Voted ya!
..
Langkah itu terhenti di dekat gundukan tanah yang mulai ditumbuhi rumput hijau. Tangannya terulur menaburkan bunga yang dibawanya.
Yoongi,
Hari ke-20 kepergian sang kekasih. Dia mengunjungi makamnya. Tak dapat berkata sampai detik ini. Masih terus menaburkan bunga-bunga di tangannya.
"Aku menyayangimu. Masih mencintaimu"
Gumamnya pelan. Hingga lagi-lagi harus merutuki diri sendiri. "Ini salahku. Benarkan? Apa kau akan memaafkanku?"
Tangannya terulur menyentuh nisan yang terukir nama gadisnya. "Aku sendiri sekarang. Tidakkah kau ingin menghiburku?"
"Hyoo Soo-ku, aku ingin memelukmu"
Ucapnya dengan sedikit lelehan air mata.
..
Yoongi ingin tidur sekarang. Terlalu lelah memikirkan sang kekasih yang dengan tega meninggalkannya.
Niat hati ingin melepas rasa rindu. Justru Yoongi semakin merindukannya.
"Hei! Bangun! Ayo, bangun!"
Pekikan itu tentu tidak asing di telinga Yoongi. Tapi, sekali lagi dia ingin memastikannya.
"MIN YOONGI! BANGUN!"
Seketika Yoongi terkesiap. Hampir saja terlonjak hingga berdiri.
Di depannya, terlihat seorang gadis tengah tersenyum padanya.
"H-Hyoo Soo?"
Gadis itu melambaikan tangan.
"K-kau?"
"Ayo jalan-jalan"
Mereka saling menggenggam tangan. Menikmati pemandangan malam yang tidak sempat di lakukan sebelumnya.
"Yoongi! Terimakasih, ya? Kau sudah memberiku kebahagiaan"
"Apa maksudmu?"
"Aku berterimakasih padamu. Aku mau pulang. Jangan sedih"
"Aku akan mengantarmu"
"Jangan! Kau disini saja. Nanti, akan ada orang yang mencarimu. Kalau dia datang jangan menolaknya, ya. Dia pasti cantik. Dia yang akan membahagiakanmu nantinya"
"Apa maksudmu?" Yoongi merasa janggal juga tidak terima atas ucapan kekasihnya.
"Dengar dulu! Jangan menyela!"
Yoongi diam. Siap mendengar tutur kata yang akan terlontar dari gadisnya.
"Aku harus pergi. Jangan menyalahkan dirimu sendiri. Kau tidak salah. Kau harus bahagia mulai sekarang. Jangan mengingatku terus. Aku bahagia, jadi kau juga harus bahagia. Mengerti? Min Yoongi, aku menyayangimu. Selamat tinggal"
Perlahan tangan itu terlepas dari genggamannya. Hyoo Soo pun semakin menjauh dari pandangannya. Hingga lenyap di balik cahaya putih yang entah kapan bersinar di belakangnya.
"HYOO SOO!"
Yoongi terlonjak. Menyadari ternyata dia hanya mimpi. Tapi, mimpi itu seolah nyata. Membuat Yoongi lagi-lagi merindukannya.
Pukul delapan malam begitu yang terlihat pada jam dinding. Yoongi baru sadar dia tertidur setelah pulang dari makam kekasihnya.
Seketika, dia bangun. Menarik jaket dan kunci mobilnya.
..
Bar,
Tidak hanya kedai kaki lima. Yoongi kini memilih bar sebagai tempat tujuannya. Dua botol minuman beralkohol tinggi sudah ditenggaknya. Satu botol lagi masih di tangannya. Entahlah, mungkin masih akan tambah lagi.
"Hyoo Soo, kau gila" racaunya yang tiba-tiba.
"Kau datang hanya untuk mengatakan itu, huh?"
"Apa menurutmu aku bisa mencintai gadis lain?"
"Satu botol lagi!"
Setelah satu botol didapatnya, Yoongi melangkah pergi. Tak peduli meski para jalang menyentuhnya atau sekedar menabraknya.
Yoongi membawa mobilnya melaju. Sesekali menggelengkan kepalanya untuk mencari kesadaran.
Sssrrrtttt
Hampir saja. Hampir saja Yoongi menabrak mobil di depannya. Beruntung dia masih punya reflek untuk menghtikan mobilnya.
Dirasa cukup aman, Yoongi kembali melajukan mobilnya. Hingga berhenti di sebuah jalan yang sepi. Dia keluar dari mobil dan kenyandarkan tubuhnya.
Ditenggaknya minuman dalam botol itu. "Aku ingin menyusulmu. Aku akan menyusulmu" racaunya di ambang batas kesadaran.
Dari arah berlawanan seorang perempuan tengah mengamatinya lewat jendela mobil.
"Dia?"
Perempuan itu turun. Menghampiri sosok yang tengah sibuk menenggak minuman dalam botolnya.
"Hei! Apa-apaan kau?!" Protes Yoongi saat minumannya direbut paksa oleh seseorang.
"Berhenti minum, tuan. Anda bisa mati di jalan jika seperti ini" tegurnya.
"Aku memang ingin mati. Kau tidak tahu?"
"Berhenti, Tuan!"
"Apa urusanmu, hah?!"
"Aku seorang dokter. Jika melihat orang seperti ini pasti aku akan menolong" pekiknya. "Berhenti minum, tuan. Pacar anda pasti sedih jika melihat anda seperti ini" lanjutnya dengan nada lembut.
Yoongi terdiam. Tubuhnya seolah melemah mendengar kata 'kekasih anda' yang nyatanya sudah jauh meninggalkannya.
"Hyoo Soo?" Lirihnya.
"Di mana rumahmu, tuan? Aku akan membawamu pulang"
TBC--
Eheee
Semoga gak gaje dan mainatream ya..
Lavyu
Ryeozka
KAMU SEDANG MEMBACA
Goodbye Road /END
FanfictionDeskripsi ada dalam cerita. Senin, 12 November 2018