***
Sejak kejadian pemukulan ku terhadap Yoga, aku memutuskan untuk tidak terlalu dekat dengan Syifa, sakit hati? Tentu, hati siapa yang tidak sakit jika melihat wanita yang ia cintai malah mencintai orang lainPada saat perayaan gebyar sekolah, aku melihat Syifa dan Yoga di area pengambilan lucky draw, aku pun mengambil lucky draw dan menyindir mereka dengan sedikit kata-kata yang mungkin akan menyakitkan
"makin dekat aja ya kalian" ujarku sambil tertawa sinis, pasalnya mereka tega berduan di depan ku saat ini
Syifa mendongakkan wajahnya, ada sedikit keterkejutan di raut wajahnya, aku yakin kata-kataku barusan juga sangat menyindir dia
"gue doain semoga kalian langgeng" ujarku lagi
Tiba-tiba Lisa datang dengan membawa sebuah bekal dan menyerahkannya kepada Yoga, Yoga pun menerimanya dengan senang hati
Aku sedikit bingung melihat ekspresi welcome Yoga kepada Lisa dan setelah percakapan kami, akhirnya aku mengetahui bahwa Yoga dan Lisa sudah jadian
Aku sedikit mengkhawatirkan Syifa, gimana dengan perasaannya saat ini. Yoga sudah berhasil menyakiti hati Syifa saat ini
Bagaimana tidak, Syifa bahkan sudah menyatakannya langsung kepada Yoga, jika aku menjadi Yoga, aku tidak akan menyia-nyiakan wanita seperti Syifa
Pulang sekolah, aku melihat Syifa yang tengah menunggu angkutan umum, tampak raut lelah diwajahnya, aku memerhatikannya dari seberang jalan, berharap semoga wanita itu baik-baik saja
***
Keesokan harinya, aku berjalan santai di koridor sekolah, walaupun aku sudah telat tapi itu tidak membuatku mempercepat langkahkuAku melihat Syifa yang tengah terburu-buru menuju kelas, aku bingung harus berbuat apa, apakah aku harus menyapanya? Ya sudah kuputuskan agar aku melewatinya saja, tanpa menyapa tanpa tersenyum
"Raka!" panggil Syifa, aku pun sedikit terkejut namun sebisa mungkin aku mengontrol ekspresiku, aku pun berbalik kearahnya
"maaf" lirih Syifa, ia masih menunduk, entah kenapa saat ini aku yang merasa bersalah, harusnya saat ini aku yang harus menghiburnya, aku pun memilih untuk melanjutkan jalanku
Mungkin hari ini adalah hari sial untukku, aku dan Syifa dihukum oleh bu Rina. Kenapa harus Syifa? Kalok aku khilaf meluk dia gimana? Hhehhehe...
Suasana hening menyelimuti kami, aku melihat dari sudut mataku, terlihat Syifa yang memperhatikanku, aku pun makin merasa bersalah, mana mungkin aku tidak memaafkan wanita yang ada disampingku ini
"aku udah maafin kamu kok" ujarku dengan ekspresi datar yang kubuat sebisaku
Syifa terlihat senang, ia menyunggingkan senyumnya
"makasih" ujarnya
***
Hari ini adalah hari membahagiakan untuk para murid SMAN 2 pasalnya hari ini guru-guru rapat dan menyebabkan free classAku menuju lapangan basket dan bermain basket disana, setelah cukup lelah aku kembali ke kelas untuk minum, aku tidak membawa minum, aku hanya mengambil asal minuman siapa aja yang ada diatas meja, lumayan ngirit jajan
Di dalam kelasku tidak ada orang satupun karena emang mereka sedang menikmati masa-masa free class diluar kelas
Aku mengernyitkan dahiku, aku melihat ada seseorang yang tengah memasukkan sesuatu kedalam tas Syifa?
"he! lo siapa?" ujarku, ia pun menoleh kearahku, aku terkejut karena orang itu adalah Yoga, ngapain dia kesini dan itu kotak apa yang sedang ia pegang
"lo ngapain disini?" tanyaku
"bukan urusan lo gue ada disini" ujar Yoga
"ohh gue tau, jadi selama ini lo penggemar rahasianya Syifa!"
"kalok iya kenapa? Toh juga Syifa suka sama gue" ujarnya tertawa sinis, aku sangat muak melihat mukanya
"terus ngapain lo jadian sama Lisa, lo tuh gak punya perasaan tau gak, lo ngebaperin Syifa tapi lo jadian sama Lisa"
"wanita manapun juga pasti bakalan milih gue daripada lo" ujarnya yang membuatku geram, aku pun langsung memukul wajahnya
"seharusnya lo bisa jaga perasaan Lisa kalok emang lo sayang sama dia"
"gue sayang sama Syifa, gue terpaksa jadian sama Lisa karena desakan nyokapnya, Lisa itu sakit! Dia butuh gue sekarang, kalok gue gak ada di posisi ini, gue bakalan nyatain perasaan gue sama Syifa, tapi gue bisa apa ha!" ujar Yoga, aku pun terdiam mendengar perkataannya, aku bingung, bagaimana bisa keadaanya jadi seperti ini
"diem kan lo! Lo tuh juga gak pantes buat Syifa, lo tuh cuma cowok bodoh yang lari gitu aja saat Syifa bilang dia gak suka sama lo, kalok emang lo sayang sama Syifa, lo harusnya perjuangi dia"
Keadaan diluar sudah sangat ramai, tiba-tiba Syifa menerobos masuk kedalam kelas
Saat Yoga ingin membalas pukulanku, Syifa segera menahan tangan Yoga, aku sedikit terkejut dengan perlakuannya kepadaku
Akibat perkelahian itu aku dan Yoga masuk ke ruang BK, tentu saja kami diceramahi abis-abisan sampai membuat kupingku panas rasanya
Kami pun keluar dari ruangan tersebut, Yoga segara menghampiri Lisa, aku pun memilih untuk mengambil motorku dulu
Dari kejauhan aku melihat Syifa yang berjalan menerobos hujan, aku sudah tidak melihat Lisa lagi, mungkin ia sudah pulang dengan Yoga
Aku meletakkan tasku diatas kepalanya, ia melihat kearahku, ia langsung memelukku, aku pun membalas pelukannya, saat ini aku sangat merindukan dia
"bidadari pulang sama aku ya" ujarku, Syifa pun langsung naik ke boncengan motorku
"kok gak jalan-jalan sih" ujar Syifa
"kamunya belum pegangan, nanti kalok kamu jatuh gimana" ujarku menggodanya, Syifa pun melingkarkan tangannya ke pinggangku
"Raka...aku kangen" ujarnya lirih
"aku emang ngangeni orangnya" ujarku kepedean
Kami pun segera pulang dengan diiringi rintikan hujan yang sangat menyejukkan
***
Hayyyyy guysssssss
Aku update lagi nih, ini part tentang Raka ya, jadi sebutan aku itu buat Raka
Jadi udah tau kan siapa penggemar rahasianya Syifa, kalian pada kaget gak? Pastu kagak yekan
Jangan lupa tinggalin jejak ya
Karena dukungan kalian itu menambah semangat aku buat nulis
Lopyuuu
Ig:SindiHasanah20
KAMU SEDANG MEMBACA
My Strange Man
RandomKamu adalah salah satu keanehan yang selalu aku rindukan, kamu menjelma menjadi sesosok malaikat yang tak pernah kubayangkan, kamu indah...namun sayang keindahan mu tak bertahan lama karena sebuah alasan...