You're the drug that I'm addicted to and I want you so bad. Guess I'm stuck with you, and that's that.
-All Falls Down, Alan Walker, Noah Cyrus, Digital Farm Animals, Juliander
•
Sabtu pagi sekitar jam enam, mama membangunkan Risa, berkata bahwa Reza sudah menunggunya untuk lari pagi.
Risa gelagapan, cepat-cepat membasuh wajah dan menggosok giginya. Mengikat rambut sebahunya menjadi menjadi satu. Lalu mengganti baju tidur lusuh kesayangannya yang tidak pernah dicuci dari pertama kali di beli sampai saat ini dengan kaos tanpa lengan berwarna pink bertuliskan Girl Power dipadukan dengan celana legging hitam dan sepatu kets berwarna senada. Selesai menata penampilannya, Risa bergegas menemui Reza.
"Hey, lama ya?"
Sapaan Risa membuat Reza mengalihkan fokusnya dari ponsel ke Risa. Risa yang ditatap oleh Reza merasa malu sendiri hingga membuat pipinya sedikit memerah.
Semakin memerah ketika cowok itu malah mengangguk. Risa jadi mesem-mesem ketika naik ke jok motor Reza. Punya pacar kok gak pengertian banget. Lagiankan ini salah Reza. Suruh siapa cowok itu tetiba menjemputnya untuk mengajak lari pagi tanpa memberitahukan dulu pada Risa.
Risa melirik jam di ponselnya, dia meringis. Ternyata sekarang sudah hampir jam tujuh. Padahal tadi Risa sudah merasa bersiap super cepat tapi tetap saja dia kalah dengan sang waktu.
Sepuluh menit kemudian, mereka sampai di Alun-Alun Kota yang walaupun hari ini bukan hari Minggu namun tetap saja disesaki oleh para pedagang kaki lima dan orang-orang yang juga berlari pagi ataupun hanya mampir untuk sarapan.
Reza memarkirkan motornya di ruang kosong di antara jajaran motor. Risa turun, begitupun dengan Reza. Dia melihat-lihat sekitar, lalu menjatuhkan pandangannya pada Risa dan mendecak tak suka.
"Kalau tau banyak orang gini, harusnya tadi gue suruh lo pake jaket." begitu katanya.
"Ntar gerah, makanya aku gak pake jaket." Risa menyahut.
Reza mendesah. Tak berkata apapun lagi. Lelaki itu menyumpal kedua telinganya dengan headset yang telah tersambung dengan ponselnya. Begitupun dengan Risa.
"Lo tetep di samping gue."
Lalu mereka berdua mulai lari, Risa sudah cemas kalau-kalau dia tidak bisa menyeimbangi lari Reza tapi syukurnya itu tidak terjadi karena Reza rupanya memelankan larinya.
Mereka berlari memutari Alun-Alun Kota, beberapa kali Reza harus menarik lengan Risa agar cewek itu tidak berjarak terlalu jauh dengannya atau ketika ada mata-mata nakal yang menatap cewek itu. Risa jadi bingung, detakan jantungnya yang memburu ini karena perbuatan Reza atau lari.
Tubuh Risa terhuyung dan hampir saja membuatnya jatuh tersungkur ke depan jika saja Reza tidak cepat menahan lengannya. Risa mendesah lega. Hampir saja....
Cengiran Risa perlihatkan pada penolong tercintanya yang mendesah kecil. Lalu tiba-tiba saja cowok itu berjongkok menghadap kaki Risa. Risa langsung menahan nafas ketika Reza mulai menyimpul tali sepatunya yang terlepas. Pipi Risa memanas. Risa menggigit bibir bawahnya ketika mendengar beberapa komentar orang lewat yang mengatakan Reza sweet.
Aduh Reza, kenapa sih cowok itu harus repot-repot menyimpul tali sepatu Risa? Kenapa tak dia suruh saja Risa yang melakukannya sendiri? Kalau beginikan Risa jadi pingin keliling Alun-Alun Kota lagi sambil salto.
KAMU SEDANG MEMBACA
Give Love | ✔
Ficção Adolescente[SELESAI] | NCT's 마크 이 ft. RV's 김 예리 - teenfiction version | 〃Why does it always seem pathetic when a girl is in loves with a boy who doesn't love her back and romantic and heartbreaking when a boy in loves with a girl who doesn't love him?〃 GIVE LO...