Setelah Budi bertolak dari rumah Sinta dan segera menuju rumah Andra guna menukar motor nya. Namun selama di perjalanan dari belakang Andra dan Bayu mengikuti nya dan.
"Woi Bud " sapa Andra dari sebelah kanan jalan berdampingan.
Sontak kaget iringan motor disebelah nya.
"Hai wah kalian" Budi Segera mengerem dan menepi.Memandang nya dengan raut kecewa
"Lu niat sekolah apa pacaran si Bud" Tanya Andra yang juga mengukutinya ke tepi jalan.Bayu yang turun dari jok belakang hanya diam saja bingung mau berkata apa, sangat memuakkan melihat muka Budi.
Andra menyetandarkan motor CB dan mendekati Budi
"Lu mau nganter Sinta pulang tapi malah seneng seneng di Cafe" sikap putus asa dengan menggaruk kepalanyaBudi juga turun dari motor matic nya Andra dan "Sorry bro, nanti aku jelaskan, aku harus balik dulu sekarang" segera berpindah ke motor CB milik nya.
Dua kaki tergesa mendekat
"Woi jangan kayak gitu dong" Sontak amarah Bayu mendorong pundak Budi tapi tak sampai terjatuh.Sontak memisah mereka
"Eh, udah udah" lerai Andra terhadap perlakuan Bayu.Budi tak menghiraukan nya dan bergegas menyalakan motor CB milik nya dan langsung pergi meninggalkan kedua orang tersebut.
Melihat kepergian Budi.
"Waduh, bener bener tuh anak" keluh Bayu terhadap sikap nya.Andra berbalik menghampiri Bayu
"Udah lah besok kita cari tahu, aku lihat wajah Budi seperti ada rasa kecewa berat, ayo balik" ajak Andra sambil menuju motor matic nya dan membonceng Bayu lalu segera pulang.***
Di kemudian hari.
Matahari bersinar di ufuk timur menyambut pagi hangat terasa dan mengikis embun pagi, dedaunan hijau tanaman kubis bersemi terhampar di perkebunan Pak Ayub.
Langkah kaki kecil tergesa mengenakan sepatu nya.
"Berangkat dulu Yah" pamit Hana bergegas menuju sepeda nya."Ya hati hati" jawab Ayah dari kejauhan yang sedang berkutat di belakang.
Bersama sepeda kayuh nya Hana berangkat menuju Sekolahan yang memang tak jauh dari rumah nya.
Sesampai di Sekolahan Hana masuk di tempat parkir dan menaruh sepeda kayuhnya.
Para siswa berhamburan masuk kehalaman sekolah
"Selamat pagi" ucap sapa Sinta kepada Hana yang sedang bergegas menuju kelas
Melihat wajah yang tak asing baginya
"Eh, Sin lo udah baikan ?" Tanya Hana menyahut nya dengan wajah ceria.Membuka isi tas nya
"Udah dong, eh liat apa yang gue bawa" Sinta mengeluarkan kamera DSLR dan memamerkan ke Hana.Langkah nya berhenti dan sontak.
"Gila lu Sin, bisa kena rampas nanti tau, masukkan lagi" ucap Hana merasa kaget dengan kelakuan Sinta.Kedatangan Bayu juga Andra langsung menghampiri
"Hei Sinta, Lu modus ya pingsan lalu ijin pulang kemarin" Ucap vonis Andra sambil bersendekap tangan di depan kedua gadis itu.Kembali memasukkan kamera ke dalam tasnya
"Wei, bukan urusan lo itu mah, weekk..." jawab sinis Sinta.Hana kebingungan melihat kejadian Sinta seperti ketinggalan berita.
Tangan nya memegang lengan kanan Sinta.
"Ada apa sih ini sebenernya ?" Tanya Hana curiga."Udah biarin, ayo ke kelas" ajak Sinta sambil mengandeng tangan Hana tapi.
KAMU SEDANG MEMBACA
Tuluskah Cintamu Jika Tanpa Musik
JugendliteraturHana Nurfadilah gadis SMA seorang anak petani sayur memiliki bakat dan kelebihan dalam bernyanyi namun tak menganggap kelebihan yang dimilikinya adalah anugerah. Karena keinginan kuat sang Ayah untuk terus melanjutkan pendidikannya agar bisa menerus...