Sore itu Budi dengan motor nya berkendara menuju ke sebuah mall elektronik untuk menemui rekan bisnis nya.
Setelah memarkir motornya langsung bergegas menuju lantai 2 mendekati outlet yang tidak begitu besar dari lain nya.
Membuka pintu kaca lalu mendekat ke penjaga toko "Mbak Mas Ari ada.?" Budi menanyakan ke pelayan aksesoris.
"Ada mas.." Jawab Pelayan tersebut lalu memanggilnya ke belakang.
Keluar seorang pria berdarah china dari balik ruangan
"Hoi.. Bud.. Silahkan.." Sapa Ari seorang teknisi elektronik sekaligus pemilik outlet tersebut.Mereka duduk di ruang lobby depan sambil membicarakan sesuatu.
***
Dua orang melangkah masuk ke outlet yang sama sambil bertanya "Mbak Jual komponen seperti ini" Ucap Foni sambil menunjukkan butiran kecil kepada pelayan toko bersama Bayu mengikutinya di belakang menunggu.
Bayu tak sengaja melirik ke sebelah kanan ke kedua orang yang sedang santai "Itu kok kayak Budi...?"
Penasaran dan Bayu pun ingin mendekati mereka lalu.
"Ga ada Bay.." Potong Foni segera.
Bayu sontak "Oh.. iya.. lalu gimana...?" menghentikan langkah nya.
"Ya mau kata gimana.. beli online aja lah..." Ucap Foni sambil berjalan keluar dari toko tersebut.
Mereka berdua pun keluar melanjutkan pencarian nya di tiap - tiap toko yang berjualan komponen elektronik
***
Terdengar suara piano menggema di lantai bawah mall tersebut, sebuah intro musik yang dimainkan oleh tiga personil band accoustik dalam mengisi acara promosi kartu perdana GSM
"Just gonna stand there and watch me burn
But that's alright, because I like the way it hurts"
Di ikuti suara wanita yang menyanyikan nya."Just gonna stand there and hear me cry" Suara Foni latah mengikuti nya.
Lagu yang di nyanyikan oleh Rihana berjudul Love the way you lie memang tak asing lagi bagi mereka.
"Eh ada acara apa sih.?" Tanya Foni penasaran kepada Bayu.
"Kedengeran nya cara main nya kok familiar ya.." Penasaran Bayu lalu menepi di sisi pagar lantai melihat penampilan acara tersebut.
"Hah..? Kelihatan nya seperti si Andra.?" Ucap Bayu.
"Andra siapa Bay..? temen lo..?" Tanya Foni penasaran sambil terus latah bernyanyi lirih "But that's alright, because I love the way you lie"
"Aduh itu pasti Andra..? gua kenal dengan cara main nya.." Bayu bergegas menarik tangan Foni mengajak nya turun ke Lantai dasar mendekati acara tersebut.
***
"Andra..!!!" Teriak Bayu dari kejauhan diantara kerumunan para pengunjung yang ikut menikmati sajian musik mereka.
Andra pun menoleh sejenak namun kebingungan siapa yang memanggilnya karena banyak nya penonton, lalu dia masih melanjutkan memainkan gitar nya.
Beberapa saat kemudian setelah penampilan mereka selesai lalu turun dari panggung, maka Bayu dan Foni segera mendekati para personil tersebut.
"Andra..?" Sapa Bayu mendekatinya
"Eh.. Bay.. " Andra tersenyum dan berjabat tanggan lalu memeluk Bayu.
"Gimana lo sekarang.." Tanya Andra.
"Lo masih manggung aja.., ga ada perubahan.." Jawab Bayu.
"Eh kenalin nih temen gue.." Bayu bergeser sedikit menampakkan Foni
"Temen apa temen nih.. hahaha" Tanya Andra sambil bersalaman dengan Foni.
Lalu di sela canda tawa mereka datang sapaan dari lain tempat.
"Hoi.. kalian berdua.." Sapa Budi yang kebetulan sedang berbicara dengan sang Event organizer.
"Hoi Bud..." Sahut Andra.
"Tuh.. kan tu anak yang tadi di toko elektronik.." Gumam Bayu.
Mereka bertiga bertemu kembali duduk santai saling berbagi sambil menyantap beberapa snak dan minuman teh botol dari pihak sponsor acara tersebut.
***
"Eh Ndra gimana hubungan lo ama Hana..?" Tanya iseng Budi kepada Andra di saat obrolan kian dingin.
"Eh Ndra minta nomor Lo, biar enak komunikasi nya" Potong Bayu segera sambil mengeluarkan ponsel nya.
"Noh.. Lo call aja hp lu, gua ga hapal nomer nya" Andra menyodorkan Ponselnya ke Bayu.
Bayu segera mengambil ponsel Andra dan menekan nomornya lalu menghubungi nya, ternyata nomornya sudah tersimpan yaitu nomor yang di berikan oleh Hana tadi siang waktu di kampus.
"Ok Gue balik dulu gaes.." Bayu mengembalikan ponselnya Andra sambil berpamitan.
"Wah.., lo keburu amat Bay" Celetuk Budi.
"Biasa Bud.., wong sekarang udah punya kesibukan sendiri" Sindiran Andra kepada Bayu yang sekarang sudah memiliki pujaan hati.
"Ah.., Bisa aja lu Ndra.. hahaha..." tawa Bayu beranjak berdiri dan menepuk pundak Andra.
"Ok Gaes.. balik dulu" Ucap Bayu sambil berjabat tangan dengan Andra dan Budi.
keduanya pergi dan Budi melanjutkan obrolan nya bersama Andra.
"Mereka mau menjual Alat - alat musik nya.., yang dulu tertimbun di gudang.." Ucap Budi.
Andra terdiam tenang dan bersikap dingin sambil meneguk minuman nya.
Budi mengeluarkan sebungkus rokok mengambil satu batang dan menyulut nya.
"Sejak kapan lu ngerokok..?" Tanya Andra.
"Heh... wuusss.." Budi menyemburkan asap nya ke Andra sambil tersenyum.
"Mereka mengalami penurunan financial.." Budi masih saja membicarakan latar belakang masalah yang di hadapi Hana.
"Lo perhatian banget sama dia.., sering main kesitu.?" Tanya Andra yang kian membosankan pembicaraan Budi.
"Lu ga felling sama alat - alat itu.?" tegas Budi
"Kalo gua ambil, nanti gua rekontruksi semua nya.., dan seni history nya bisa hilang.., gue bukan maniak barang - barang antik bro.., gua mau nya barang jadi uang bro.." Berhenti sejenak mengetukkan abu rokok nya di asbak yang terletak di atas meja.
"Aria Pro II.." Ucap Budi menyebut merek salah satu gitar tua milik mereka.
Namun Andra tak menghiraukan malah berkutat dengan ponsel nya lalu mengusap wajah nya dengan satu telapak tangan kiri nya.
Malam semakin larut Event acara masih terus berlangsung dan para pengunjung kian ramai mendekat menikmati sajian - sajian musik dari band lain.
"Masa lalu memang menyimpan banyak kenangan, namun itu bukan alasan untuk menghalangi langkah ke depan. The past is over!"
KAMU SEDANG MEMBACA
Tuluskah Cintamu Jika Tanpa Musik
Dla nastolatkówHana Nurfadilah gadis SMA seorang anak petani sayur memiliki bakat dan kelebihan dalam bernyanyi namun tak menganggap kelebihan yang dimilikinya adalah anugerah. Karena keinginan kuat sang Ayah untuk terus melanjutkan pendidikannya agar bisa menerus...