4/12/18
.
.
Sebuah tepukan pelan di pipiku membuatku terusik. Aku mengerang dan berusaha membuka mataku. Aku yakin ini belum pagi, matahari belum terbit, bahkan kicauan burung tidak aku dengar.
"Yn, bangun."
Aku mendecak. Mataku sudah terbuka, aku mengerjap pelan berusaha menyesuaikan diri. Kepalaku langsung pening karena memaksakan diri untuk bangun. Setelah sadar sepenuhnya, aku memandang ke arah orang yang barusaja mengganggu acara tidurku.
"Yuta?" Aku menyerit.
"Maaf." Yuta tersenyum menyesal ke arahku dan mulai memperbaiki rambutku yang berantakan.
"Tidak apa apa." Ucapku pelan. Membiarkan Yuta merapikan rambutku.
"Maafkan aku." Yuta kembali meminta maaf.
Lalu aku pun sadar Taeyong tidak ada di sebelahku. Aku melotot dan mulai panik mencari keberadaan Taeyong. "Taeyong mana?!" Tanpa sengaja aku membentak Yuta.
"Dia sudah berada di Jeju-"
Aku melotot. Badanku mulai bergetar hebat. Bayang bayang Taeyong akan meninggalkanku muncul lagi.
"Yn, tenanglah-"
"Tidak bisa! Dia meninggalkanku lagi!" Dengan tangan bergetar hebat, aku mencengkram kepalaki yang mulai pening.
Sampai sebuah tarikan kuat dari Yuta membuatku masuk ke dalam pelukan hangatnya. Aku pun membalas pelukan Yuta dan menangis hebat. Rasanya aku seperti kembali ke masa lalu.
Saat di mana Yuta memelukku karena menangisi Taeyong.
"Sstttss, jangan menangis, yn. Dia hanya pergi sebentar." Yuta mulai mengelus kepalaku dengan lembut. "Tidak akan lama. Dia tidak meninggalkanmu, tidak akan."
Bisikan Yuta mulai membuatku tenang. Masih dengan senggukan, aku menjauhkan diri dari Yuta.
"Dia memintaku untuk menjagamu." Yuta lalu cengengesan. "Dan mungkin anakmu akan lebih mengenalku daripada ayahnya sendiri, haha!"
Aku terkekeh. Keberadaan Yuta benar benar membuatku tenang. Memang, yang bisa membuatku tenang hanya Taeyong dan Yuta, dua orang yang selalu bersama sama denganku. Dua orang pertama yang menganggapku ada selain orang tuaku.
"Ah iya, sekarang masih jam 3 subuh. Tidurlah, aku akan tidur di kamar sebelah." Yuta tersenyum lalu menepuk kepalaku pelan.
Aku mengangguk. Yuta pun beranjak dan keluar dari kamarku dan Taeyong. Aku menghela nafas lalu kembali berbaring. Aku pun mulai menutup mata dan membiarkan kesadaranku menghilang perlahan.
.tryagain.
"Ahahaha! Paman! Berhenti! Ahahaha!"
Yuta semakin gencar menggelitiki perut David. Sedangkan David mulai menitikan air mata karena tidak tahan geli. Davif masih berusaha untuk menghindar tapi tidak bisa. Yuta kemudian terbahak dan menghentikan acara menggelitiki David.
Nafas David sedikit terengah karena lelah. Tangannya kemudian menggapai sebuah apel yang sudah dipotong beberapa bagian di atas piring di meja.
"Hah, paman jahat." David cemberut sambil mengunyah apel.
"Yang kalah harus dihukum, little boy." Yuta tersenyum lebar lalu mengacak rambut David.
KAMU SEDANG MEMBACA
[2] try again ; taeyong✔
Fiksi PenggemarCHAIN SEASON 2 Even if we have to go to around a long way, I will still feel the same. We'll be alright.. - Lee Taeyong #24 oc 090119 #19 oc 100119 #18 oc 120119 #26 oc 150119 #25 oc 190119 FF yg masih punya banyak kekurangan :) Silahkan mampir jika...