2

4.3K 560 39
                                    

29/10/18

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

29/10/18

.

.

.tryagain.

Taeyong melepas kacamatanya lalu tersenyum tipis. "Jadi, deal?"

Kliennya yang bernama Johnny tersenyum. "Deal."

Keduanya lalu berjabat tangan satu sama lain. Mereka akan bekerja sama untuk Event Fashion Show 2 bulan depan. Dan keduanya tentu mendapatkan keuntungan masing masing. Perusahaan Lee Corp akan semakin di kenal di benua Barat, dan itu suatu keuntungan besar untuk Taeyong.

Begitu juga Johnny, yang bisa mensukseskan para modelnya di Asia dengan menjalin kerja sama dengan perusahaan Taeyong.

"Mungkin kita bisa memulai pemotretan untuk para modelmu besok." Ucap Taeyong .

Johnny mengangguk setuju. "Boleh juga. Para modelku akan sampai di Korea subuh ini. Oh, dan aku punya satu model utama untuk sampul depan di majalah nanti."

Taeyong mengangkat alisnya. "Siapa?"

Johnny tersenyum dan mengeluarkan ponselnya dari saku celananya. Johnny lalu menunjukkan sebuah foto seorang wanita yang cantik dengan mata birunya dan rambut blonde alami. Taeyong mengambil ponsel Johnny di atas meja dan mengamati wajah gadis di layar ponsel itu.

"Dia adikku. Namanya Jennifer. Ah, dia sudah 5 tahun berprofesi menjadi model. Aku yakin dia tidak akan mengecewakanmu." Ucap Johnny dengan tampang meyakinkan.

Taeyong mengangguk angguk lalu mengembalikan ponsel Johnny. "Orang berpengaruh sepertimu tidak mungkin mengecewakan." Taeyong sedikit memuji.

"Ahaha, kau bisa saja."

Johnny beranjak diikuti Taeyong. "Aku akan kesini lagi besok, sekalian memperkenalkan adikku padamu. Dia itu spesial, aku merasa kau harus bertemu dengannya secara langsung dan kau bisa menilainya sendiri."

Taeyong tersenyum. "Hm."

Johnny mengangguk lalu keluar dari ruangan Taeyong. Taeyong menghela nafas panjang lalu menjatuhkan dirinya ke sofa empuk di belakangnya. Taeyong menutup matanya berniat istirahat sebentar.

Tapi siara pintu dibuka lalu ditutup membuat Taeyong menggeram sedikit emosi.

"Hey, bagaimana?" Yuta duduk di depan Taeyong tanpa peka dengan keadaan.

"Hm, lumayan. Dia orang hebat." Ucap Taeyong malas.

"Aku sudah mencari informasi tentang orang itu." Yuta mengelus dagunya. "Aku rasa kita bertemu orang yang tepat. Dia seorang disigner yang terkenal di Chicago, bahkan dia sudah pernah keliling Eropa."

Taeyong melirik Yuta sebentar sebelum menutup mata. "Hm, aku tahu itu." Taeyong kembali menghela nafas. "Aku berharap rencana kita tidak akan gagal." Ucap Taeyong pelan.

[2] try again ; taeyong✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang