Chapter 17:Hukuman

53 8 8
                                    

            ***
    Aku merebahkan tubuhku ke tempat tidur kesayanganku, rasanya hari ini aku sangat lelah. Jam sudah menunjukkan pukul 6 sore, aku segera beranjak dari tempat tidur dan menuju ke kamar mandi

Pukul 19.30 aku sedang berada di meja makan dan memakan makanan yang sudah aku hangatkan terlebih dahulu dan seperti biasa aku selalu makan sendiri tanpa ada canda tawa yang terdengar di meja makanku

Aku mengunyah pelan makanan ku sambil melihat-lihat instagram dan tak sengaja aku melihat status milik kak Yoga

Yoga_anandito

Kebahagian terbesarku adalah saat bersamamu @Lisa_1404

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Kebahagian terbesarku adalah saat bersamamu @Lisa_1404

Itu foto kak Yoga bersama Lisa, aku langsung meletakkan hp ku secara kasar

Kenapa aku harus jadi sahabat yang jahat, harusnya aku bahagia dong karena sahabat aku udah berhasil jadian sama cowok idamannya, namun masalahnya saat ini cowok itu juga menjadi cowok idamanku

"huft...kenapa harus seribet ini sih, harusnya aku tuh gak usah suka sama kak Yoga dan kenapa juga aku harus nyatain perasaan aku sama kak Yoga, aargghhh..." ujarku frustasi

          ***
   Jam 7 lewat 15, aku sedang berpacu dengan waktu, pasalnya saat ini aku sudah dipastikan terlambat. Aku berlari disekitar koridor menuju kelasku

"aduh...pasti buk Rina udah masuk nih, aku kok bisa telat bangun sih" aku merutuki diriku sendiri

Tiba-tiba seseorang lewat dari arah sampingku, aku terdiam, orang itu? Jangan kan menyapa sekedar tersenyum saja juga tidak

"Raka!" jeritku, ia menghentikan langkahnya dan membalikkan badannya

"maaf..." ujarku lirih sambil menunduk, ia hanya menatapku datar lalu melanjutkan langkahnya

"huft..."aku menghela napas dan kembali melanjutkan jalanku

Saat berada di depan pintu kelas

"permisi bu" ujar Raka sambil tersenyum, aku pun berada tepat dibelakangnya

"udah jam berapa ini, kenapa baru datang" ujar bu Rina ketus

"hm...tunggu bu saya liat jam dulu" Raka mengecek jam tangannya

"aduh bu, maaf saya gak bawa jam jadi gak tau ini jam berapa" ujar Raka nyengir kuda, aku hanya tersenyum kecil

"kamu ini, bercanda aja, yaudah sekarang kamu berdiri di depan tiang bendera sampai pelajaran saya selesai"

"yahh ibu kok gitu sih, orang tuh gak ada yang sempurna kali bu, saya tuh khilaf terlambatnya bu" ujar Raka mencari alasan

"alahh udahlha kamu jangan banyak omong, ayo" bu Rina pun menggeret Raka

"kamu juga ikut Syifa, lagian kalian ini terlambat kok pake janjian sih" ujar bu Rina, akhirnya aku pun mengikuti Raka dan bu Rina

Kami sudah berada di depan tiang bendera

"kalian berdua angkat kaki lalu hormat ke arah bendera, jangan coba ada yang kabur, kalok sampai diantara kalian berdua ada yang kabur, ibu bakalan tambahi hukuman kalian" tegas bu Rina, bu Rina pun kembali ke kelas

Disini lha kami berdua, berdiri di bawah sinar mentari pagi yang menghangatkan, tidak ada yang memulai pembicaraan diantara kami berdua

Aku teringat pertama kali saat kami berdua dihukum hormat bendera juga oleh kak Yoga, saat itu banyak....sekali ocehan yang dilontarkan oleh laki-laki disampingku ini yang membuatku kesal. Namun sekarang, rasanya aku ingin  mendengar kata-kata nya lagi, aku menoleh ke samping, memandangi wajah laki-laki yang telah aku sakiti

"aku udah maafin kamu kok" ujar Raka tiba-tiba dengan wajah datar

Aku tersenyum mendengar ucapannya, ada rasa lega yang membuncah di dadaku

"makasih" ucapku tersenyum tak bisa menutupi kesenanganku

           ***
    Bel panjang berbunyi menandakan jam pelajaran selesai, aku segera ke kelas setelah adegan Raka yang meninggalkan ku begitu saja

Rasanya lega sekali saat aku duduk dibangku ku, sedari tadi aku menahan pegal yang luar biasa

"aduh...aku tuh capek banget tau gak Sa, tuh bu Rina jahat banget sih ngasih hukuman kayak gitu" ujarku kesal

"tapi kan dihukumnya berdua sama Raka jadi ya bakalan gak kerasa lha capeknya" Lisa milirik ku sambil tersenyum

"ck, apaan sih kamu, jangan asal bicara deh, entar kalok Raka nya denger gimana"

"yahh kalok si Raka denger juga gapapa, palingan juga dia kesenengan terus ngasih aku kata-kata mutiaranya yang ngaco itu" aku pun hanya diam saja

            ***
    Aku sedang menunggu taxi di depan gerbang. Aku hanya bisa tersenyum pahit saat Raka hanya melewati ku dan tidak menyapa atau memberikan tumpangan kepadaku

Tin...tin...

Suara klakson mobil menyadarkan ku

"Syifa, ayo barengan kita aja" ujar Lisa dari dalam mobil dan tentunya bersama kak Yoga

"ehh gak usah Sa, kalian duluan aja" ujarku tersenyum canggung

"udahlha ayo naik, entar lo pulangnya lama lho karena nunggui taxi"

Aku pun berfikir sebentar, aku melihat ke sekeliling, emang tak ada satu pun taxi yang lewat

"udah ayo kebanyakan mikir deh" ujar Lisa

"yaudah deh" aku pun naik di kursi penumpang

Aku hanya diam di dalam mobil melihat dua insan di depanku yang sedang berbahagia, mereka bercerita, tertawa, bercanda sedangkan aku, aku hanya menatap sendu keluar jendela

"dadadada sayang" ujar kak Yoga, Lisa pun masuk kedalam rumahnya

Aku merasa canggung, pasalnya saat ini hanya ada aku dan kak Yoga yang berada di dalam mobil. Yang ku harapkan saat ini cuma satu, berharap aku sampai dengan cepat dirumahku

"thanks ya kak" aku pun keluar dari mobil kak Yoga

"maafin aku ya Fa!" ujar kak Yoga sedikit menjerit karena ia masih di dalam mobil, aku pun berbalik menghadapnya

"kakak gak salah kok, aku gapapa, dan kejadian yang kemaren lupain aja ya" ujarku sambil tersenyum simpul

Kak Yoga pun hanya mengangguk lemah dan meninggalkan rumahku

           ***


Hayyyy guysss....

Siapa nih yang kangen sama cerita MSM...

Syifa nya masih galau nih guys...

Kapan ya si Raka deket lagi sama Syifa

Tungguin aja part selanjutnya ya

Jangan lupa vote and comment

Salam author

Sindi hasanah

My Strange ManTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang