Dengan Halaman luas pelataran yang hijau sebuah sekolahan yang begitu sangat asri.
Tampak beberapa para siswa berkerumun di depan mading seperti membaca sebuah brosur.
Tampak empat personil band terheran melihat kerumunan.
"Kenapa ya pada kumpul rame-rame" ucap Budi sambil menepuk Andra, Bayu juga Satria.Lalu ke empat orang tersebut mendekat ke mading dan melihat sebuah brosur Grand opening sebuah kafe.
"ada acara band gaes" ucap Budi lalu sontak segera mengambil ponsel menghubungi no yang tertera di brosur.
"Halo..., iya mas...., kita dari Band Andra...., boleh kita nyumbang lagu dalam acara itu ?....."Sontak atas kecerobohan nya
"Ngapain sih nih anak" heran Bayu melihat kelakuan Budi.Masih tenang dan santai
"Oh baik mas...., ok trims ya mas" senyum Budi sambil menutup ponselnya."Kenapa Sih lo ?, kita kan ga ada vokalis, elu jangan semaunya sendiri gitu Bud" ucap marah Andra sambil menunjuk menatap Budi.
Budi merasa kebingungan dan acuh
"Waduh.., entahlah lo harus ajak Hana, kalian tau kan ?, di acara kafe itu banyak undangan para produser" ucap nyaAndra merasa terpojok sebagai ketua
"Wah betul Ndra, kalau produser tahu permainan musik kita, bisa jadi masuk ke dapur rekaman bro" kata Bayu sambil kembali membaca brosur.
Namun tidak dengan Satria yang sedang enjoy mangangguk ngangguk kepalanya mendengarkan lagu di headsetnya menancap ke ponsel seperti menikmati musik di youtube.
Ketiga personil melongo melihat Satria.
"Sat..., wooi..., Satria...., jiah ni anak" sapa berulang ulang Bayu melihat kelakuan Satria yang cuek tak mendengar obrolan mereka.Lalu dari kejauhan
Langkah tegap melangkah empat pijakan satu persatu terlihat dua orang cewek datang mendekat ke Satria sambil membawa se ember air dan.Hal aneh terjadi di sekolahan.
"Wanjir, apa tuh" Sontak Budi kaget melihat Bella dan Siska memasang muka judes dan marah mendekati Satria.Teriak suara mungil
"Woi, Cowok sialan, beraninya lo ama cewek doang" Sontak jerit marah Bella namun Satria tak mendengar.Sebelum ikut kena marah maka ketiga personil tersebut
"Waduh ini..., ayo pindah pindah..." Andra mengajak jalan Bayu dan Budi menyingkir dari area terlarang tersebut.Kembali ke adegan drama.
"Sialan emang Bel..., masa gue dikata ga bisa ngehargain cowok, anjir budek kali ni anak" tanpa basa basi Siska dengan membawa air seember diangkat lalu disiratkan kan ke Satria."Makan tuh...," Ucap Siska sambil mengayunkan isi ember ke Satria
"Byuuuurrrr..." Guyuran air kran
Histeris kaget
"Buseeeetttt..." tersontak Satria terpelanting menghindari guyuran tersebut namun tetap saja basah.Adegan kocak menjadikan para siswa disekitar menertawai kejadian tersebut
"Hahaahahaha " ketiga personil tersebut nampak tertawa geli dari kejauhan melihat aksi drama mereka.
"Tung tung tung ting.."
Suara speaker sekolahan berbunyi "Satria dan Siska mohon segera ke kantor sekarang" Suara lantang guru BK memangil mereka.***
Dan kemudian di dalam ruang guru
Setelah ajaran Bimbingan Konseling kepada mereka berdua selesai, tampak Satria hanya mengunakan kaus dalamnya setelah melepas baju nya untuk mengeringkan menggunakan hairdryer di salah satu ruang Guru yang sedang kosong.Jemari lentik nya membuka almari mengambil seutas tisu.
"Sial elo yang bikin masalah gue yang kena marah" Siska mengomel datang mendekat dan membantu Satria."Sini gue bantu" Siska segera merebut hairdryer dan baju basah milik Satria.
Satria tetap dingin hanya melihat Siska nampak perhatian membantu mengeringkan baju nya, tanpa banyak kata dia hanya melihat nya seperti seorang ibu. Mundur sedikit dan membiarkan Siska, lalu mengusap sebagian yang terkena guyuran basah di celananya.
Suara ketukan sepatu hak mendekati ruangan
"Eh, Kalian berdua kalau sudah selesai jangan lupa kembalikan hairdryer nya ketempat semula ya" Pesan Guru BK kepada mereka."Baik Bu" Jawab sopan Satria.
***
Sementara itu di lain tempat di sebuah kantin, terdiri dari lima warung dan terdesain seperti pujasera dengan bangku yang terkumpul di tengah menjadi satu
Bayu yang sedang bersandar santai sambil memainkan gitar.
Budi yang sibuk mengudap makanan nya.
Andra yang merunduk melelapkan kepala menelungkup diatas meja kantin.
"Ting...ting..." Suara ponsel Andra masuk pesan WA,
Bangun sejenak membuka dan membacanya"Sorry ndra gue ga ada waktu, ada janji" kiriman WA masuk dari Hana.
Andra merasa putus asa.
"Haduh entah lah" Menutup kembali ponselnya dan melanjutkan tidur nya."Hidup penuh maaf adalah jalan bagi kelapangan dan kedamaian jiwa"
KAMU SEDANG MEMBACA
Tuluskah Cintamu Jika Tanpa Musik
Teen FictionHana Nurfadilah gadis SMA seorang anak petani sayur memiliki bakat dan kelebihan dalam bernyanyi namun tak menganggap kelebihan yang dimilikinya adalah anugerah. Karena keinginan kuat sang Ayah untuk terus melanjutkan pendidikannya agar bisa menerus...