Chapter 22:Liburan(2)

47 7 10
                                    

           ***
  Pagi hari kami bersiap-siap untuk pergi ke pemandian air panas, disana juga terdapat air terjun yang airnya sangat dingin

Kami semua naik ke mobil dan bersiap menuju ke tempat pemandian, udara disini emang sangat sejuk dan masih asri banyak sekali pepohonan yang berjajar rapi

Naik-naik ke puncak gunung
Tinggi-tinggi sekali
Kiri-kanan kulihat saja
Banyak pohon cemara..aaa...
Kiri-kanan kulihat saja
Banyak pohon cemaraa

Kami pun bersenandung sambil menikmati angin sepoi-sepoi yang masuk lewat jendela yang sengaja dibuka

"yeahhh...udah sampek" ujar Lisa antusias

"wow..keren banget ya air terjunnya" ujarku menatap kagum air terjun karena jujur saja ini kali pertama ku liburan melihat pemandangan air terjun

Raka menyipratkan ku dengan air sungai yang dingin

"ihhh...Raka kamu iseng banget sih, ini tuh dingin, awas kamu ya" aku pun membalas mengejar Raka dan menyipratkannya dengan air terjun juga sampai bajunya basah

"anak-anak, om mau ke warung situ dulu ya, mau ngopi-ngopi" ujar om Ferry

"aasyiaaappp om" ujar kak Yoga mengacungkan jempol

"kita kesana yuk" ajak kak Yoga ke Lisa

"ayo" mereka berdua pun berselfie ria dengan backgroud pemandangan air terjun

Waktu yang terasa sudah membawa kami pada pukul 1 siang, kami  pun makan di salah satu warung yang menjual makanan sederhana seperti indomie dan teh hangat

"Lisa kamu gak makan?" tanya kak Yoga

"aku gak boleh makan indomie kak" ujar Lisa

"lho kenapa gak bilang, kalok kayak gitu kan kita bisa bawa makanan dari villa tadi" ujar om Ferry

"gapapa om, Lisa udah banyak ngerepotin kalian" ujar Lisa tersenyum sungkan

"Lisa kamu kok kayak gitu sih, kita kan kesininya bareng-bareng jadi gak masalah kali kalok kita bantuin kamu" ujarku sewot

"iya Sa, santai aja" ujar Raka sambil menyeruput teh nya

"aku udah bisa liburan sama kalian aja tuh rasanya udah seneng banget, aku happy kok, lagian aku juga gak lapar" senyum Lisa terlihat sangat tulus

"tapi muka kamu pucat, kamu makam sedikit aja ya indomie nya" ujar kak Yoga menyodorkan garpu yang sudah dililit indomie

"gak usah kak, takutnya nanti aku kenapa-kenapa lagi, gapapa kok nanti sampai villa aku makan"

"beneran ya" ancam kak Yoga

"iyaa kak" ujar Lisa sambil tersenyum

Selesai makan kami melanjutkan kembali bermain airnya, kami seperti anak kecil yang tidak mau pergi dari tempat pemandian ini

Aku dan Raka pun duduk di salah satu batu yang besar sambil bermain air

"Fa, kamu masih suka sama Yoga" ujar Raka tiba-tiba

"Raka..kamu kok nanya kayak gitu, kak Yoga tuh udah punya Lisa gak mungkin lah aku punya perasaan sama kak Yoga" ujarku sambil memainkan air sungai tersebut

"tapi kan kamu dulu pernah suka sama Yoga"

"itu dulu Ka, sebelum semuanya terjadi" ujar Syifa lesu

"Syifa...aku tuh gak mau liat kamu sedih" ujar Raka sambil menggenggam tanganku

"aku sayang sama kamu Fa, aku gak perduli walaupun kamu gak sayang sama aku, aku udah janji sama diri aku sendiri kalok aku bakalan selalu ada buat kamu" tambah Raka sambil menatapku lurus

"Ka..kenapa harus aku, aku tuh udah banyak banget nyakitin hati kamu, aku bukan cewek yang baik untuk kamu" ujarku

"aku gak tau kenapa kamu, tapi yang jelas kamu selalu ada dipikiran aku setiap saat, aku gak bisa mikirin orang lain lagi setelah kenal kamu Fa" ungkap Raka

"mungkin Tuhan udah buat rencana yang indah setelah ini, aku percaya itu, Tuhan juga bukan gak sengaja mempertemukan kita, pasti ada rencana lain setelah ini" tambahnya

"Raka...aku juga mau mikirin kamu setiap saat, aku juga mau ada dibagian rencana Tuhan yang indah sama kamu, walaupun aku gak tau perasaan ku saat ini kayak apa sama kamu, tapi percayalah kamu adalah tempat ternyaman untuk hatiku setelah mama" ujarku sangat tulus

"jadi...." ujar Raka menggantung

"jadi apa?" ujarku sambil senyum-senyum

"oke" ujar Raka sambil berdehem

"Syifa..apa kamu mau nemeni hari-hari aku, gak cuma untuk temen chat doang tapi juga untuk teman hidup selamanya" ungkap Raka

"ihh alay deh" ujarku

"tapi suka kan" goda Raka

"suka sih...tapi tetap aja alay" ujarku meledeknya

"jawab dong, aku penasaran nih" Raka menghoyang-goyangkan tanganku yang ia genggam

"oke, Raka...aku bakalan mau jadi teman hidup kamu untuk selama-lamanya dan belajar untuk ngebuka hati buat kamu" ujarku

"beneran Fa, jadi kita berdua udah jadian nih, ihh kamu berarti jadi pacarnya si alay Raka"

"ihh enak aja, aku tuh gak alay kayak kamu"

"iyadeh iya, apa sih yang enggak buat pacar baru" goda Raka, aku pun hanya tersenyum saja

Byurrr.....

"Lisa!" pekik kak Yoga, kami melihat pusat suara, kami melihat Lisa yang sudah pingsan tak sadarkan diri di dalam air sungai

Kak Yoga, Raka dan om Ferry segera membantunya memasuki mobil

"Lisa bangun...Lisa...." jerit kak Yoga

            ***

Assalamualaikum guys....

Gaje gak sih part ini? Aku ngerasa gak pd gtu pas mau publish nya

Ohhiyaa Lisa kenapa ya, apa karena dia belum makan? Makanya kalian itu jangan lupa makan ya biar gak kayak Lisa

Okayy jangan lupa vote,comment and share cerita ini

Lopyuuu

My Strange ManTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang