A&A

3.4K 109 0
                                    

"pak anterin saya kerumah kak Dea"ucap Alvaro

Supir itu hanya mengangguk singkat.

"Kenapa kerumah ka Dea?"ucap Anggi.

"Dirumah kamu gak ada siapa2,kamu mau dirumah sendiri?"

"Bibi,sama mama?"ucap Anggi.

"Mama kamu lagi kebogor,bibi lagi pulang kampung selama kamu pergi tour"ucap Alvaro.

"Kamu tau dari mana"

"Mama kamu tadi nge SMS kamu"

"Hp aku dimna?"ucap aanggi bingung

"Ini,udah sekarang kamu tidur"Anggi mengangguk singkat.

Mereka hanya cukup 25 menit perjalanan karena rumah Dea sepupu nya Alvaro tidak terlalu jauh.

Toktok..

Pintu terbuka.

"All.. itu Anggi kenapa"ucap ka Dea yang tadi nya lesuh. Langsung panik.

"Kecapean aja,nanti gue ceritain,gue pinjem kamar Lo, "ucap Alvaro nyelonong.

Dan masuk kekamr Dea. Kemudian meletakan Anggi dengan pelan.

"Ye untuk sodara"ucap dea sabar sabar. Dea memutuskan untuk menyuruh bibi dibikin kan teh hangat.

"Bi.."ucap Dea sedkit teriak.

"Iya non"ucap bibi itu sedkit berlari menghampiri Dea.

"Gak usah lari juga Kali bi"ucap dea. Bibi hanya mengangguk dan cengengesan..

"Tolong buatin teh hangat 2anterin ke kamar aku yak bi"

"Yo bibi buatin dulu non"ucap bibi dan berlalu pergi. Dea masuk kekamr nya.

"Bonyok Lo mana?"ucap alvaro yang sedang duduk di sofa kamar Dea.

"Luar kota"Dea duduk disampingnya Alvaro

"Si pita mana?"ucap Alvaro.

"Kan nginep di rumah Lo. Nemenin adek Lo"ucap dea

"Ohh,Lo gak kerumah gue?biasanya lu penakut meski ada sibibi"ucap Alvaro menaikan alisnya.

"Ga lah sekarang mah"

"Hmm kak rival"ucap Alvaro acuh. Dan mengambil teh hangat yang baru saja tadi diantar kan bibi.

"Apaan sih Lo"ucap Dea salting.

"Gue pinjem kamar Lo . Lo tidur disini sama si Anggi. Gue di ruang keluarga"ucap Alvaro Alavro sedang menonton TV di kamar Dea. Dea hanya mengangguk.

"Kenapa Lo gak anterin pulang kerumah nya"ucap Dea.
"Ga ada siapa2"alvaro beranjak diri dan pergi ke balkon kamar Dea. Dea mengikuti nya

"Kenapa Anggi bisa gitu"

Alvaro mulai menceritakan nya .dari awal hingga akhir.

"Udah gapapa,sabar lu gak usah nyalahin diri lu"ucap Dea sambil menepuk bahu Alvaro. Alvaro mengangguk singkat. Kemudian mengambil satu bungkus rokok yang berbentuk kotak kecil. Kemudian menyalakan nya.

Dea hanya geleng2 kepala. Melihat sodarannya
"Mau?"ucap Alvaro sambil menyodorkan rokok yang di pegang nya ke depan muka dea.
Dea sontak kaget.dan langsung menoyor kepala Alvaro.

"Ga"ucap Dea ketus dan masuk kemar.

Alvaro masih asik dengan rokoknya."sory gi guengerokok lagi,karena dengan cara ini buat gue tenang"ucap Alvaro sendiri. Sambil memainkan dan mengeluarkan asap rokok di mulutnya.

Dea melihat Alvaro dari jendela.
Kemudian melihat Anggi.

"Kasian dia, muka nya pucet lagi, cepet sembuh adek ipar,liat nih si Al dia jadi gitu lagi"ucap Dea smabil mengelus pipi Anggi.

"Oh iya hubungin rival.aja yak. Biar kesini,besok juga kan dia gak ada jam kuliah" Dea mengambil handphone nya. Dan mengirim pesan itu kepada rival.

Setalah mengirim pesan itu. Dea kembali ke balkon menghampiri Alvaro.

"Tidur dan malem"ucap Dea. Alvaro mengangguk.

"Lo jagain Anggi "ucap Alvaro. Dan beranjak pergi dari balkon.

Dea mengangguk.
"Lo tidur di kamar tamu aja"ucap Dea.

"Lebih suka ruang keluarga"

"Yaudah"

Alvaro beranjak pergi menuju ruang keluarga yang cukup besar Alvaro menghempas kan badan nya ke sofa.

Dea melihat teh hangat. Dan memberi kan nya kepada alvaro.

Dea melihat Alvaro yang melamun dengan TV nya.
"Udh kaga usah khawatir Anggi gak kenpa kenapa"ucap Dea dan menyimpan teh nya di meja Yanga dan dihadapan alvaro.

Dea kembali kekamarnya dan tertidur di samping Anggi.



#woy apdet . Seneng kek.

Berandal Senior [A&A]✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang