10

3K 409 21
                                    

22/11/18

.

.

Taeyong mengangkat alisnya tinggi tinggi. "Kau serius?" Taeyong kembali bertanya, ingin memastikan bahwa pendengarannya tidak salah.

Johnny mengangguk lalu menghela nafas. "Aku serius. Kita harus mempercepat event ini. Sudah banyak yang melakukan event fashion show minggu ini sedangkan kita belum apa apa."

Taeyong mengerut kening dan mulai berpikir. Johhny memang benar. Sebenarnya mereka bisa saja langsung mengadakan Event Fashion Show di Jeju, tapi karena Taeyong merasa itu terlalu cepat, Taeyong memutuskan untuk mengadakannya bulan depan. Tapi Taeyong tidak menyangka mereka akan tertinggal.

"Guc*ci bahkam sudah mengeluarkan majalah terbaru mereka. Kita juga harus gerak cepat agar semakin tidak ketinggalan." Saran Johnny.

Taeyong mengangguk angguk. "Okey, bagaimana kalau minggu depan?"

Johnny menipiskan bibir dan mengangguk. "Hm, boleh juga. Selama ini persiapan kita sudah cukup matang. Majalahnya juga sudah mulai dicetak, kan? Itu ide yang cukup bagus."

Taeyong mengangguk untuk kesekian kalinya. "Kalau begitu, aku akan menyuruh Yuta mengatur kembali semua jadwal."

Johnny beranjak lalu tersenyum. "Aku akan memberitahu kabar ini pada para orang orangku."

Johhny keluar dari ruangan, Taeyong menghela nafas panjang. Badannya merosot dari sofa hingga tengkuknya menyentuh sandaran sofa. Tidak masuk seminggu membuat Taeyong benar benar tidak tahu perkembangan perusahaan lainnya.

Mungkin Taeyong akan membicarakan semuanya dengan yn.

"Hey, bagaimana?"

Taeyong menoleh ke arah Yuta yang barusaja masuk ke dalam ruangannya. Taeyong kembali menghela nafas. "Ya lumayan baik. Oh ya, aku ingin kau mengatur semua jadwal untuk bulan depan. Acara fashion show di Jeju kita percepat sampai minggu depan. Kita sudah cukup ketinggalan." Jelas Taeyong memperbaiki posisinya.

Yuta melayangkan tatapan protes. "Apa? Semuanya?"

Taeyong cengengesan beberapa detik sebelum kembali ke wajah datar. "Iya, Nakamoto. Aku minta tolong."

Yuta mendengus. Untung saja dia sudah terbiasa. "Iya iya. Kau merepotkan." Yuta menggerutu.

Tapi Taeyong yang mendengar itu tidak peduli.

"Bagaimana dengan yn? Dia baik baik saja kan?" Tanya Yuta.

Taeyong mengangguk. "Ya, dia baik. Aku bersyukur tidak tidak meminta sesuatu yang aneh."

"Pft!" Yuta menahan tawa.

Kilasan masa lalu di mana yn mengandung David melintas di kepala Yuta. Saat yn sedang hamil 3 bulan, jam 1 pagi yn bangun dan meminta Taeyong untuk membuatkan sushi untuknya. Permintaan konyol yn itu membuat Taeyong pusing, dan meminta bantuan Yuta.

Setelah sushi jadi, hasil kerja keras Taeyong dan Yuta pun diberikan pada yn.

Dan responnya?

"Kalian saja yang makan. Aku mengantuk."

Untung saja Taeyong dan Yuta punya kesabaran tingkat tinggi.

Kalau saja itu bukan yn, beberapa detik mungkin orang itu sudah babak belur.

Taeyong mendelik. "Apa yang kau tertawakan? Tidak ada yang lucu." Ucap Taeyong kesal.

[2] try again ; taeyong✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang