11/12/18
.
.
Taeyong menatap kosong ke depan. Dia tidak bisa fokus barang sedetik. Di otaknya terbayang bayang wajah yn. Entah kenapa dia merasa sesuatu terjadi pada yn. Apalagi reaksi Yuta yang terlalu mencurigakan.
"Taeyong, come on. Jangan murung begitu, kita kesini untung berpesta, you know?" Johnny menepuk bahu Taeyong pelan.
Taeyong bergeming.
Johnny menghela nafas. "Aku tidak tahu kau ada masalah apa, tapi aku harap kau bisa melepas penat di sini."
Johnny tersenyum kecil lalu meninggalkan Taeyong sendiri.
Taeyong menghela nafas panjang. Dia jadi tidak mood berkumpul dan bersenang senang bersama mereka di sini. Taeyong beranjak, menyambar jaket kulitnya dan berniat keluar dari sana.
Tapi Jennifer entah muncul dari mana, menahan lengannya. Taeyong menyerit tidak suka dan menatap Jennifer tajam.
"What?"
"Kau mau pergi? Kita bahkan baru 10 menit di sini!" Ucap Jennifer memberi tatapan protes.
"Lalu kenapa?" Taeyong mendecak dan melepas tangan Jennifer dari lengannya. "Silahkan bersenang senang sendiri di sini, aku mau pulang."
Jennifer menghentakkan kakinya lalu menghalangi jalan Taeyong.
"Menyingkir-"
"Tidak!" Balas Jennifer sengit. "Aku mau kau berada di sini sampai selesai!" Ucap Jennifer keras kepala.
"Kau siapa?" Tanya Taeyong mulai kesal. "Kau tidak punya hak apapun sampai menyuruhku tetap di sini."
Dari jauh, Johnny menyerit heran melihat adiknya dan Taeyong terlihat mengobrol. Dia tidak tahu jika mereka dekat.
Jennifer ingin mencengkram kepalanya frustasi. Susah sekali membuat Taeyong takluk padanya.
"Kenapa sih? Apa susahnya tinggal di sini bersamaku?"
"Kau bukan siapa siapa." Jawab Taeyong dingin. "Minggir."
"Tidak." Jennifer menggeleng cepat.
"Jennifer." Untuk pertama kalinya Taeyong menyebut nama Jennifer di depan orangnya sendiri.
Padahal biasanya dia menyebut Jennifer dengan sebutan bitchy.
"Menyingkir dari jalanku." Taeyong mencoba sabar dan tenang. Menghadapi Jennifer butuh kesabaran ekstra dan tidak bisa dihadapi dengan emosi.
"Aku bilang tidak mau." Jennifer melipat tangannya depan dada. "Kau tahu? Aku lebih baik dari istrimu."
Dahi Taeyong berkedut, emosi karena Jennifer tiba tiba membawa yn.
"Aku lebih cantik, bahkan semua orang mengenalku." Jennifer tersenyum percaya diri. "Aku juga tidak akan membuatmu kehilangan bayi-"
"Apa?"
Jennifer langsung menutup mulutnya rapat rapat. Sial. Dia salah bicara.
Mata Taeyong memicing tajam. Sama seperti saat dia masih berada di SMA.
"Jaga ucapanmu, nona. Kalau tidak, aku tidak akan segan segan lagi padamu." Ucap Taeyong dingin.
Taeyong pun mendorong Jennifer ke samping dan keluar dari sana. Jennifer menelan ludahnya kasar. Dia baru sadar kalau Taeyong semengerikan itu kalau tersulut emosi.
KAMU SEDANG MEMBACA
[2] try again ; taeyong✔
Fiksi PenggemarCHAIN SEASON 2 Even if we have to go to around a long way, I will still feel the same. We'll be alright.. - Lee Taeyong #24 oc 090119 #19 oc 100119 #18 oc 120119 #26 oc 150119 #25 oc 190119 FF yg masih punya banyak kekurangan :) Silahkan mampir jika...