Upacara Bendera

14 2 0
                                    

Senin pagi saat sebelum bel upacara dimulai para tiga anggota calon personil band sedang nongkrong di kantin sebrang jalan, tepatnya di depan gerbang sekolahan SMA Negeri 66.

Tergugah suara gelegar moge
"Hlah.. liat tuh Satria bonceng cewek" Bayu melihat sebuah motor Kawasaki Ninja 250cc warna hitam yang biasanya sendirian kini jok belakang nya sudah menungang seorang wanita.

Satria menghentikan motor nya di depan pintu gerbang lalu Siska turun dari jok belakang dan melepas helm nya dan.

Di sebrang jalan
"SISKA.???" Sontak Ketiga orang tersebut membelalakkan mata melihat hal aneh yang terjadi pagi itu.

***

Mendekat seorang teman karib
"Siska.." Sapa Bella dari seberang jalan segera menghampirinya.

Sungging matanya terbelalak
"Hei Bel" jawab Siska tersenyum cerah lalu bersama berjalan masuk ke dalam sekolah.

Keduanya berhenti langkah
"Hei.. bener ini Siska" Bella mencubiti semua wajah dan tubuh Siska.

"Hahaaa... aduh, geli tau, emang kenapa sih ?" Ucap Siska menggeliat kegelian.

"Ga salah kamu jalan sama si Diktator itu ?" Bella membelalakan matanya.

"Ya salahin dia ngapa juga mau jalan sama aku" jawab Siska sambil tersenyum angkuh.

"Astaga gue waktu lo ceritain aja udah gemes liat tuh anak, eh sekarang lu malah jadian ama dia, haduh"

"Udah lah ga perlu heboh gitu, ayo masuk kelas" langkah Siska mulai mengayun

"Tunggu.!!!" Sontak Bella.

"Apa lagi sih?" Hentak kaki Siska berhenti lagi lalu menatap Bella

"Hehe.. traktiran nya kapan... hem"

"Please deh, kita belum resmi jadian kaliii, dia cuman baik aja ke gue hari ini"

"Ciee... mesra gitu belum jadian?"

"Astaga..., Ah... ayo buruan masuk" ucap Siska sambil mengeluarkan ponsel nya.

Lalu Siska dan Bella masuk ke dalam kelas guna persiapan Upacara pagi hari senin.

***

Sementara itu di gerbang depan sekolah dari kejauhan seberang jalan
"Bro.." Sapa Budi kepada Satria.

Mendekati sekawanan nya
"Hem.." Jawab dingin Satria.

Sikap canda mulai bermain.
"Haduh, gue ga bisa ngomong nih, mau ngomong cara gimana udah lupa" ucap Budi sambil menggaruk kepalanya terlihat kebingungan atas keputusan aneh Satria akrab dengan bully an nya.

Tersenyum geli
"Eh, lu kena karma kali yak" Ucap Bayu.

"Pilihan yang tepat, gue salut bro, ketika ada kesempatan sedikit langsung sikat, yang gue ga abis fikir kapan kesempatan itu yah, emmm...mungkin waktu di BK kali yak, jadi ini sebuah cerita heboh, harus masuk dalam sejarah, hahaha.." ucap Andra sambil menepuk punggung Satria.

"Wah, jadi sekarang ga ada waktu lagi dong buat latihan band" Sindir Bayu ke Satria sambil melirik Andra dan Budi.

"Bisalah.. kenapa juga, asal jangan di jadikan vokalis aja dia" ucap Satria dingin sambil melihati ponselnya.

Andra, Bayu dan Budi pada cengar cengir melihat sikap Satria yang senyam senyum sendiri sambil mentengin ponsel nya.

"Wih.. Biasanya ponsel cuman buat dengerin MP3 sekarang mah headset pensiun dulu" Sindir Bayu melihat Satria yang asik membalas WA.

"BUSET DAH KALIAN INI KENAPA SIH.? Gue banting nih hape" Sontak marah emosi Satria melotot kedua matanya sambil mengangkat ponselnya.

"Hahaha... ampun ampun" decak tawa mereka tak berkepanjangan dan bel masuk pun berbunyi kini saat nya untuk ber upacara

***

Ketika di tengah-tengah jalan nya upacara.

"Hormat grakkkk...." Suara tegas Pemimpin upacara.

"Indonesia tanah air ku tanah tumpah darah ku....."
Nyanyian paduan suara beriringan dengan kibaran bendera merah putih yang dinaikan keatas oleh regu paskibraka.

Cuaca sangat panas keringat mengucur disaat acara pengibaran bendera tersebut lalu.

Sedikit gegaduhan terjadi
"Sinta...!!!" Teriak salah satu teman nya di blok barisan anak IPA, terlihat salah satu anggotanya pingsan.

"Bay Bay tolongin Bay" Bisik Andra melirik kejadian itu untuk menyuruh Bayu menolongnya.

Kebetulan IPS 3 dan IPA 1 blok nya berdampingan.

"Tandu woi tandu, ada yang pingsan" Teriak Andra dari kejauhan memanggil anggota PMR.

Bergegas dua orang PMR langsung mendekat dengan membawa tandu.

Terlihat Bayu membopong Sinta ke belakang barisan dan membaringkannya diatas tandu lalu segera diangkat oleh tim PMR untuk dibawa ke UKS.

Lalu Bayu pun kembali ke barisan nya dan kembali Hormat ke tiang bendera.

Setelah upacara selesai bubar barisan dan semua murid kembali kedalam kelas masing masing

***

Disebuah ruang guru yang berdampingan dengan UKS
"Lo tadi ga sarapan ya?" Ucap Hana sambil menyuapi Sinta yang berbaring di atas ranjang

"Hem.., gue mau pulang aja deh kayak nya" ucap Sinta lemas sambil mengunyah nasi.

"Lo pulang ga ada yang rawat, mending disini aja sampe lo baikan, ini obat nya di minum" kata Hana sambil mengemasi nasi bungkus dan memberikan sebutir obat dan air minum.

"Jangan menganggap remeh hal-hal yang terdekat dengan anda, rangkulah mereka seperti sama berharganya dengan hidup anda, karena tanpa mereka hidup adalah sia-sia"

Tuluskah Cintamu Jika Tanpa Musik Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang