Chapter 13:Worst Date

51 8 26
                                    

             ***
    Hari ini aku dan Raka sudah janjian akan jalan-jalan. Ya...mungkin seperti ngedate tapi entah lha

Aku berjalan sendiri menyusuri lorong koridor, hari ini Lisa tidak masuk sekolah mungkin dia masih belum baik akibat kejadian semalam

Aku memasuki kelas, hari ini tugas OSIS yang diberikan kepadaku sudah ku selesaikan dengan baik, jadi hari ini aku bisa duduk santai di kelas mengikuti pelajaran seperti biasa

"hay Syifa, hari ini Lisa gak dateng ya?" ujar Raka

"enggak, mungkin dia masih sakit" jawabku sambil meletakkan tas diatas meja

"kalok gitu aku duduk sama kamu ya" ujar Raka mendekat kearahku

"lho si Reno kasian dong duduk sendiri" ujarku sambil melirik ke Reno yang sedang santai memakan jajanan yang ia beli di kantin

"udah gapapa Fa, lo duduk sama Raka aja, lagian gue bosen ngeliat muka dia mulu" ujar Reno sambil mengunyah makanannya

"sialan lo" ujar Raka, aku hanya terkikik kecil dan membiarkan Raka duduk disebelahku

Pelajaran pertama pun dimulai sangat hening, namum berbeda dengan Raka ia selalu saja menggangguku, kadang ia menarik rambutku, mengambil pulpen ku saat aku sedang menulis dan terus saja memandangiku

"iiisss...Raka kamu gak bisa diem ya, nanti kita dimarahi" ujarku yang sedikit kesal

"abisnya kamu tuh serius banget sih, kamu tuh udah bisa nulis sama baca kan, jadi gak usah serius banget lha " ujarnya sambil mengambil pulpenku

"Raka! Balikin gak!" ujarku berusaha merebut kembali pulpenku, Raka pun mengangkat tangannya ke atas yang semakin menyulitkan ku

"kalok kamu gak mau balikin pulpennya, aku gak mau jalan sama kamu malam ini!" ujarku mengancam

"eeh..iya-iya, nih aku balikin" aku pun merampas pulpenku

"duduk yang bagus!" Raka pun mengikuti perintahku

"anak pinter" ujarku mengusap kepala Raka, ia hanya menunduk layaknya anak kecil yang dimarahi ibunya

           ***
   Bel istirahat berbunyi, saat ini aku sedang makan di kantin bersama Raka, kami menyantap makanan kami dengan tenang, tiba-tiba perutku serasa melilit ingin mengeluarkan apa yang ada didalamnya

"aduhh...Ka aku ke toilet bentar ya" ujarku meringis

"ohhyaudah, mau aku temeni" ujarnya sambil nyengir

"isisi dasar mesum" aku pun berlari menuju toilet

Setelah beberapa menit aku pun keluar dari toilet dan berjalan menuju kantin, namun seseorang memanggilku, aku pun menoleh ke belakang

"ada apa kak?" ujarku kepada kak Yoga yang sudah berdiri tepat didepanku

"kita ke aula sekarang ya,soalnya banyak banget yang belum selesai" aku tampak berpikir sejenak, sebenarnya aku malas untuk kembali ke aula tapi mengingat acara gebyar akan diadakan 2 hari lagi maka aku harus membantu yang lainnya

"yaudah deh kak, ayo" aku dan kak Yoga pun menuju ke aula

           ***
   Pulang sekolah, aku segera naik ke mobil kak Yoga karena kami akan mengecek konsumsi untuk acara gebyar, sebenarnya ini tugas Putri dan Lisa namun karena Lisa lagi sakit dan Putri yang ada urusan mendadak, kami langsung mengambil alih tugas ini

Kami sudah sampai di rumah makan padang dan segera masuk

Kak Yoga sedang berbincang-bincang dengan bapak-bapak mungkin pemilik rumah makan ini, aku tak begitu mendengarnya karena saat ini aku sedang duduk di salah satu kursi sambil memainkan handphoneku

Sekitar setengah jam, akhirnya kak Yoga menghampiri ku

"Fa!" tegur kak Yoga

"ehh udah siap kak" ujarku sambil mematikan handphone ku

"udah nih"

"yaudah kita langsung balik?" tanyaku

"ehm..kalok kamu gak keberatan, kamu mau gak temeni aku beli baju" pintak kak Yoga

"ha! Beli baju?"

"iya soalnya pas acara pembukaan aku disuruh pake jas gitu"

"ohh gitu ya kak, yaudah deh kak" ujarku sambil mengangguk

           ***
   Disini lha kami, di salah satu pusat perbelanjaan, aku mengikuti saja kak Yoga kemana pun ia pergi, sudah lama kami mondar mandir hanya untuk mencari sebuah jas, langit pun sudah mulai gelap

"kita makan dulu ya, kamu pasti capek dari tadi nemeni aku" ajak kak Yoga menggiringku

"gapapa kok kak, santai aja" aku pun mengekori kak Yoga

"yaudah tapi kita makan dulu ya" aku pun hanya mengangguk karena memang aku sudah merasa lapar

           ***
   Pukul 9 malam kami sampai di depan rumahku, aku mengernyit heran karena terdapat sebuah sepeda motor di depan rumahku

"astaga aku lupa!" ujarku sambil nenepuk jidatku, aku pun turun dari mobil begitu juga dengan kak Yoga

Kulihat Raka yang segera berdiri dan menghampiri kak Yoga disertai dengan melayangkan satu tinjuan ke wajah kak Yoga, kak Yoga langsung tersungkur jatuh

"astaga Raka, kamu apa-apaan sih!" ujarku sambil membantu kak Yoga berdiri

"lo sengaja kan buat acara ngedate gue sama Syifa rusak, lo sengaja kan bawa Syifa pergi agar acara gue sama dia gagal!" bentak Raka

"Raka kamu salah paham, ini bukan salah kak Yoga, aku emang bener-bener lupa sama acara kita" ujarku

Raka tersenyum getir

"harusnya aku sadar kalok kamu tuh emang gak pernah inget sama aku, yang ada di pikiran kamu tuh cuma cowok brengsek ini!" lagi lagi Raka meluncurkan tinjuan ke wajah kak Yoga

"Raka! Kalok kamu marah sama aku, marahi aja aku jangan pukul kak Yoga!" ujarku membentaknya

"kenapa! Kenapa kamu belain dia ha! Karena kamu suka sama dia, IYA!" bentak Raka

"IYA! KALOK AKU SUKA SAMA KAK YOGA EMANG KENAPA!" bentakku penuh dengan amarah, saat ini rasanya dadaku sangat kekurangan oksigen

"kalok aja aku bisa milih, aku gak akan suka sama kamu yang gak pernah liat aku sedikit pun Fa" ujar Raka lirih, lalu pergi menggunakan motornya

Aku menangis, aku tidak tau kenapa air mata ini lolos begitu saja, mobil mama pun memasuki halaman rumah

"lho ada apa ini? Muka kamu kenapa nak?" ujar mama mendekati kak Yoga

"ehm..gapapa kok tante" ujar kak Yoga sambil memegangi memar yang ada di sudut bibirnya

"sayang kenapa kamu nangis" ujar mama membelai rambutku

"maafin aku kak Yoga" ujarku lirih, aku segera berlari memasuki rumah

"lho, Syifa...temennya kok ditinggal" teriak mama

"tante saya permisi dulu ya" ujar kak Yoga salim ke mama

"ohhiyaa, kamu hati-hati ya nak"

Kak Yoga pun berjalan menuju mobil sambil memegangi lebam yang ada diwajahnya

            ***

Asaalamualaikum,,,,

Hay hay hay gimana part ini, seru gak?

Kasian ya si Yoga ditonjok gitu sama si Raka, tapi kalok aku jadi Raka juga bakalan esmosi karena gak jadi ngedate gara gara yoga

Malah si Syifa udah jujur lagi sama perasaannya

Hm...kira kira gimana ya kelanjutannya...

Jangan lupa vote and comment ya, jangan lupa juga follow akun wp aku

Ig:SindiHasanah20

My Strange ManTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang