Duarrr! The last part... Muachh...
.
Hari saat senja mulai menyapa. Yoongi dan Rae Na pergi ke sungai Han. Tepatnya di tempat dimana dulu Hyoo Soo mengakhiri kenangan terindahnya. Tepatnya ini adalah satu tahun kepergiannya.
Dengan menggandeng tangan sang kekasih, Yoongi meletakkan sebuket bunga mawar putih dan mawar biru yang terangkai indah.
"Terima kasih kau telah menjadi yang terbaik selama bersamaku. Memberikan segalanya dan mengajarkan segalanya" ujar Yoongi memandangi bekas kejadian satu tahun lalu.
Yoongi dan Rae Na memberi penghormatan terakhirnya. Membungkuk 90 derajat disana.
"Aku tidak akan melupakanmu"
..
Tempat kedua, rumah duka. Dimana abu Hyoo Soo di simpan. Lagi, Yoongi meletakkan sebuket bunga di sana.
Masih sama, Yoongi menggenggam erat tangan wanita yang menemaninya. Seolah tak ingin melepaskannya.
"Aku ingin mengenalkannya padamu" Kata Yoongi di depan foto yang terbingkai rapi.
"Ini Rae Na, Jang Rae Na. Dia yang memberikan pertolongan pertama padamu. Dia baik, kan?" Yoongi menyunggingkan senyum simpulnya.
"Terima kasih telah mengirimnya untukku. Kau jangan khawatir, dia yang akan menjagaku. Aku ingin minta izin padamu" Yoongi menjeda ucapannya lalu menatap gadis di sampingnya.
"Aku ingin menikahinya. Aku ingin menjadikannya istriku. Ku harap kau merestui kami. Kau tetap di hatiku. Aku tidak akan melupakanmu. Tapi, biarkan aku membahagiakannya. Sebagai balasan aku yang tidak bisa membahagiakanmu"
Rae Na tersenyum memandang pria di sampingnya. Dia sama sekali tidak marah atau cemburu dengan apa yang dilakukan pria yang menyandang calon suaminya ini. Dia justru terharu hingga matanya berkaca-kaca.
"Ah, ya. Dia juga cantik. Dia seorang dokter. Aku sudah menemukan apa yang kau inginkan. Bahagia dengan gadis lain. Dan aku telah menemukannya. Terimakasih, Lee Hyoo Soo. Aku tidak akan melupakanmu"
"Aku tidak pernah bertemu denganmu sebelumnya. Tapi, kau tahu? Yoongi, pria di sampingku ini sangat-sangat mencintaimu. Sedikitpun aku tidak berniat merebutnya darimu. Aku berterima kasih padamu. Karena kau, kami dipertemukan. Kenalkan, aku Jang Rae Na. Aku akan menjadi istri Min Yoongi. Aku akan membahagiakannya untukmu. Aku akan menjaganya untukmu. Kau akan berada di tempat terindah di hatinya. Aku mohon restu darimu"
Ujar Rae Na dengan air mata yang sudah mengalir. Kemudian, membungkuk 90 derajat demi menghormatinya.
.
"Sudah lega?"
Tanya Rae Na pada Yoongi setelah di dalam mobil.
"Yaa, sangat lega"
"Selanjutnya kita kemana?"
"Pulang"
"Baiklah!"
.
Tiga bulan sudah berlalu. Hari pertunangan juga sudah dilaksanakan satu bulan lalu. Hari ini, menjadi hari paling bersejarah untuk pasangan yang akan melangsungkan pernikahan itu.
Tidak mewah. Yoongi dan Rae Na melangsungkan pernikahan di gereja. Di saksikan anggota keluarga dan kerabat terdekat.
Janji suci pernikahan telah dilantunkan. Keduanya saling menatap begitu dalam penuh cinta dan ketulusan.
Yoongi mengambil sesuatu dalam nampan yang di bawakan oleh pengiring. "Ini yang ku janjikan" ucapnya sembari memasang kalung berlian yang berkilau di leher sang mempelai wanita.
Sementara, cincin kemilau juga telah tertengger di tempatnya. Berdampingan dengan cincin milik Hyoo Soo.
"Terima kasih"
Barulah mereka saling memagut beberapa detik yang disambut dengan tepuk tangan.
Jujur saja, ini ciuman pertama bagi mereka. Sekalipun mereka belum pernah berciuman selama menjalin kasih. Yoongi hanya akan mencium kening Rae Na. Atau Rae Na yang akan mencium pipi Yoongi.
Sesederhana itu.
Ya, sangat sederhana.
.
Kembali, di senja yang membingkai kota. Tepatnya setelah acara pernikahan usai. Yoongi dan Rae Na kembali mendatangi jalan yang telah mengantarkan Hyoo Soo menuju surga. Setelah sebelumnya ke rumah dukanya.
Sebuket bunga diletakkan lagi di sana. "Sekarang kami sudah menikah. Ini istriku" kata Yoongi mengangkat tangan yang di genggamnya.
"Aku sudah menjadi istri sahnya. Doakan kami selalu bahagia"
Keduanya saling menatap. Sang pria menggenggam kedua tangan wanitanya. "Min Rae Na, aku mencintaimu"
"Min Yoongi, aku juga mencintaimu"
Masih saling menggenggam. Keduanya berjalan menjauhi tempat itu. Angin senja menjadi saksi awal kehidupan baru mereka. Sesekali saling melempar senyum menyalurkan ketulusan.
"Ini menjadi sempurna. Ini menjadi indah.
Katakan selamat tinggal jika memang harus di tinggalkan. Tak ada penyesalan. Karena hidup harus tarus berjalan.
Jalan selamat tinggal. Atau jalan perpisahan.
Itu adalah cara. Runtutan langkah yang akan dilalui dan harus berlalu.
Jalan itu tidak akan menyulitkan. Selama tulus melepaskan. Hanya satu yang menyulitkan. Meninggalkan kenangan yang sempat berjalan.
Percayalah, jalan yang kau tempuh tak akan mati. Bersama hati, kau akan melangkah lebih bahagia. Biarkan cinta menjadi pengiringnya"
END--
This is Finish
End ya... Tengseu semua. Lavyu....
Big thanks to @majesnatic yang udah ngasih ff ini.
Gue udah selesaiin booknya.
Btw, gue curhat bentar. Masa gue di kata emak gue kayak luwak. Gegara abis makan langsung ke toilet. Untung belum jadi.
Emm ada yg minta sequel ato bonchaps?
Gak tau bisa apa gak. belum ada rencana.
Lavyu
Ryeozka
KAMU SEDANG MEMBACA
Goodbye Road /END
Hayran KurguDeskripsi ada dalam cerita. Senin, 12 November 2018