Dengan ber paras kaku, bertubuh tegap serta berjaket hitam Pak Yosep geram terhadap anak nya sendiri
"Andra, kamu bolos lagi, ga masuk sekolah masih disini saja, mau jadi apa kamu nanti" ucap nya sambil menajamkan tatapan nya ke Andra yang sedang mendekat ke arah nya.
"Iya aku ingin belajar disini lebih banyak lagi, dan juga disini banyak ilmu yang aku dapatkan" sambil mengerucutkan dahinya Andra menantang papa nya saling beradu pandang.
"Buset sejak kapan kamu berani melawan Papamu" sontak Pak Yosep terheran melihat Andra. Lalu dengan penutup kata dan mengeluarkan keputusan akhirnya
"Baik, serahkan semua milik ku juga motor mu, jangan lagi menginjak rumah""Jika aku yang memohon agar dia disini apa yang kamu lakukan" Sahut Pak Ayub di sela perdebatan mereka mengingat Yosep adalah musuh bebuyutan nya.
"Anda jangan ikutan, ini masalah keluarga" sahut Yosep yang agak muak kepada Ayub.
"Masalah keluarga?, hah... aku kira dahulu keluarga mu baik baik saja" ucap Ayub sambil berkutat dengan kantong plastik berisi pupuk.
"Bagaimana sekarang industri musik, lancar ?" tanya sindir Ayub.
"Dilihat dari caramu mendidik anak sepertinya kamu banyak saingan, sampai membiarkan dia menentukan pilihan nya sendiri tanpa dukungan darimu" ucap Ayub membalas tentang perlakuan Yosep dua puluh tahun lalu dikala perusahaan produser musik nya masih penuh rekaman para band musik dan mengacuhkan Band milik Ayub.
"Terserah apa yang kalian lakukan" ucap Yosep sambil
Beranjak kembali ke motor harley nya lalu bergegas pergi.***
"Sekarang terserah kamu, mau pulang apa bantu disini" ucap Pak Ayub sambil melihat ke pulangan Yosep.
"Ya tentu mau kerja disini Om, kan saya sudah tanda tangan kontrak, hehehe" jawab Andra sambil menoleh ke Om Udin dan kembali berjalan ke area perladangan.
"Kontrak ???" Balas Pak Ayup terkejut
"Maaf Mas kemarin dia setelah bangun dari sakit perutnya minta formulir kontrak kerja" sahut Udin yang menjelaskan bahwa Andra sudah menjadi karyawan mereka.
"Baiklah kalau mau dia seperti itu, asalkan dengan gaji segitu dia mau" pertimbangan akhir Pak Ayub.
"Katanya ga perlu gaji ga masalah, asal dapat makan dan bisa menetap disini" jawab Udin
***
"Ndra kamu ke kota yah, kita kehabisan plastik hitam, tolong kamu belikan di toko bawah JPO" Suruh Om Udin se usai jam istirahat berlalu
"Baik Om" jawab Andra
Segera beranjak menuju motor nya, dan membuka jok terlihat ponsel nya lalu segera menyalakan namun batterai nya off lalu berjalan masuk ke dalam dan mengecas di atas meja Administrasi.
***
Dengan santai nya laju motor melintasi kota sampai di persimpangan lampu merah terlihat oleh Budi dan Bayu yang sedang naik motor arah berlawanan
"Andra..!!!" Teriak Bayu dari kejauhan sambil berbalik arah menuju nya.
Budi dan Bayu berboncengan berhenti bersejajar di sebelah Andra.
"Eh Lu serius kerja di Pak Ayub, lalu musik kita gimana?" Bayu yang pesimis melihat nasib Band tersebut.
"Ah, gampang lah masalah itu" jawab acuh Andra sambil melihat areq sekitar guna mengamati si sepeda kayuh yaitu Hana.
***
Lampu menyala hijau dan Andra pun bergegas menarik tuas gas motornya, tetapi Bayu dan Budi terpaku lalu berbalik arah untuk melanjutkan perjalaan nya menemui Leni Anak yang kapan hari menawarkan tentang acara festival musik.
"Tidak ada yang salah dengan mencintai. Yang salah adalah jika kau mencintai seseorang lebih dari kau mencintai dirimu sendiri"
KAMU SEDANG MEMBACA
Tuluskah Cintamu Jika Tanpa Musik
Teen FictionHana Nurfadilah gadis SMA seorang anak petani sayur memiliki bakat dan kelebihan dalam bernyanyi namun tak menganggap kelebihan yang dimilikinya adalah anugerah. Karena keinginan kuat sang Ayah untuk terus melanjutkan pendidikannya agar bisa menerus...