Kemudian jam istirahat setelah Upacara pun selesai bel masuk jam pertama berganti berdering.Tak banyak guru di ruangan tersebut
"Bu, pensil nya satu" Suara seorang anak Laki-laki yang kebetulan ruang UKS satu ruang dengan Koperasi sekolah masuk dan membeli alat tulis.Seorang wanita beranjak menghampiri
"Beli berapa ?" Bu guru bergegas mendekat ke lemari etalase dan menggeser pintu kaca nya."Satu pensil dan penghapus satu" ucap Budi sambil mengamati seorang yang tak asing ada di dalam UKS.
Setelah transaksi selesai lalu Budi menyempatkan menjenguk nya ke dalam UKS dan "Hana" tegur Budi.
Hana yang duduk di atas ranjang menemani Sinta menoleh ke belelakang.
Dan terlihat "Lhoo Sinta ? Kenapa ?" Sontak Budi mendekati Sinta yang berbaring dengan wajah lemasnya.
"Kenapa ? Ada apa ?" Ucap perhatian Budi penasaran.
"Tadi pingsan pas upacara" jawab Hana lemas.
Lalu datang langkah tegap terdengar bersepatu hak mendekat ke mereka "eh, gimana keadaan mu" tanya Bu Guru kepada Sinta, "bisa bangun ga?, Apa ijin pulang hari ini?" Ucap tegas Guru BK lalu beranjak jalan ke sebelah berbicara dengan Guru Koperasi.
"Aku mau pulang aja Han, aku ga kuat" ucap Sinta terdengar oleh guru tersebut.
"Sebentar Sinta saya buatkan surat ijin dulu" ucap Bu Guru BK lantang dari ruang Koperasi sebelah.
"Eh Bud, Lo yang anterin yah" kata Hana sambil menatap Budi.
"Ok gpp gue siap kok" jawab tegas Budi.
Budi langsung mengambil ponselnya di saku menghubungi Andra untuk meminjam motornya.
***
Sementara pelajaran jam pertama berlangsung
"Eh Ndra aku kok kepikiran ama Sinta ya, jadi mau ke UKS rasanya" ucap Bayu gelisah.
"Kenapa luh" Tanya penasaran Andra.
"Entahlah aku dari tadi mana konsen dengan pelajaran ini, muter-muter aja yang terlihat cuman bayangan Sinta" Bayu menunduk dengan pulpen nya mencoret-coret kertasnya.
"Masa lu suka sama dia" tanya Andra.
Kantong saku celana Andra sepertinya ada notif pesan masuk.
"Dert....dert...." getar ponsel Andra.
Pesen WA masuk dari Budi.
"Bro, tuker motor mau pinjem bentar"
"Kenapa bro ?"
"Nganter Sinta ijin pulang"
Bayu yang duduk di sebelah Andra sontak melihat tapi belum sempat melihat isi pesan WA "Siapa Ndra, kok serius amat"
Andra langsung menswipe ponselnya dan menekan tombol Home "oh, Budi mau pinjem motor".
Andra merasa Bayu jatuh hati kepada Sinta atas momen pagi tadi di saat upacara. Dan Andra merasa tidak nyaman jika Bayu sampai mengetahui bahwa sekarang Budi akan mengantar nya pulang.
"Aku mau kebelakang dulu Bay" ucap Andra sambil mengeluarkan dan membuka resleting tas lalu mengambil ombyok kunci di dalam nya.
Andra bangkit dari bangku nya berjalan kedepan minta ijin ke Guru yang sedang menulis di papan lalu keluar ruangan.
***
Berjalan tergesa melalui lorong
"Halo, lo posisi dimana ?" Telpon Andra ke Budi."Gue di UKS" jawab Budi.
Andra menutup telpon nya dan bergegas menuju UKS.
***
Andra masuk ke ruangan UKS melihat Siska duduk di atas tempat tidur lalu "eh Hana, Budi gimana kondisinya" sambil memberikan kunci kontak motornya ke Budi.
"Gue suruh disini aja dulu, dia maunya pulang, ya udah" ucap sela Hana sambil memakaikan jaket ke Siska.
***
"Mbummm" motor matic Yamaha N-max Budi sigap memarkirnya di depan Ruang UKS untuk mengantar Siska.
"Ati-ati ya kalian" Hana melepas rangkulan Sinta dan duduk di belakang Jok motor lalu Budi pelan-pelan menarik gas nya berjalan keluar dari halaman Sekolahan.
***
Di lain tempat dalam kelas IPS 3 tampak Bayu melihat kejadian itu. Ada tersimpan sedikit rasa cemburu kepada Budi.
***
Selama di perjalanan bersama Budi tampak Sinta menyandarkan kepalanya ke punggung Budi merasa lemas dan jalanan yang berunduk serta berlubang tak bersahabat menguncang perut Sinta lalu.
"Huekkk.... Byuuurrr" muntahan Siska ke baju Budi membuat Budi mengerem motornya.
"Eh, Lo ga papa Sin?" Sontak Budi kawatir.
"Ga apa ayo cepet pulang aja" Ucap Sinta merasa malu akan hal itu.
"Kalau mampir kedokter dulu gimana" ucap Budi memberi tawaran.
"Ga perlu lah..." Jawab Sinta
"Okelah.." Budi segera menarik gas nya
"Tak seorang pun punya kemampuan tuk melakukan hal sempurna, tapi setiap orang diberi banyak kesempatan tuk melakukan hal yang benar"
KAMU SEDANG MEMBACA
Tuluskah Cintamu Jika Tanpa Musik
Roman pour AdolescentsHana Nurfadilah gadis SMA seorang anak petani sayur memiliki bakat dan kelebihan dalam bernyanyi namun tak menganggap kelebihan yang dimilikinya adalah anugerah. Karena keinginan kuat sang Ayah untuk terus melanjutkan pendidikannya agar bisa menerus...