Munisa Layana seakan-akan terhenti. "Muny." panggilnya lagi membuatkan Munisa Layana tersentak. "Awak buat apa dekat sini?" soal Munisa Layana. "Ajiq...Ajiq datang sini sebab nak mintak maaf atas semuanya. Ajiq dan mama banyak bersalah, sebabkan Ajiq perkahwinan Muny hancur. Maafkan Ajiq, Muny. Cuma Ajiq terlampau sayangkan Muny. Dan ya, Ajiq salah sebab curang but let's get over it. You and me, we were meant for each other Muny. But... rasanya, dah tak ada ruang di hati Muny untuk Ajiq. I know things went truly crazy lately for you, and I just want you to know that I am here for you. As friends. I am nothing if being compared to Hazeem. And I saw you two.. you gave him the look. I see how you are so in love with him, because you used to look at me with the same look. But it was my loss. I;m sorry I've hurt you. You will always have that special place in my heart. Thank you for everything, Muny." kata Raziq Qifli. Munisa Layana mengesat air matanya.
"Ajiq...thank you jugak for all these years. You've been such a wonderful person and I know we messed up. I'm sorry too for everything, salah silap I. I know, it was quite a roller coaster journey but it's alright. Jodoh kita setakat ni je but I'm so grateful for everything. Thank you for everything. Muny doakan Ajiq jumpa your other half, who will be much better than I am. I'm sure there's one for you out there. Let bygones be bygones, let's forgive and forget and let's start on a new, fresh page." balas Munisa Layana membuatkan Raziq Qifli tersenyum kecil. "So, it's a final decision then? You pilih siapa?" kata Raziq Qifli lagi. "It's final. I chose Hazeem Saqeef, my husband, over and over again. Gosh, I love him so much." kata Munisa Layana lalu dirinya dipeluk dari arah belakang. "Qeef?" Munisa Layana terkejut melihat suaminya. "Hello." kata suaminya. Dia menghulurkan tangan dan bersalaman dengan Raziq Qifli. "Congratulations, Hazeem. Take a really good care of her, jangan sia-siakan dia macam aku, bro. She's a keeper. She's worth it. She's one in a million." kata Raziq Qifli. "Thank you. In shaa Allah, bro." balas Hazeem Saqeef lalu merangkul Munisa Layana. "Uh, I guess...it's time for me to make a move. Thank you, semoga korang berbahagia hingga ke anak cucu. Assalamualaikum." kata Raziq Qifli lalu berjalan masuk ke dalam keretanya dan memandu keluar dari kawasan perumahan itu.
"B! Stalker!" kata Munisa Layana membuatkan Hazeem Saqeef tertawa. "I just want to make sure you are safe. And I miss my girl, already." Munisa Layana tersenyum dan memicit pipi suaminya. "Eee, baby. Malam nanti kan kita call and kita jumpa tomorrow." Hazeem Saqeef mencebik. "Don't want. Nak have the whole night with you. Um... can I sleep here? Dah malam lah sayang. I tak berani naik grab sorang diri...um, duduk rumah sorang...tidur sorang..." Munisa Layana tertawa besar. "Pandai eh! Jomlah, eee. Clingy nya." Hazeem Saqeef tertawa sama. "Mestilah. Jom lah masuk, dah lewat." Mereka bersama-sama melangkah masuk ke dalam rumah keluarga Munisa Layana.
____________________________________________________________________________
Raziq Qifli memandu keretanya dengan laju. Air mata lelakinya akhirnya menitis jua. What a great loss! Keluh dirinya. Namun apakan daya, dia harus akur dengan kehendak takdir. Dia harus melepaskan Munisa Layana untuk selamanya. Dia berhenti di tepi jalan. Air matanya dikesat.
Dia harus akur dengan suratan kehidupan ini. Sometimes in life, some things are meant to happen, but not meant to be. Sometimes, some things are meant to come into your life, but they never stay. "Me and you, I've always see you as someone destined and meant to be with me and I assume that there will always be forever for us. Haha...maybe, we are just not meant to last forever. You are just someone, who came into my life to teach me something. Maybe, you are not my forever person but what I gain from you, is something that I'll treasure forever. I let you go, now. I loved you and will always do. And you, will always have that special place in my heart and I'll carry you with me til the end of time." katanya dan air matanya dikesat untuk kesekian kali.
Raziq Qifli menarik nafasnya sedalamnya dan menghembus perlahan. Demi kebahagiaan Munisa Layana, dia harus melepaskan wanita itu bebas darinya, walaupun dirinya yang tersakiti. Biarlah kali ini, dia merawat lukanya sendiri.
YOU ARE READING
Aku Pilih Kamu
RomanceMUNISA LAYANA .... seorang gadis yang jujur dan ikhlas dalam perhubungan. Dia dilahirkan dengan hati yang tulus dan murni. MUNISA LAYANA ingin mencari kepastian dalam hubungan dirinya dengan tunangnya, RAZIQ QIFLI yang semakin hari semakin jauh dar...