Chapter 20:Kemana Lisa

61 5 7
                                    

           ***
   Hari ini hari pertama ujian semester genap yang artinya ujian ini menentukan apakah kita naik kelas atau tidak

Aku berjalan santai menuju ruang ujian ku dan ruangan ku berada di lantai 3

Aku sedikit ngos-ngosan pada saat sampai diatas, aku pun segera memasuki ruanganku dan mulai mencari namaku disana, setelah aku menemukannya aku pun segera duduk dan memulai membaca buku

Bel sudah berbunyi tapi Lisa belum juga menampakkan batang hidungnya

"Lisa kemana ya, kok belum datang sih, apa dia telat?"

"selamat pagi anak-anak" ujar guru yang menjadi pengawas diruanganku

"pagi bu" aku pun segera memasukkan buku ku dan mengerjakan soal yang sudah diberikan

Setelah 2 jam mengerjakan 2 mata pelajaran, akhirnya aku keluar dari ruangan yang sangat menguras otak itu

"doorrr..." aku pun tersentak kaget

"Raka, kamu bikin kaget aja deh"

"hhehehe maaf, gimana tadi ujian kamu"

"yahh gitu deh, susah-susah banget soalnya"

"iyaa tadi aku mau nanya sama kamu tapi kamu gak liat kearah aku" ujar Raka

"boro-boro mau ngasih tau kamu, aku sendiri aja bingung"

"ohhiya tadi sih Lisa kok gak datang ya?" tanya Raka

"iya aku juga bingung, dia kenapa ya, apa ada urusan mendadak kok sampai gak datang ujian"

"tanya sama si Yoga aja"

"iyaa juga ya, tapi aku takut kamu aja deh yang nanya" ujarku sambil nyengir kuda

"kalok aku yang nanyak entar dia kena tonjok lagi" aku pun hanya terkekeh mendengar ocehan Raka

Dan kebetulan sekali kak Yoga melintas di hadapan kami dengan terburu-buru

"Hm..kak Yoga" ujarku takut-takut, ia pun menghentikan langkahnya

"ada apa?" ia masih menampilkan ekspresi datarnya

"Lisa kemana ya, kok dia gak datang" ujarku takut-takut

"hm..gak tau"

"masak lo gak tau sih kan lo pacarnya" celetuk Raka

"yaa..gue gak tau, udah deh gue buru-buru, permisi" kak Yoga pun pergi begitu saja meninggalkan kami

            ***
    Sudah memasuki hari keempat kami melangsungkan ujian dan selama 4 hari itu juga Lisa tidak datang

Aku sudah mencoba menelfon, ngechat tapi semua hasilnya nihil tidak ada satupun jawaban darinya

Aku dan Raka pun berniat mengunjungi rumahnya hari ini, kebetulan waktu itu Lisa pernah memberikan alamatnya padaku

"nah, ini nih rumahnya" ujarku turun dari motor Raka

"beneran nanti salah lagi" ujar Raka yang tampak kelelahan

"iyaa, nih nomornya sama" ujarku sambil menunjukkan nomor rumah Lisa

"yaudah pencet bel nya" aku pun memencet belnya tapi tak ada yang menjawab satu pun

Sudah lebih dari setengah jam kami berdiri di depan rumah Lisa tapi tak ada jawaban satu pun

"aduh..Fa kita mau berapa lama lagi sih disini" keluh Raka

"gimana dong dari tadi gak ada yang bukain pintunya" ujarku juga sedikit lelah

"dedek yang ada di perut aku udah laper nih" ujarnya sambil mengelus-elus perutnya

"isisi Raka jangan becanda deh, panas nih" aku pun mengelap keringat yang ada di keningku

"beneran Fa, dedek-dedek cacingnya udah mau minta makan"

"isisi yaudah deh kita pulang aja yuk, aku juga laper sih"

"berarti kita cari makan dulu nih"

"iyaa" ujarku sedikit kesal

"yess akhirnya bisa makan berduan sama bidadari" ia pun kegirangan sampai joget-joget diatas kereta

Aku pun mengeplak kepalanya

"cepetan jalan"

"aduh sakit tau" keluhnya

"biarin"

           ***
    Kami sudah sampai di rumah Raka setelah perdebatan panjang agar tidak makan diluar, menurutku makan dirumah lebih bisa mengirit uang lagian belum tentu sehat

Namun bukan berarti makannya dirumah ku, aku beralasan bahwa rumahku tidak ada mama dan tidak ada bahan makanan, jadi aku memaksanya Raka untuk kerumahnya, hehehhe

"dirumah aku tuh gak ada apa-apa lho Fa" ujar Raka

"ada pasti, udah ayo masuk" aku pun memasuki rumah Raka duluan dan menjumpai papanya Raka yang sedang menonton tv

"siang om" ujarku menyapa sopan

"ehh ada Syifa, siang Syifa, aduh kalian terlambat datangnya, ayamnya barusan aja udah papa abisin" aku pun hanya nyengir saja

"yahh papa, anaknya tuh perlu asupan untuk ujian besok pa" ujar Raka memelas

"alah lebay kamu, itu di kulkas ada mie instan, kalian masak aja ya"

"ohhiya om, mie instan juga enak kok, yaudah kami ke dapur dulu ya om" aku pun menarik Raka

"yahh tambah kempes dha nih perut" ujar Raka mengelus-elus perutnya

Aku segera bereksperimen dengan mie instan dan telur yang ada sedangkan Raka, ia aku suruh duduk di pojokan sambil meratapi perutnya yang sudah kelaparan

Aku menaruh saos cabe yang banyak ke piringnya Raka, aku pun tersenyum ala-ala orang jahat yang ada di sinetron

"mie nya udah jadi, ayo sini makan, aku ambil minum dulu ya" aku pun mengambil minum, Raka yang lapar segera menyantap mie nya

"kok pedes ya, wuuahhhhh....pedes...pedes, minum..mana minum" ujarku heboh, Raka pun kelimpungan memberikan ku minuman

Setelah ku rasa cukup lega, akupun menekuk wajahku, kenapa senjata makan tuan sih, batinku

"hahahahah, kamu kira aku gak tau, kamu tadi mau ngasih aku yang pedes kan" ujar Raka

"ihh kamu kok tau" ujarku sambil melipat kedua tanganku didepan dada

"taulha, aku kan dari tadi meratiin kamu, rasain tuh" ujarnya mengejek

Aku pun memukulinya dengan sendok yang ku pegang sampai ia meringis kesakitan

            ***

Iyaaa tau part nya garing banget😑

Jangan lupa vote dan komen ajalha ya

Seeyuuuu

😘😘😘😘

My Strange ManTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang