Chapter 1:Mos

166 16 34
                                    

            ***
   Hari kedua mos dan hari ini aku tidak terlambat lagi kesekolah. Aku berjalan santai menuju kelas sementara ku dan melewati lapangan basket, disana banyak anak cowok yang bermain basket. Ya ampun mereka apa tidak takut bakalan bau keringat,,,

Saat ku berjalan seakan angin juga ikut menggiringku, mereka menabrak lembut rambut lurusku

"yaa ampun bidadari gue"

"Ka, oper bolanya"

Dbuk,,,dari arah samping, ku lihat seseorang yang baru saja tertimpuk bola basket

"ya ampun Lisa" aku segera mendekati Lisa yang sudah tengleng

"eh-eh bantuin dong, mati entar anak orang" orang-orang disekitarku mengangkat Lisa dan membawanya ke uks

"heee,,,kamu tuh bisa main basket gak sih?"

"bisa kok,," jawab cowok di depanku yang menjadi tersangka pelemparan bola ke kepala Indah

"kalok kamu bisa main, kenapa tadi bola kamu mental kenak temen aku"

"udahh dong jangan marah-marah syi-fa, gue kan gak sengaja"

"kamu kok tau nama aku, ohh jangan-jangan kamu penggemar rahasia aku ya" ujarku sambil menyipitkan mata

"yaelahh, baju lo ada nametag nya kali. Oh iya kenalin nama gue Raka Putra Suryo lo boleh panggil gue Raka, Putra, sayang, beb tapi jangan panggil Suryo ya karna itu nama calon mertua kamu"

"apaan sih kamu, aku tuh gak nanya nama kamu" ujarku ketus

"gue hanya memperkenalkan nama gue sama calon pendamping gue"

"yayayayaya terserah kamu mau ngomong apa, tapi intinya kalok kamu gak bisa maen basket mending gak usah maen deh dan inget kalok ada apa-apa sama temen aku kamu harus tanggung jawab"

"gue bisa kok maen basket, cuma tadi gue dibutakan oleh kecantikan lo"

"apaan sih kamu receh banget tau gak, gak jelas" aku pun pergi meninggalkannya

"kayak gini ya yang namanya jatuh cinta" gumam Raka sambil senyum-senyum sendiri

           ***
  Di uks Lisa sedang diberi minyak kayu putih oleh petugas uks, ia pun juga sudah siuman

"ya ampun Lisa kamu gapapa" ujarku yang sudah berdiri disampingnya

"aku gapapa kok, cuma kepala aku nyut-nyutan nih"

"yaudah kamu tiduran aja disini"

"kayaknya aku pulang aja deh, tadi aku udah telpon mama aku buat jemput"

"yahh kalok kamu pulang aku sama siapa"

"kan masih ada temen yang lain Fa, lagian sama aja aku gak bisa ngikutin kegiatan dengan kondisi kayak gini"

Tak lama mama Lisa datang

"ya ampun sayang kamu gapapa"

"gapapa kok ma, tapi kepala Lisa sakit banget"

"yaudah kita kerumah sakit aja ya sayang" mama Lisa memapah Lisa

"aku pulang dulu ya Fa"

"makasih ya nak Syifa udah jagain Lisa"

"iyaa tante sama-sama, semoga kamu cepat sembuh ya Sa" Lisa hanya tersenyum getir

"kenapa harus dibawa kerumah sakit ya, apa kepala Lisa sakit banget" gumamku

           ***
  Seluruh peserta mos dikumpulkan di aula untuk melihat pertunjukan beberapa eskul disini dan untuk mengikuti kegiatan lainnya. Aku memilih duduk di barisan ketiga agar leluasa untuk melihat pertunjukannya

"okee kalian semua dikumpulkan disini untuk menyaksikan penampilan dari beberapa ekskul di SMAN 2 ini dan kalian nantinya bisa memilih kalian ingin masuk ekskul yang mana" ujar kak Dandy selaku ketua OSIS, penampilan pun dimulai

"hai syifa" aku melihat ke samping dan betapa terkejutnya aku saat Raka sudah duduk disampingku

"kamu? Ngapain kamu disini"

"gue kan juga murid disini jadinya ya gue ada disini"

"isisis maksud aku ngapain kamu ada disamping aku"

"kata papa gue sebagai cowok kita harus selalu ada di samping cewek yang kita cintai"

"aku gak nanya apa kata bapak kamu"

"udah deh kamu sana pergi, males aku deket-deket sama kamu" aku pun memukul bahunya

"hei kalian berdua" ujar kak Dandy menggunakan mic dari atas panggung

"kalian bisa fokus gak sih, malah pacaran lagi"
Rasanya aku malu sekali semua mata tertuju pada kami

"yoga kasih mereka peringatan" ujar kak Dandy seperti ancaman kami pun digiring keluar oleh kak Yoga
 
Di luar kami sudah berada di lapangan tempat upacara

"kalian berdiri angkat satu kaki menghadap tiang bendera sampai acara di dalam selesai, jangan ada yang kabur saya pantau kalian dari sana" ujar kak Yoga,

"ternyata kak Yoga manis juga ya kalok diliat dari deket" ujarku dalam hati

Kak Yoga pun pergi dan memantau kami dari jarak yang agak jauh namun masih bisa keliatan

Sudah setengah jam kami berdiri disini dengan sengatan matahari yang sangat dahsyat

"romantis ya dihukum berdua kayak gini" ujar Raka

"romantis apaan, ini tuh panas banget, kalok aja tadi kamu gak deket-deket sama aku kita gak bakalan dihukum kayak gini"

"yaudah syukuri aja kali"

"kamu aja sana yang bersyukur"

"tapi lo seneng kan bisa deket-deket kayak gini sama gue"

"seneng? Hahaha mending aku deket sama malaikat maut aja sekalian" ujarku ketus

"ehh ati-ati loh kalok ngomong, aku tuh belum siap kehilangan kamu"

"idihh jijik tau gak" aku pun mengelap keringat yang ada dikeningku, dehidrasi yang menyerang kerongkonganku dan kaki yang mulai lemas ditambah lagi ocehan dari mulut cowok aneh yang ada disampingku membuat kepalaku tambah pusing

"aduh kayaknya aku gak kuat deh"

"lo harus kuat kan ada gue"

"kayaknya aku mau ping,,,san" bruk tubuhku ambruk

"ya ampun Syifa lo udah jumpa sama malaikat maut, aduhh jangan dulu dong gue gak ada duit receh nih" ya begitulah Raka dasar cowok gesrek. Kak Yoga datang dan ingin menggendong Syifa

"ehh kak, lo mau ngapain"

"bawa dia ke uks lha"

"udah biar gue aja, gue ini calon masa depan dia jadi biar gue aja" ujar Raka dan langsung membopongku ke uks.

           ***

Assalamualaikum,,gimana ceritanya seru gak

Kalok kalian nemu cowok kayak Raka mungkin udah kalian uleg jadi sambel belacan kali yak(ya ampun bahasanya sambel belacan😁😁)

Tapi seru kali ya jadi penghibur kalok lagi bosen😂

Yaudah jangan lupa ninggalin jejak ya sehabis baca

See you😘

My Strange ManTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang