Part 15

1.1K 152 26
                                    

Sistem kebut sejam


..

"Tolong! Selamatkan dia!"

"Selamatkan dia!"

"Baik, tuan. Kami akan berusaha"

Racauan histeris seorang pria menghentikan langkah Rae Na yang sedang berjalan di loby rumah sakit. Beberapa perawat dengan tergesa membawa pasien menuju unit gawat darurat.

Segera sang dokter menahan lengan perawat yang berjalan paling belakang. "Ada apa?"

"Ada pasien kecelakaan. Paru-parunya rusak"

"Paru-paru?"

"Benar, dokter"

"Baiklah! Dimana Dokter Namjoon dan yang lain?"

"Dokter Namjoon pergi beberapa saat lalu"

Segera Rae Na mengikuti pasien beserta para perawat. Namun, baru satu langkah berjalan sebuah suara menghentikannya.

"Ada apa?"

"Ada pasien kecelakaan. Maaf, Yoongi. Aku tidak bisa makan siang denganmu. Aku harus-, aku buru-buru"

Dengan buru-buru Rae Na mengejar mereka yang sudah berlalu. Mengabaikan sang kekasih yang tengah memasang wajah kecewa ditempatnya.

Yoongi kembali ke mobilnya. Melajukannya dengan cepat. Menuruti rasa kesal dalam hatinya. Benar-benar sulit menjalin hubungan dengan seorang dokter.

Tidak hanya hari ini, beberapa hari lalu misalnya. Mereka sudah berjanji akan menonton bioskop bersama. Tiba-tiba, Yoongi mendapat pesan bahwa sang kekasih harus berjaga malam menggantikan dokter yang tidak dapat masuk.

Ckkiitt!

Hampir saja Yoongi menabrak mobil di depannya yang sedang berhenti karena lampu merah. Salahkan dia yang mengemudi dengan setengah melamun.

Drrrtt

Ponselnya bergetar.

Rae Na

Yoongi, tidak usah menjemputku. Aku pulang malam hari ini

Begitu pesan yang dikirim sang kekasih padanya.

Yoongi tidak membalas dan melempar ponselnya, sembarangan. Bisa dikatakan dia tengah merajuk sekarang. Belum pernah dia mendapat perlakuan seperti ini sebelumnya.

Hyoo Soo?

Bahkan dia yang sering mengajaknya jalan-jalan atau sekedar makan bersama. Hanya saja, Yoongi yang sering menolaknya dengan alasan sibuk.

Sadarlah, Yoongi!

Begitulah rasanya Hyoo Soo saat itu.






.

Hari benar-benar sudah gelap. Sudah pukul sembilan malam tepatnya. Rae Na baru memasuki halaman tempat tinggalnya. Menaiki tangga satu-persatu dengan langkah tak bersemangat.


"Bagaimana? Puas berkencan dengan banyak pasien seharian?"

Rae Na yang tadinya menunduk langsung mengangkat kepalanya. Benar-benar sindiran halus untuk Rae Na.

Pria bermarga Min itu sudah berdiri tepat di depan pintunya. Raut wajahnya Benar-benar tidak bersahabat.

"Y-Yoongi? Kenapa kau di sini?"

"Menurutmu kenapa aku disini?!" Jawabnya, sinis.

Perlahan Rae Na mendekat. Ada sedikit ketakutan menatap sang kekasih. Terlebih setelah mendengar nada bicaranya yang terkesan marah.

"Buka pintunya!"

Segera dibukanya pintu itu. Tanpa pikir panjang Yoongi menerobos masuk mendahului sang pemilik. Lalu, mendudukkan tubuhnya di sofa.

Rae Na justru mengumpati dirinya sendiri dalam hati. "Sial! Kenapa aku bisa seperti ini? Baru kali ini aku merasa takut dan tunduk pada pria"

Jujur saja, Rae Na menciut melihat aura pada diri pria di depannya. Rasanya benar-benar canggung dan menegangkan.

Ini belum seberapa . Bagaimana jika dia benar-benar marah? Pikirnya.

"K-kau sudah lama? Tidak pulang?" Tanyanya ragu-ragu.

Yoongi diam. Terlampau kesal dengan sikap gadisnya yang bersikap biasa saja menurutnya.

"Yoongi? Sebenarnya ada apa denganmu?"

"Menurutmu kenapa?"

"A-aku tidak tahu. Bukankah tadi siang kau baik-baik saja?"

"Apa menurutmu sekarang masih siang?"

"Yoongi, jangan seperti ini" Rae Na mengulurkan tangannya. "Lihat! Tanganku bergetar. Aku tidak bisa mengendalikannya"

"Ada apa denganmu?"




"A-aku takut padamu" lirihnya.

"Apa? Bisa kau ulang?"

"Tidak. Tidak apa-apa. Kau mau minum? Minum apa?"

Rae Na siap berbalik. Namun, tangannya segera di tahan oleh sang pria.

"A-ada apa? Jika kau mau marah, tolong besok saja. Biar aku siap dulu. Hari ini aku menangani pasien rusak paru-paru. Aku, aku masih lemas"

Sssrrttt!

Yoongi menarik kasar tangan sang gadis hingga terduduk di sampingnya. Senyum simpul tersungging di bibirnya.

"Kau seperti Hyoo Soo. Kau lucu. Bertingkah aneh saat ketakutan. Ku rasa kau bisa menggantikan tempatnya" ujar Yoongi tepat di depan wajahnya. Sangat dekat hingga hembusan napasnya terasa.

Rae Na menggelengkan kepala. "Tidak. Aku Jang Rae Na. Aku tidak mau disamakan dengan Hyoo Soo. Aku tidak mau kau menyukaiku karena aku seperti dia. Tidak. Aku tidak terima"

Senyuman kembali tersungging. Membuat Rae Na justru semakin bergetar.

"Sudah, jangan takut! Cepat ambilkan minumnya"

"Ambil sendiri saja. Tanganku belum berhenti bergetar. Gelasnya bisa pecah, nanti"

Yoongi pun beranjak sendiri. Sementara Rae Na menghela napas lega dan segera membenarkan posisi duduknya.

"Sudah makan?" Tanya Yoongi halus sembari membawa dua gelas air putih. Lalu, diberikannya pada sang kekasih.

"Aku tidak sempat makan. Lapar sekali" rengeknya.

"Pesan makanan?"

Rae Na mengangguk. Sedetik kemudian dia berceletuk. "Yoongi! Kenapa kau marah padaku?"










"Karena aku merindukanmu"




TBC--

Lala...

Jangan heran kalo kasusnya banyak kecelakaan di sini. Ya maklum judulnya aja goodbye road 😁😁😁

Book barunya dibaca ya. Udah up noh. Baru teasernya sihh eheee... Prolog mungkin lebih tepatnya.

Au ah ya gitu deh.

Lavyu

Ryeozka

Goodbye Road /ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang