"Huh.. akhirnya pekerjaan rumah selesai" Hana bernafas lega di sebelah Andra sambil menemani dia bersantap makan malam.
"Jadi gimana kapan latihan" ucap Hana sambil menatap Andra yang masih sibuk mengunyah makanan.
"Ga perlu, bubar aja band nya" Jawab nya sambil melanjutkan melahap makanan.
Hana merasa tidak enak terhadap Andra karena personil kawan satu satunya yang mampu membantunya untuk menyelesaikan panen tomat nya seharian.
"Ok, besok kita latihan dan sekarang kamu harus pulang dan besok kamu harus kesekolah" sahut Hana atas keputusan perjanjian yang telah mereka buat sebelumnya.
"Gue suka ama Lo" Ucap Andra sambil meneguk minuman nya.
Hana merasa seperti disapu ribuan bunga dikala hening nya malam itu penglihatan nya begitu terbuka dan cerah, dan untuk memastikan nya lagi di bertanya kembali "Lo barusan ngomong apa" merasa malu dan menunduk menyembunyikan merah pipinya.
"Gue suka ama Lo, Band bubar, lupakan musik dan gue akan disini ngebantu Lo ngurus pertanian" ucap Andra jelas dengan nada yang tegas sambil menatap Hana.
"Lo ga kesurupan kan? Tiba-tiba bilang gitu, apa mungkin effek obat dari dokter tadi" Hana yang merasa kebingungan untuk menyela atas jawaban apa yang harus di berikan ke Andra.
"Terlalu cepat" ucap Hana yang merasa malu
"Bukan terlalu cepat" Andra menyela nya sambil meneguk minuman nya dan kembali berkata
"Kita ga tau masing masing dari kita memiliki pemikiran seperti apa, aku ingin terbuka dan santai kepadamu" sambil menatap Hana dan beradu pandang dengan nya."Gak ada kata santai bekerja disini, tanamlah sekaligus jangan menundanya, benih itu seperti bayi yang baru lahir, jika tidak sekaligus maka kamu akan kerepotan, kecuali jika kamu punya seribu tangan" sahut Pak Ayub yang mendengar sedikit perkataan Andra kepada Hana
"Eh, malem om" jawab Andra
"Hihihiiii" Hana cekikikan menahan tawa di sebelah nya
"Kalau udah baikan kamu bisa bergegas balik" ucap Pak Ayub sambil mengambil catatan di atas meja Administrasi.
"Belom Om, aku menginap di sini dulu aja" ucap santai Andra sambil akting agak merintih
"MENGINAP DISINI ???" Sontak Hana mengagetkan yang luar biasa dari dugaan.
"Ah iya, ga ada kamar ya, kalau cowo mah gampang tidur di sofa juga udah beres, hehehe" Andra yang cengigisan seperti orang bodoh.
***
Pagi tiba matahari menyambut dan meleburkan tirai kabut yang menyelimuti diatas rerumputan.
"Hai Ndra bangun orang-orang sudah berdatangan tuh"
Hana yang menepuk punggung Andra yang sedang tidur telungkup diatas sofa"Ehmmmmhhh" Andra menarik otot nya lalu membaringkan badan nya.
"Astaga, ya udah aku berangkat dulu" kecewa Hana melihat susah nya bangun Andra.
"Iya sayang hati hati yah, eh pake motor ku aja dari pada ngayuh" sahut Andra sambil bergegas membangunkan badan nya lalu duduk disofa
"Sayang sayang apaan" sahut Hana sambil mengenakan sepatunya "ga usah, mending mengayuh biar sehat di badan" segera bangkit dan bergegas berangkat ke sekolah.
***
Andra keluar menuju belakang pekarangan yang tampak masih sepi dan hanya terlihat seorang Om Udin berkutat dengan kantong plastik hitam.
"Mbummmm" Suara motor harley davidson berhendi di parkiran depan warehouse.
"Siapa ya, kayak kenal suara motor itu" Andra mengerutkan dahinya penasaran menoleh ke depan area warehouse lalu terlihat wajah Ayah nya memarkir motor harley nya dekat dengan motor matic Andra "waduh ngapain papa kesini" sontak bergegas berlari ke pekarangan belakang guna melarikan diri.
"Andra !!!" Teriak Pak Yosep papa si Andra sambil berjalan ke belakang dan mendekat ke Om Udin.
"Andra dimana mas" tanya Pak Yosep
Om Udin meletakkan sejenak pekerjaan nya dan menatap orang tersebut, lalu mengerutkan dahinya menyipitkan matanya seperti mengenali nya "Anda kan.., sepertinya pernah kenal, sudah lama tapi dimana ya" terus memperhatikan nya.
"Saya Papanya Andra, sekarang dimana anak nya, seharian ga pulang, ga sekolah kalian culik atau gimana ini" ucap Pak Yosep sambil berkacak pinggang dan mengenyitkan dahi nya.
Pak Ayub mendengar seseorang berkata kencang seperti terjadi kegaduhan di belakang lalu bergegas menghampiri mereka "Siapa yang menculik anak mu" ucap Pak Ayub sambil keluar dari dalam warehouse belakang.
Pak Yosep berbalik dan melihat sesosok Ayub yang seperti pernah mengenal nya "kamu kan si Ayub dulu yang pernah beberapa kali ke studio"
"Yosep !!!" Kaget Ayub sambil mendekatinya.
Pak Yosep tersenyum dan mengulurkan tangan ke Pak Ayub untuk mengajaknya bersalaman namun.
"Ga perlu, buruan anda pulang, ajak anak mu juga sekalian" ucap Pak Ayub kecewa dengan kedatangan Pak Yosep seperti ingin mengajak keakraban hubungan.
"Andra, Andra !!!" Teriak Pak Ayub memangil
Andra yang mengamati obrolan mereka sejak pertemuan menguntit dari kejauhan "Apa apa dengan hubungan mereka sebenernya" beranjak bangkit lalu " iya saya disini pak" bergegas berjalan menuju mendekatinya.
"Mereka yang bahagia bukan mereka yang memiliki segalanya. Tapi mereka yang tak pernah mengeluh dan selalu mensyukuri yang telah dimiliki"
KAMU SEDANG MEMBACA
Tuluskah Cintamu Jika Tanpa Musik
JugendliteraturHana Nurfadilah gadis SMA seorang anak petani sayur memiliki bakat dan kelebihan dalam bernyanyi namun tak menganggap kelebihan yang dimilikinya adalah anugerah. Karena keinginan kuat sang Ayah untuk terus melanjutkan pendidikannya agar bisa menerus...