***
Aku baru saja turun dari taxi dan berjalan memasuki komplek ku, aku emang sengaja turun di depan komplek karena jarak rumahku yang tidak terlalu jauh memasuki komplekKulihat seorang perempuan mungkin umurnya sama seperti mama tengah berjalan sambil menenteng 2 plastik besar. Ia terlihat kesulitan aku pun menghampirinya
"ehm...permisi tante, mungkin tante perlu bantuan?" ujarku ramah
"eh ya ampun, iya nih nak, kamu bisa bantu saya"
"ohh bisa kok tante, sini saya bawain satu plastiknya" aku pun mengambil satu plastik belanjaan yang cukup berat
"ohh iya nih, terima kasih banyak ya nak" tante tersebut tersenyum ramah
"iyaa tante sama-sama" kami pun berjalan beriringan
"nama kamu siapa nak?" tanya tante tersebut
"saya Syifa tante, tante sendiri?"
"ohh Syifa, nama tante Riska, kamu tinggal di komplek ini juga"
"iyaa tante"
Setelah sekitar 5 menit berjalan, kami sampai dirumah tante Riska, rumah ini sangat dekat denganku hanya berjarak 5 rumah, itu artinya ini rumah kak Yoga?
"assalamualaikum, Yoga..."
Benar saja tante Riska menyerukan nama kak Yoga, aku pun hanya diam saja
"iyaa ma, lho Syifa?" kak Yoga mungkin sama kagetnya denganku
"lho kamu kenal sama Syifa Yog?" tanya tante Riska
"kenal lha ma, dia adik kelas Yoga"
"kamu kok gak bilang dari tadi toh nak" ujar tante Riska kepadaku
"hm...saya gak tau tante kalok anak tante kak Yoga" ujarku nyengir menutupi kegugupan, kenapa juga aku harus gugup begini
"yaudahlha, kita masuk dulu yuk, kita makan siang bareng" ajak tante Riska
"ehh gak usah tante, Syifa langsung pulang aja"
"lho kok gitu, udah gapapa nanti pulangnya kan kamu bisa diantar sama Yoga" tante Riska menarik tanganku, aku pun terpaksa ngikut
Setelah selesai makan, aku dan kak Yoga pun duduk di ruang tamu sambil menonton tv, pasalnya ketika tante Riska menanyakan apakah perlu menelpon mama karena keberadaanku disini, aku malah menjawab bahwa mama kerja dan akan pulang malam dan itu membuat tante Riska menahanku disini agar tidak sendirian dirumah
"ohhiyaa dahi kamu kenapa?" tanya kak Yoga
"ohh ini, mungkin gara-gara berantem sama kak Tasha tadi" ujarku sambil mengecek dahiku yang sudah ditempel hansaplast
"Ya ampun tuh orang emang gilak kali ya"
"emang bener ya kakak deket sama dia" aku pun tak tau kenapa menanyakan ini, emang apa ngaruhnya buatku?
"haah..dia itu dari dulu ngejar-ngejar aku tapi aku gak suka sama dia, ya gitu deh setiap ada orang yang deket sama aku pasti dia bakalan heboh" keluh kak Yoga
"tapi kakak gak tukang php kan, yang suka tebar pesona kesana kemari, takutnya si Lisa gak kakak resmiin juga lagi, hahahaha" ujarku sambil terkekeh
"apaan sih kok Lisa, aku sama dia cuma sebatas teman doang" elak kak Yoga
"kalok Lisa nya udah baper sama kakak gimana?" ujarku menggoda kak Yoga
"yaa terus kalok aku bapernya sama kamu gimana?" serang kak Yoga balik
"hah!"
"hahahaha, muka kamu lucu banget, makanya jangan godain orang mulu" aku hanya bisa merutuki perbuatanku sendiri
***
Perjalanan kerumahku terasa lama sekali, padahal jarak rumahku dengan rumah kak Yoga hanya berjarak 3 rumah. Mungkin ini efek perkataan kak Yoga yang membuatku merasa aneh"makasih ya kak" ujarku sambil membuka pagar
"iyaa sama-sama, kamu hati-hati ya dirumah"
"iya kak" ujarku sambil tersenyum kikuk
"aku pulang dulu ya" kak Yoga pun pergi meninggalkan rumahku
"huft...kayaknya aku kekurangan oksigen nih" ujarku menghela napas
***
Malam hari setelah selesai makan, aku menonton tv diruang tamu sambil nyemil. Aku sudah terbiasa sendirian dirumah seperti ini. Aku merasakan hp ku bergetar dan kulihat dari nomor yang tidak dikenal"hallo, ini siapa ya?"
"hallo, ini aku Yoga" ujar seseorang dibalik telepon
"kak Yoga? Kakak dapet nomor aku darimana?" aku pun kaget, pasalnya aku tak pernah memberikan nomor ku pada kak Yoga
"dari grup wa OSIS"
"ohh gitu ya kak, ada apa kak malam-malam gini nelpon" tanyaku
"gapapa mau nemenin kamu aja, mama kamu belum pulang?"
"ehm,,belum nih kak"
"kamu udah makan?"
"udah kak, kakak sendiri?"
"udah kok barusan aja siap"
Ya begitulah, hampir satu jam aku dan kak Yoga bercengkrama lewat telpon, sesekali aku tertawa karena lelucon-lelucon sederhananya
"yaudah aku tutup ya, good night" ujar kak Yoga
"good night too kak" ujarku sambil tersenyum walaupun kak Yoga tak melihatnya.
From Cowok gesrek, aku pun membukanya
>P
>Syifaaa
>Faaaa
>Syifa putri diningrum
>aku telpon ya
>kok gak diangkat
>padahal online😥kok gak dibalas
>ditelepon gak bisa disms gak di balas apa sih maumu
>tuh kan nyanyi jadinya😁
>jwb dong
>lagi telponan sama siapa sih
>kamu selingkuh ya
>yaudah deh menunggu itu gak enak😭
>good night moodboster😇
Tah kenapa aku merasa bersalah dengan Raka, aku senang telponan dengan kak Yoga tapi aku juga tidak mau Raka kecewa, aku pun membalasnya
>good night too Raka
***
Assalamualaikum,,,,
Gimana part nyaaa
Dapet gak feel nyaa
Aku gak tau bikin adegan baper kayak gimana
Soalnya jarang dapetinnya😁😁😂
Yaudahlhaa kera manis aja
Staytune y sama MSM
Lopyuuuu
Jangan lupa vote and comment
Dan jangan lupa bahagia
😘😘😘😘😘
KAMU SEDANG MEMBACA
My Strange Man
RandomKamu adalah salah satu keanehan yang selalu aku rindukan, kamu menjelma menjadi sesosok malaikat yang tak pernah kubayangkan, kamu indah...namun sayang keindahan mu tak bertahan lama karena sebuah alasan...