14

2.6K 378 22
                                    

10/12/18

.

.

Yuta mengusap matanya yang terasa panas sambil terus menancap gas dijalanan yang lumayan sepi. David masih tidur di sebelahnya, sedangkan yn di belakang.

Yuta tidak bisa memaafkan dirinya sendiri.

Kalau saja Yuta sadar lebih cepat, yn tidak akan ditabrak oleh mobil hitam sialan itu. Kalau saja Yuta lebih cepat keluar dari minimarket, yn tidak akan bersimpah darah di belakangnya.

Sampai di rumah sakit, Yuta memarkirkan asal mobilnya. Yuta dengan cepat keluar dari mobil, setelah itu mengeluarkan yn dengan menggendongnya. Yuta berlari cepat ke dalam, dan para perawat yang melihatnya langsung panik dan menyiapkan sebuah ranjang untuk yn.

"Ah sial!"

Yuta membiarkan para perawat mengurus yn dan segera keluar. Dia tidak mungkin membiarkan David tertidur di dalam mobil. Dia harus membawa David pulang.

David yang merasa sedikit terganggu membuka matanya bersamaan dengan mobil Yuta keluar dari area rumah sakit. David mengucek matanya, sambil mencari keberadaan yn.

"Paman?" Gunam David.

"Mom mana?"

Yuta menoleh sekilas pada David. "Dav, tidur lagi ya?"

David yang masih mengantuk pun menurut dan kembali tidur. Yuta menghela nafas kasar dan semakin menancap gas. Tak sampai 10 menit Yuta sudah sampai di rumah keluarga Lee. Yuta keluar dari mobil, menggendong David dan dengan langkah lebar masuk ke dalam rumah.

"Yuta?" Ibu Taeyong yang barusaja keluar dari dapur menatap Yuta bingung.

Yuta terlihat berantakan. Bajunya acak acakan, ada bercak merah di bagian bawah bajunya, dan wajahnya terlihat sembab.

Yuta tidak menjawab dan membawa David ke atas. 1 menit, dan Yuta langsung kembali ke lantai bawah. Ibu Taeyong semakin bingung.

"Bibi.. maafkan aku.."

Ibu Taeyong sudah menganggap Yuta seperti anaknya sendiri, langsung bergerak memeluk Yuta lembut. Yuta balas memeluk ibu Taeyong erat dan mulai terisak pelan.

"Yn.."

"Yn kenapa?"

Yuta melepas pelukan mereka dan mengusap wajahnya. "Yn kecelakaan."

"APA?!"

.tryagain.

Acara di Jeju sukses besar. Taeyong dan banyak mendapat pujian dari tamu tamu yang datang ke acara mereka. Taeyong benar benar sangat bahagia dan tidak sabar untuk memberitahu berita ini pada ayahnya.

Ayahnya pasti akan sangat bangga padanya. Sudah kesekian kalinya Taeyong membawa nama perusahaan mereka.

"Aku tahu tempat yang bagus untuk merayakan kesuksesan kita." Sahut Johnny.

Taeyong mengangkat alisnya. "Dimana?"

Johnny menepuk bahu Taeyong lalu tersenyum. "Hm, tapi kau ikut kan?"

Taeyong mengangguk. "Iya."

"Aku tunggu di mobil. Aku sudah mengajak lain lain." Johnny mulai keluar dari sana bersama para staff lainnya.

[2] try again ; taeyong✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang