Vomment kui..
..
"Kakak, minuman untuk pasien habis. Aku belum sempat membelinya. Karena, aku berjaga sendiri"
Baru saja Rae Na masuk. Sudah disuguhkan dengan pemberitahuan yang konyol. "Kau ini, baru saja aku masuk"
"Maaf"
"Ada informasi apa lagi?"
"Obat antiseptik dan antibiotik sudah menipis. Karena itu yang banyak dipakai"
"Ya, baiklah. Tapi, kalau itu kita menunggu pengirim dulu. Kau sudah mau pulang?"
"Kenapa?"
"Tunggu sebentar! Aku akan membeli minum dulu ke depan"
"Baiklah! Aku mengerti"
Sang dokter keluar klinik. Seketika langsung di sapa oleh pria yang tadi mengantarkannya. "Mau kemana?"
"Ke depan beli air mineral"
"Sendiri?"
"Ya, tentu saja"
Yoongi memandang dokter yang ingin menyeberang itu. Jalanan yang padat dengan kendaraan membuatnya sulit menyeberang.
Tanpa ada niatan membantu, Yoongi justru setia melihatnya. Yang justru membuat otaknya tiba-tiba memikirkan hal buruk.
Rae Na melangkah perlahan. Sembari sesekali menengok kiri-kanan. Yoongi masih mengamati. Menepis pikiran buruk yang dia timbulkan sendiri.
"RAE NA, AWAAASS!"
Sebuah mobil melaju cepat ke arahnya. Dengan sigap Rae Na segera menengok dan memundurkan tubuhnya. Jika tidak, mungkin tubuh itu sudah terkapar di tempat.
Karena teriakan itu bawahan Rae Na, dokter Jisoo sampai berlari keluar. "Ada apa?!" Paniknya.
Dengan napas tersengal Yoongi menjawab. "Tidak apa-apa"
Jika ingin tahu, Yoongi bahkan sampai membungkuk memegangi lututnya. Tidak menyangka, kecelakaan Hyoo Soo di depan matanya akan seberpengaruh ini padanya.
"Kakak kau baik?"
"Baik. Aku tidak apa-apa. Tunggu sebentar"
.
Kembali di dalam mobil. Yoongi tengah mengantar kekasih coba-cobanya pulang.
"Sepertinya aku masih trauma" aku Yoongi.
"Jangan diingat. Kau tidak akan apa-apa"
"Aku tidak mengingatnya. Beberapa hari lalu juga sama, ada seorang nenek yang menyeberang. Jantungku tiba-tiba berdebar keras. Pikiran buruk tiba-tiba datang. Sialnya, aku selalu terpaku di tempat. Untung saja, nenek itu berhasil menyeberang"
"Tidak apa-apa" Rae Na menepuk-nepuk bahu Yoongi. "Sekarang, tugasmu adalah menghilangkan pikiran buruk itu"
Ssssrrrtt
Yoongi menghentikan mobilnya mendadak. Di depan ada beberapa mobil dan motor yang juga berhenti. Yoongi membuka kaca mobilnya. Mencoba bertanya pada seseorang yang ada disana.
"Maaf, ada apa di depan?"
Rae Na ikut antusias.
"Ada kecelakaan"
Deg
Tubuh Yoongi seketika bergetar. Jantungnya terpacu lebih cepat.
"Tubuh seorang wanita tersangkut di mobil. Sementara, motor yang menabraknya hancur. Pemiliknya mati di tempat" ujar pria paruh baya yang ditanyai.
Paru-paru Yoongi terasa sesak. Matanya menatap kosong ke depan. Rae Na yang menyadari itu langsung menenangkan.
"Tidak apa-apa. Tenanglah! Kau tunggu disini. Aku akan turun melihatnya"
Baru saja Rae Na akan membuka pintu. Tangannya langsung ditahan oleh Yoongi. "Tidak bisakah kau di sini saja? Atau kita langsung pulang?"
Rae Na mengulas senyum. "Aku seorang dokter. Melihat seperti ini, tentu aku harus bertindak"
Setelah mengatakan itu, Rae Na bergegas keluar. Menuju kerumunan orang yang ada disana.
"Permisi, aku seorang dokter. Bisa aku melihatnya?!" Teriak Rae Na agar diberi jalan. Setelah berhasil, Rae Na kembali berteriak. "Ada yang sudah telepon ambulans?!"
"Sudah, dokter. Sebentar lagi akan datang bersama polisi" jawab salah satu dari mereka.
Beruntung, korban sudah berhasil dikeluarkan. Selama menunggu, Rae Na segera bergegas. Membersihkan darah dan mencabut beberapa pecahan kaca yang tertancap di tubuh wanita itu.
Ternyata, membawa peralatan dari klinik tadi tidak sia-sia.
Entah atas dasar apa, Yoongi sudah berdiri di antara mereka. Meski tubuhnya bergetar, dia ingin menyaksikan kejadian itu.
Tiba-tiba sebuah bayangan terlintas di matanya. "Hyoo Soo?" Yoongi bergumam.
Diedarkan pandangannya ke setiap sudut. Lagi, bayangan sang kekasih yang tersenyum terlintas di matanya.
"Hyoo Soo!" Ucapnya agak keras. Hingga sampai di telinga Rae Na. Segera sang dokter bangkit dan menghampiri Yoongi.
Bertepatan saat itu ambulans dan polisi datang.
"Terimakasih sudah melakukan pertolongan pertama" ucap salah satu polisi.
Rae Na membungkuk. "Sama-sama"
Kembali pada Yoongi. Dia masih terpaku. Hingga Rae Na harus menegurnya. "Kenapa kau ke sini?"
"A-aku penasaran"
"Ayo kembali ke mobil"
Tiba di depan mobil, Yoongi kembali bersuara. "Aku melihat Hyoo Soo"
Tangan Rae Na segera mendarat di bahu Yoongi. "Itu hanya halusinasimu yang berlebihan"
"TAPI-"
"Aku sama sepertimu. Aku pernah mengalaminya. Terlebih saat aku mabuk. Jangan dipikirkan. Ayo pulang. Aku yang akan mengemudikan"
Rae Na beranjak. Sebelum akhirnya ditarik oleh Yoongi dan dibawa ke rengkuhannya.
"Tunggu sebentar sampai aku benar-benar tenang"
TBC
Ulalala.....
Lavyu
Ryeozka
KAMU SEDANG MEMBACA
Goodbye Road /END
FanfictionDeskripsi ada dalam cerita. Senin, 12 November 2018